Strategi Menemukan Topik Penelitian

September 20, 2022

 

Ngainun Naim

 

Topik penelitian menjadi persoalan yang umumnya dihadapi oleh mahasiswa dan dosen. Tugas akhir studi mahasiswa—baik S1, S2, atau S3—seringkali mundur karena tidak segera menemukan topik yang akan ditulis. Dosen juga seringkali menghadapi kesulitan yang sama saat harus submit proposal penelitian sehingga tidak bisa melaksanakan penelitian. Apa yang mau disubmit jika proposalnya belum jadi?

Persoalan topik penelitian memang tidak sederhana namun jika dilakukan upaya pencarian secara serius dan sistematis, topik akan bisa ditemukan. Serius dalam arti mencurahkan energi untuk menemukan topik. Sistematis dalam arti mencari dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat dan efektif.

Sesungguhnya ada banyak metode dalam menemukan topik penelitian. Catatan sederhana ini hanyalah memberikan satu perspektif yang mungkin bisa dicoba. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan pembaca sekalian bisa menggunakan metode lain yang lebih sesuai. Tidak ada metode yang paling baik. Semua metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam konteks inilah metode yang dipilih idealnya adalah metode yang sesuai.

Pertama, melakukan identifikasi ide demi ide yang menarik untuk menjadi penelitian. Artinya, jika ingin melakukan penelitian maka tidak boleh diam. Harus aktif dan kreatif. Aktif dalam arti terus mencari melalui membaca, refleksi, diskusi, dan cara-cara lain yang mungkin dilakukan. Kreatif dalam arti selalu berusaha menemukan hal yang memungkinkan untuk dijadikan sebagai topik. Informasi apa pun seharusnya diolah secara baik agar bisa menemukan topik yang dicari.

Kedua, membuat mind mapping. Semacam peta pikiran. Caranya bisa diawali dengan menulis satu atau dua kata kata kunci utama. Kata kunci ini menjadi inti dari topik yang akan diteliti. Misalnya, perubahan sosial pesantren. Nah, kata ini dibuat di tengah lingkaran. Lalu pikirkan apa saja yang bisa dikembangkan dari kata kunci ini. Misalnya, peranan kiai, bentuk perubahan, faktor yang mempengaruhi, dan implikasi perubahannya.

 

 

Ketiga, masuk ke search engine, seperti Scholar Google, Research Gate, Mendeley, academia.edu., dan mesin pencari data lainnya. Ketik kata kunci yang sejalan dengan topik. Cermati hasilnya. Cek secara cepat. Pilih yang kira-kira cocok dengan insting Anda. Bangunlah imajinasi. Bayangkan kira-kira naskah yang disajikan oleh search engine tersebut kira-kira relevan dengan topik yang nantinya akan Anda tulis atau tidak.

Keempat, tulisan yang sekiranya sudah dipilih segera didownload. Kumpulkan sebanyak-banyaknya. Buat waktu khusus secara disiplin untuk membaca secara cermat. Ini penting untuk menjadi komitmen bersama. Jangan tergoda dengan media sosial. David Evans, et.al. (2014) menyebut godaan produktivitas kinerja seorang ilmuwan itu datang dari media sosial.


 

Kelima, jangan hanya dibaca. Saya biasanya mencetak naskah hasil download karena memudahkan saya membaca. Bagian yang penting ditandai lalu dibuat resume dan diketik. Ini sebagai tabungan yang bisa dibuka saat kita nanti menulis.

Keenam, pikir, olah, dan strukturkan. Terus kembangkan daya imajinasi. Diskusikan dan teruslah berproses sampai menemukan tema yang mantap untuk penelitian.

Selamat mencoba.

 

 

Tulungagung, 20-9-2022

24 komentar:

  1. Mantab Prof, inspiratif..

    BalasHapus
  2. Thanks prof sudah menginspirasi

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah, terimakasih prof sudah menginspirasi

    BalasHapus
  4. Ditunggu artikel-artikel selanjutnya, Prof

    BalasHapus
  5. Artikelnya mencerahkan.. terimakasih prof. Ilmunya sungguh bermanfaat bagi kami

    BalasHapus
  6. Terimakasih banyak prof, atas ilmu dan pencerahanya🙏🙏

    BalasHapus
  7. Terimakasih ilmunya. Sangat bermanfaat

    BalasHapus
  8. Inspiratif sekali, Terimakasih prof

    BalasHapus
  9. subhanallah prof. ngainun tank you very much.. knowledge for word... the best... ( tata bahasa saya tasik kocar kacir)

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.