Dengarkan, Catat, dan Olah Menjadi Tulisan

Juni 09, 2020

Ngainun Naim


Pandemi sekarang ini ditandai oleh—salah satunya—bermunculannya berbagai webinar. Webinar lewat berbagai aplikasi memungkinkan kita untuk mendapatkan ilmu tanpa batas. Nyaris setiap hari ada saja webinar yang digelar. Sepanjang ada waktu dan ada sinyal, Anda bisa mengikuti webinar.
Seorang kawan dalam sehari bisa mengikuti webinar lima kali. Mulai jam 08.00 pagi sampai jam 22.00 malam. Ada webinar tingkat lokal, ada juga tingkat internasional. Hal ini menunjukkan bahwa webinar itu terbuka luas bagi siapa saja yang mau mengikuti.
Webinar ada yang gratis, ada juga yang berbayar. Terserah Anda memilih yang mana. Saya kira persoalannya bukan berbayar atau tidak, tetapi pada apa kepentingan dan motivasi Anda.
Apa motivasi Anda mengikuti webinar? Terserah Anda. Bisa saja motivasi Anda adalah mendapatkan sertifikat, bisa juga motivasi ilmu. Jika motivasinya sertifikat, Anda akan menunggu link sertifikat dibagikan. Begitu sertifikat dikirim, tujuan webinar telah tercapai. Informasi dan ilmu memang penting, tetapi bisa juga Anda ikuti sekadarnya saja karena motivasi Anda telah tercapai.
Bisa juga motivasi Anda benar-benar ilmu. Anda ingin mendapatkan ilmu dari webinar yang digelar. Anda pun menyimak secara cermat dari setiap pembicaraan dan diskusi. Jika mendapatkan kesempatan maka Anda pun berpartisipasi dengan bertanya. Tentu, sertifikat juga penting. Jika mendapatkan sertifikat, bersyukur. Jika tidak, juga tidak ribut.
Saya kira ada satu hal penting untuk memperkuat perolehan ilmu dalam webinar yang penting untuk dicermati, yaitu mencatat. Beberapa narasumber memang menyediakan power point untuk materi yang disampaikan. Banyak peserta yang hanya mengandalkan materi yang diharapkan dibagi kepada peserta. Beruntung jika materi dibagikan. Jika tidak maka perolehan ilmunya tentu kurang maksimal.
Jika pun materinya dibagikan, tentu mencatat tetap memiliki banyak manfaat. Materi yang disampaikan secara umum hanya hal-hal yang pokok saja. Pemateri biasanya hanya mencatat poin-poin penting saja dalam bahan presentasi. Saat menyampaikan materi, uraiannya bisa kontekstual. Berbagai hal yang tidak ada di dalam materi bisa diuraikan secara panjang lebar. Pada titik inilah catatan memiliki peranan yang signifikan.
Saat webinar akan dimulai, siapkan alat tulis di dekat Anda. Tentu alat tulisanya tergantung kepada kebiasaan Anda. Bisa jadi Anda menikmati untuk menulis secara manual. Jika ini kebiasaan Anda, siapkan pulpen dan kertas. Jika Anda terbiasa dengan komputer, segera buka aplikasi yang biasa Anda gunakan. Bisa microsoft word atau microsoft power point. Bisa juga aplikasi di handphone, misalnya ColorNote.
Begitu narasumber menyampaikan materi, catat poin-poin pentingnya. Jadi Anda menyimak paparan narasumber sekaligus mencatat. Lakukan terus sampai pembicara menyelesaikan materinya. Catatan demi catatan itu tidak perlu dibaca saat webinar berlangsung. Mencatat dan terus mencatat merupakan upaya akumulasi ilmu dan informasi.
Setelah acara selesai coba cermati catatan Anda. Perjelas bagian yang kira-kira masih kabur. Coba strukturkan dan rangkai. Setelah semunya dirasa cukup, segera tuangkan dalam bentuk tulisan di komputer. Bentuknya terserah Anda. Bisa dalam bentuk rangkuman. Bisa juga dalam bentuk catatan seperti ini. Intinya adalah Anda mencatat dan kemudian mengolahnya menjadi tulisan.
Tulisan itu memiliki peranan yang sangat penting. Semakin cermat Anda mencatat dan kemudian mengembangkannya menjadi tulisan maka Anda memiliki khazanah pengetahuan yang luar biasa. Catatan demi catatan yang kemudian dirangkai bisa menjadi buku tersendiri.
Menjadi buku? Ya, tentu saja. Kumpulan tulisan demi tulisan jika dirangkai, diolah, dan distrukturkan bisa diterbitkan buku. Tergantung kreativitas dan kemampuan Anda dalam mengolahnya.
Jadi cara menulis buku itu bisa bermacam-macam. Nah, setelah membaca tulisan ini, bagaimana pendapat Anda? Menulis itu mudah bukan?

Trenggalek, 9 Juni 2020

35 komentar:

  1. Terimakasih mendapat tips penting hari ini

    BalasHapus
  2. Semakin semangat ketika tahu bahwa menulis popular tidak terikat referensi yang kaku. Thanks ustadz...

    BalasHapus
  3. Pasca Webinar menggebu-gebu mau menulis. Tapi butuh kerja keras dan tekad yang kuat di tahap eksekusi. Semoga bisa istiqamah seperti pak Naim.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ibu pasti bisa, bahkan lebih bersemangat dari saya. Saya yakin.

      Hapus
  4. Smoga bisa menulis dan menjadi sebuah buku.

    BalasHapus
  5. Pilih ilmu yang bersertifikat....
    Makasih catatan nya

    BalasHapus
  6. Dengarkan catat, inilah konsep dari "active listening" yang amat jarang diamalkan/dipraktekan oleh saudara saudara kita Pak Ngainun..

    BalasHapus
  7. InsyaAllah catatan saya saat mengikuti pemaparan bapak di webinar kemarin akan terabadikan ke dalam tulisan. Akan saya post digrup sesuai jadwal nulis yg telah disepakati. Semoga ketularan energi istikamah dari pak Naim. Hehe.

    BalasHapus
  8. Memanfaatkan wfh utk berburu ilmu...

    Tulisannya selalu memotivasi
    Terima kasih pak dosen...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hanya catatan sederhana Bu. Terima kasih sudah berkunjung.

      Hapus
  9. Alhamdulillah nambah ilmu llmu lagi

    BalasHapus
  10. Terima kasih..betul catatan Pak Na'im, saya punya kebiasaan nyatat apapun acaranya, ceramah, rapat, seminar, tapi sayang masih manusl ditulis dg ballpoint di buku agenda saya..
    Suatu saat biasanya saya baca ulang..
    Setelah membaca tulisan Pak Na'im akan saya coba tulis ulang di computer yang bisa dimanfaatkan suatu saat nanti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lebih baik dipindahkan ke komputer daripada hilang

      Hapus
  11. Catatan adalah ikatan bagi hal2 yang menarik dan mjd fokus perhatian

    BalasHapus
  12. WEBINAR ZOOM CLOUD
    Kreatifitas kaum rebahan
    Vitalitas masyarakat literasi
    Agresifitas Kolektor sertifikat
    😀👍

    BalasHapus
  13. Mencatat lebih banyak aspek yang terlibat tidak hanya kognitif tapi juga motorik. Terima kasih tipsnya Prof.

    BalasHapus
  14. Terimakasih Pak, dengan mencatat terkadang tanpa disadari menuangkan tulisan dengan bahasa sendiri, wlp sumbernya dari webinar

    BalasHapus
  15. Saya sering mengikuti rapat seminar ataupun workshop tapi hanya mencatat poin poin yang penting aja di buku agenda saya.. Support dari panjenengan sangat bermanfaat.. Semoga di hari hari yang akan datang saya bisa menuangkan dalam tulisan..

    BalasHapus
  16. Ikuti webinarnya, catat dan buat sebuah tulisan.
    Terima kasih tipsnya.....

    BalasHapus
  17. Awalnya jika ikut seminar hanya menulis poin2 penting. Mulai saat kita ubah mindset. Trm p. Naim

    BalasHapus
  18. Benar banget tanpa mencatat semau informasi adan ilmu yang telah didapat berkecenderungan mudah menguap dan lenyap.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.