Dengarkan, Catat, dan Olah Menjadi Tulisan
Ngainun
Naim
Pandemi sekarang ini ditandai
oleh—salah satunya—bermunculannya berbagai webinar. Webinar lewat berbagai
aplikasi memungkinkan kita untuk mendapatkan ilmu tanpa batas. Nyaris setiap
hari ada saja webinar yang digelar. Sepanjang ada waktu dan ada sinyal, Anda
bisa mengikuti webinar.
Seorang kawan dalam
sehari bisa mengikuti webinar lima kali. Mulai jam 08.00 pagi sampai jam 22.00
malam. Ada webinar tingkat lokal, ada juga tingkat internasional. Hal ini
menunjukkan bahwa webinar itu terbuka luas bagi siapa saja yang mau mengikuti.
Webinar ada yang gratis,
ada juga yang berbayar. Terserah Anda memilih yang mana. Saya kira persoalannya
bukan berbayar atau tidak, tetapi pada apa kepentingan dan motivasi Anda.
Apa motivasi Anda
mengikuti webinar? Terserah Anda. Bisa saja motivasi Anda adalah mendapatkan sertifikat,
bisa juga motivasi ilmu. Jika motivasinya sertifikat, Anda akan menunggu link
sertifikat dibagikan. Begitu sertifikat dikirim, tujuan webinar telah tercapai.
Informasi dan ilmu memang penting, tetapi bisa juga Anda ikuti sekadarnya saja
karena motivasi Anda telah tercapai.
Bisa juga motivasi Anda
benar-benar ilmu. Anda ingin mendapatkan ilmu dari webinar yang digelar. Anda
pun menyimak secara cermat dari setiap pembicaraan dan diskusi. Jika mendapatkan
kesempatan maka Anda pun berpartisipasi dengan bertanya. Tentu, sertifikat juga
penting. Jika mendapatkan sertifikat, bersyukur. Jika tidak, juga tidak ribut.
Saya kira ada satu hal
penting untuk memperkuat perolehan ilmu dalam webinar yang penting untuk
dicermati, yaitu mencatat. Beberapa narasumber memang menyediakan power point
untuk materi yang disampaikan. Banyak peserta yang hanya mengandalkan materi
yang diharapkan dibagi kepada peserta. Beruntung jika materi dibagikan. Jika tidak
maka perolehan ilmunya tentu kurang maksimal.
Jika pun materinya
dibagikan, tentu mencatat tetap memiliki banyak manfaat. Materi yang
disampaikan secara umum hanya hal-hal yang pokok saja. Pemateri biasanya hanya
mencatat poin-poin penting saja dalam bahan presentasi. Saat menyampaikan
materi, uraiannya bisa kontekstual. Berbagai hal yang tidak ada di dalam materi
bisa diuraikan secara panjang lebar. Pada titik inilah catatan memiliki peranan
yang signifikan.
Saat webinar akan
dimulai, siapkan alat tulis di dekat Anda. Tentu alat tulisanya tergantung
kepada kebiasaan Anda. Bisa jadi Anda menikmati untuk menulis secara manual. Jika
ini kebiasaan Anda, siapkan pulpen dan kertas. Jika Anda terbiasa dengan
komputer, segera buka aplikasi yang biasa Anda gunakan. Bisa microsoft word
atau microsoft power point. Bisa juga aplikasi di handphone, misalnya ColorNote.
Begitu narasumber
menyampaikan materi, catat poin-poin pentingnya. Jadi Anda menyimak paparan narasumber
sekaligus mencatat. Lakukan terus sampai pembicara menyelesaikan materinya. Catatan
demi catatan itu tidak perlu dibaca saat webinar berlangsung. Mencatat dan
terus mencatat merupakan upaya akumulasi ilmu dan informasi.
Setelah acara selesai
coba cermati catatan Anda. Perjelas bagian yang kira-kira masih kabur. Coba strukturkan
dan rangkai. Setelah semunya dirasa cukup, segera tuangkan dalam bentuk tulisan
di komputer. Bentuknya terserah Anda. Bisa dalam bentuk rangkuman. Bisa juga
dalam bentuk catatan seperti ini. Intinya adalah Anda mencatat dan kemudian
mengolahnya menjadi tulisan.
Tulisan itu memiliki
peranan yang sangat penting. Semakin cermat Anda mencatat dan kemudian
mengembangkannya menjadi tulisan maka Anda memiliki khazanah pengetahuan yang
luar biasa. Catatan demi catatan yang kemudian dirangkai bisa menjadi buku
tersendiri.
Menjadi buku? Ya, tentu
saja. Kumpulan tulisan demi tulisan jika dirangkai, diolah, dan distrukturkan bisa
diterbitkan buku. Tergantung kreativitas dan kemampuan Anda dalam mengolahnya.
Jadi cara menulis buku
itu bisa bermacam-macam. Nah, setelah membaca tulisan ini, bagaimana pendapat Anda?
Menulis itu mudah bukan?
Trenggalek, 9 Juni 2020
Terimakasih mendapat tips penting hari ini
BalasHapusSemakin semangat ketika tahu bahwa menulis popular tidak terikat referensi yang kaku. Thanks ustadz...
BalasHapusMari terus bersemangat menulis
HapusPasca Webinar menggebu-gebu mau menulis. Tapi butuh kerja keras dan tekad yang kuat di tahap eksekusi. Semoga bisa istiqamah seperti pak Naim.
BalasHapusIbu pasti bisa, bahkan lebih bersemangat dari saya. Saya yakin.
HapusSmoga bisa menulis dan menjadi sebuah buku.
BalasHapusPilih ilmu yang bersertifikat....
BalasHapusMakasih catatan nya
Pilihan terbaik. Mantap.
HapusDengarkan catat, inilah konsep dari "active listening" yang amat jarang diamalkan/dipraktekan oleh saudara saudara kita Pak Ngainun..
BalasHapusBegitulah Uncle Jo
HapusInsyaAllah catatan saya saat mengikuti pemaparan bapak di webinar kemarin akan terabadikan ke dalam tulisan. Akan saya post digrup sesuai jadwal nulis yg telah disepakati. Semoga ketularan energi istikamah dari pak Naim. Hehe.
BalasHapusDitunggu tulisannya Mas
HapusMemanfaatkan wfh utk berburu ilmu...
BalasHapusTulisannya selalu memotivasi
Terima kasih pak dosen...
Hanya catatan sederhana Bu. Terima kasih sudah berkunjung.
HapusAlhamdulillah nambah ilmu llmu lagi
BalasHapusSekadar menuangkan ide saja Om
HapusSuwun Pak...
BalasHapusTerima kasih..betul catatan Pak Na'im, saya punya kebiasaan nyatat apapun acaranya, ceramah, rapat, seminar, tapi sayang masih manusl ditulis dg ballpoint di buku agenda saya..
BalasHapusSuatu saat biasanya saya baca ulang..
Setelah membaca tulisan Pak Na'im akan saya coba tulis ulang di computer yang bisa dimanfaatkan suatu saat nanti.
Lebih baik dipindahkan ke komputer daripada hilang
HapusCatatan adalah ikatan bagi hal2 yang menarik dan mjd fokus perhatian
BalasHapusBetul.
HapusDengan dicatat kita ingat
BalasHapusBenar sekali
HapusWEBINAR ZOOM CLOUD
BalasHapusKreatifitas kaum rebahan
Vitalitas masyarakat literasi
Agresifitas Kolektor sertifikat
😀👍
🤣🤣🤣🤣🤣
HapusMencatat lebih banyak aspek yang terlibat tidak hanya kognitif tapi juga motorik. Terima kasih tipsnya Prof.
BalasHapusTerimakasih Pak, dengan mencatat terkadang tanpa disadari menuangkan tulisan dengan bahasa sendiri, wlp sumbernya dari webinar
BalasHapusSaya sering mengikuti rapat seminar ataupun workshop tapi hanya mencatat poin poin yang penting aja di buku agenda saya.. Support dari panjenengan sangat bermanfaat.. Semoga di hari hari yang akan datang saya bisa menuangkan dalam tulisan..
BalasHapusAmin.
HapusIkuti webinarnya, catat dan buat sebuah tulisan.
BalasHapusTerima kasih tipsnya.....
Sama-sama
HapusAwalnya jika ikut seminar hanya menulis poin2 penting. Mulai saat kita ubah mindset. Trm p. Naim
BalasHapusSama-sama
HapusBenar banget tanpa mencatat semau informasi adan ilmu yang telah didapat berkecenderungan mudah menguap dan lenyap.
BalasHapusTerima kasih Pak Sam
Hapus