Dunia Maya dan Radikalisasi
Judul Buku: Deradikalisasi Dunia Maya, Mencegah Simbiosis
Terorisme dan Media
Penulis: Agus SB
Penerbit: Daulat Press, 2016
Tebal: 223 halaman
Dunia
maya adalah medan baru kelompok radikal. Kelompok radikal secara canggih
memanfaatkan dunia maya untuk menyebarkan paham dan merekrut anggota baru.
Jumlah mereka yang menjadi korban dari hari ke hari semakin banyak. Oleh karena
itu diperlukan usaha secara serius melakukan deradikalisasi agar jumlah korban
tidak semakin banyak.
Itulah gambaran umum isi buku yang ditulis oleh Agus SB. Penulis buku ini memiliki kompetensi memadai dalam menulis topik ini karena pernah aktif di BNPT. Tulisan yang ada di bukunya mencerminkan penguasaannya secara mendalam terhadap persoalan terorisme.
Buku karya Agus SB menarik dibaca di tengah arus besar dunia maya yang semakin mencengkeram masyarakat. Jumlah masyarakat Indonesia yang memanfaatkan akses internet sangat banyak. Data tahun 2014 yang dihadirkan di buku ini menyebutkan angka 88,1 juta. Sekarang ini jumlahnya saya kira semakin bertambah secara signifikan seiring peningkatan jumlah pengguna internet.
Di tengah arus radikalisasi dunia maya yang semakin kuat, buku ini mengajak para pembaca untuk berpikir jernih. Tidak hanya itu, tawaran deradikalisasi juga disajikan di Bab V, VI dan VII.
Terlepas dari beberapa catatan teknis yang penting untuk diperbaiki (salah ketik, pengulangan data, dan sejenisnya), buku ini telah memperkaya kajian terorisme di dunia maya.
Tulungagung, 30-1-2017.
Itulah gambaran umum isi buku yang ditulis oleh Agus SB. Penulis buku ini memiliki kompetensi memadai dalam menulis topik ini karena pernah aktif di BNPT. Tulisan yang ada di bukunya mencerminkan penguasaannya secara mendalam terhadap persoalan terorisme.
Buku karya Agus SB menarik dibaca di tengah arus besar dunia maya yang semakin mencengkeram masyarakat. Jumlah masyarakat Indonesia yang memanfaatkan akses internet sangat banyak. Data tahun 2014 yang dihadirkan di buku ini menyebutkan angka 88,1 juta. Sekarang ini jumlahnya saya kira semakin bertambah secara signifikan seiring peningkatan jumlah pengguna internet.
Di tengah arus radikalisasi dunia maya yang semakin kuat, buku ini mengajak para pembaca untuk berpikir jernih. Tidak hanya itu, tawaran deradikalisasi juga disajikan di Bab V, VI dan VII.
Terlepas dari beberapa catatan teknis yang penting untuk diperbaiki (salah ketik, pengulangan data, dan sejenisnya), buku ini telah memperkaya kajian terorisme di dunia maya.
Tulungagung, 30-1-2017.
Semoga buku ini mampu memberi motivasi bagi pembacanya dan dapat memahami isinya agar pembaca bisa berpikir jernih tak ada kesalahpahaman saat berada di dunia maya.
BalasHapusAmin. Terima kasih Mbak Lisa Nel.
BalasHapusSemoga dengan membaca buku ini kita bisa menahan laju gerakan radikalisme melalui dunia maya tentunya juga dengan karya yang mampu menjadi penghambat gerakannya lewat media yang smaa. amin
BalasHapusAmin. Terima kasih mas.
HapusDengan banyaknya media maya, akan memudahkan masyarakat untuk mengetahui informasi. Tetapi kita harus pandai2 menyaring informasi dari media maya tersebut.
BalasHapusDan dengan membaca buku ini, semoga masyarakat dapat berpikir jernih dalam menyaring berbagai informasi yg bertebaran di media maya.
Betul mas Djacka. Terima kasih.
Hapus