Slot dan Waktu Terbit

September 03, 2022


 

Ngainun Naim

 

Jurnal ilmiah yang baik memiliki mekanisme kerja yang jelas dan teratur. Naskah yang masuk akan ditelaah editor. Jika tidak memenuhi syarat akan dikembalikan. Jika memenuhi syarat akan dikirim ke reviewer.

Hasil telaah reviewer akan memberikan catatan, mulai bisa terbit, revisi minor, revisi mayor, atau ditolak. Semua kemungkinan itu terbuka dan sebaiknya disikapi biasa saja. Tidak perlu berlebihan.

Proses mulai mengirim artikel sampai terbit cukup panjang. Tidak bisa hanya dalam hitungan hari. Kerja sama aktif semua pihak sangat diperlukan demi lancarnya proses.

Jika ada orang mengirim artikel lalu tiba-tiba terbit dalam waktu singkat, biasanya ada yang dipertanyakan. Dari sisi rasional sulit diterima. Apalagi jika tidak direview sama sekali.

Saya cukup sering mendengar pernyataan atau pertanyaan—secara langsung atau melalui percakapan di grup WA—terkait slot. Ya, pertanyaan itu terkait ada atau tidaknya peluang sebuah artikel untuk dimuat.

Saya sering tersenyum menyimak hal ini, meskipun tentu saya memahami. Penanya ini biasanya mengharapkan artikel segera dimuat tanpa perlu ribet dengan proses, koreksi, dan revisi. Pokoknya dikirim langsung terbit.

Mereka yang bertanya biasanya terdesak pada kepentingan tertentu. Misalnya mau naik pangkat tapi kurang artikel jurnalnya. Bisa juga waktunya mengisi Beban Kerja Dosen.

Pertanyaan lain yang juga sering diajukan adalah waktu terbit. Ini pertanyaan sederhana yang bikin tersenyum. Jurnal itu terbitnya rutin. Hal ini penting untuk menjaga akreditasi. Seluruh jejak digital terekam. Jadi jika memang ingin kirim tulisan, tidak perlu bertanya kapan terbitnya. Cek saja OJS jurnal yang dituju. Informasinya tersedia secara lengkap.

Penulis artikel jurnal yang baik seharusnya memiliki mental proses yang tangguh. Tidak perlu menempuh jalan pintas. Dijalani secara baik. Diminta revisi ya direvisi. Ditolak tidak perlu sakit hati. Jadikan sebagai sarana belajar. Justru itulah yang membuat tulisan kita semakin bermutu.

Jika sadar dengan posisi sebagai seorang dosen, hal pokok yang harus dilakukan adalah menulis artikel jurnal secara rutin. Sepanjang ini dilakukan maka pertanyaan tentang slot dan kapan terbit akan bisa berkurang.

 

Trenggalek, 23-8-2022

14 komentar:

  1. Saat ini untuk menyalurkan ide kayak nggak ada aturan aturan "njlimet"...
    Siapapun bisa menulis "bebas" dengan media media "milik sendiri"....walhasil untuk proses akademik memang ada aturan aturan tertentu...
    Keren Mas Prof.. semangat berkarya untuk menambah khazanah keilmuan.👍👍👍

    BalasHapus
  2. Kuasa berbasis jaringan/relasi pertemanan dalam penerbitan artikel jurnal kadang masih dirasakan dan berlaku di sejumlah jurnal ternama (baik yang terakreditasi Sinta maupun terindeks Scopus) tanah air. Itu temuan sementara sy sebagai mafia dalam mengikuti dunia perjurnalan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas kunjungan dan komentar informatifnya

      Hapus
  3. sangat menginspirasi sekali terimakasih bapak dosen🙏

    BalasHapus
  4. Terima kasih Prof. Naim untuk setiap ilmunya.

    BalasHapus
  5. Secara subyektif, saya sebagai bagian dari muslimin berangan-angan bahwa andai saja yang dinyatakan oleh saudara Prof. Naim tersebut dapat dipahami "lahir-batin", dalam pengertian "teori-praktek" ya begitu itu dari masa ke masa, tanpa sama sekali disertai oleh materialisme cs; maka "mental-proses" bagi setiap civitas akademika sedunia tentu sudah terkondisikan sejak dulu kala.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Angan-angan ideal tidak pernah sama persis dengan kenyataan. Justru di situlah makna dan penting adanya perjuangan

      Hapus
  6. terima kasih Prof. Sangat menginspirasi🙏🙏

    BalasHapus
  7. Matur nuwun, Prof. Alhamdulillah, saya banyak mendapat pelajaran, lengkap dengan contoh2nya. Mudah2an saya bisa segera membuktikan, menulis itu tidak susah, asal ada kemauan, komit dan konsisten njih, Prof.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.