Memoar Haji

Juni 15, 2021


 

Ngainun Naim

 

Judul Buku: Langkah Menggapai Ridho Allah, Sebuah memoar Hamba Allah dengan Suka Duka

Penulis: Sri Sugiastuti

Penerbit: Oase Pustaka Sukoharjo

Tebal: 10+211 halaman

Edisi:  Maret 2021

 

 

Haji tidak hanya ditentukan oleh rencana dan usaha manusia tetapi takdir Allah sebagai penentunya. Banyak orang yang memiliki rencana sistematis tetapi gagal berangkat. Ada yang justru bisa haji tanpa disangka-sangka.

Haji menyimpan sejuta cerita. Setiap orang yang pernah menunaikan ibadah haji memiliki kisah yang unik. Kisah heroik dan impresif selalu menyertai orang-orang yang telah menjejakkan kakinya untuk menjalankan ibadah suci ini.

Jutaan orang Indonesia telah menunaikan ibadah haji. Jutaan kisah menyebar menjadi cerita lisan yang biasanya akan segera hilang diterpa arus zaman. Ingatan tentang haji pun dengan cepat hilang dari pikiran orang-orang. Hanya yang menjalankan saja yang masih menyimpannya sebagai kenangan.

Sungguh indah jika pengalaman menjalankan ibadah haji itu ditulis. Saya sangat terkesan dengan sastrawan Danarto yang menulis buku Orang Jawa Naik Haji dan Umrah. Buku ini cetak ulang beberapa kali di beberapa penerbit. Sejauh yang saya tahu buku ini pernah diterbitkan Grafiti Press, Dian Rakyat, dan Diva Press.

Saya sangat menyukai cara Danarto bertutur. Ada kepedihan, humor, perjuangan, kekhusyukan, dan aneka ekspresi lain dari para jamaah yang ditulis secara mengesankan. Maklum, Danarto adalah sastrawan besar Indonesia.

Kini saya menemukan buku yang mirip. Buku anggitan Bu Kanjeng—sapaan akrab Sri Sugiastuti—ini mengulas Panjang lebar kisah kehidupan beliau sampai bisa menunaikan ibadah haji. Saya menyebut buku ini sebagai memoar haji.

Sebelum berkisah tentang perjalanan ibadah hajinya, Bu Kanjeng menulis Panjang lebar kisah hidupnya. Saya menjadi lebih mengetahui Bu Kanjeng setelah membaca buku ini. Perjalanan hidupnya sungguh luar biasa. Inspiratif.

Buku ini terbagi menjadi dua bab. Bab I bertajuk “Catatan Hati Hamba Allah yang Merindukan Surga”. Bab II bertajuk “Antara Makah dan Madinah”.

Saya menikmati bagian demi bagian buku ini. Saya kerap hanyut dalam emosi. Menjalankan ibadah haji dengan menemani Ibu yang sakit sungguh tidak mudah. Saya yakin realitas sesungguhnya lebih berat dari yang dikisahkan. Tapi justru di sinilah saya menemukan banyak hikmah hidup yang luar biasa.

Bu Kanjeng benar-benar pencatat yang istimewa. Nama tempat, sejarah, suasana, dan segala sesuatunya dikisahkan dengan detail. Sungguh saya mendapatkan banyak pelajaran setelah membaca buku ini. Terima kasih Bu Kanjeng atas inspirasi dan ilmunya. Semoga kita selalu sehat dan terus bisa meningkatkan kualitas kehidupan kita. Amin.

 

Trenggalek, 15-6-2021

9 komentar:

  1. Renyah, mengalir membuat saya hanyut di dalamnya.

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah buku saya menjadi salah satu camilan yang dibaca di tengah kesibukan yang luar biasa. Matur nuwun untuk prestasinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih juga Kagem Bu Kanjeng atas hadiah buku yang luar biasa ini

      Hapus
  3. Menjadikan hati semakin rindu Baitullah

    BalasHapus
  4. Semoga Allah memberi kita kemudahan jalan untuk bisa menunaikan ibadah haji

    BalasHapus
  5. Semoga suatu hari nanti berkesempatan menunaikan ibadah haji 🤲🏻

    Tampilan baru blognya keren, Pak 👍🏻

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.