SUMBER IDE
Bagian Kedua
Oleh
Ngainun
Naim
Kedua, beberapa teman mengutarakan keinginannya untuk menulis.
Tetapi sebagian besar hanya sebatas ingin menjadi penulis dan jarang—atau
bahkan tidak pernah—menulis sebagaimana yang dibayangkan. Alasannya
bermacam-macam, mulai dari kesibukan yang tidak ada jeda, miskin ide, banyak
ide tapi sulit mengeksekusi, dan berbagai persoalan teknis lainnya.
Keinginan untuk menulis sendiri, bagi saya, sudah merupakan aspek yang
harus dihargai dan diapresiasi. Tinggal satu langkah saja yang harus dilakukan,
yaitu bagaimana menerjemahkan keinginan itu dalam bentuk kerja. Jadi, marilah
sobat sekalian yang ingin menulis, tulislah apa saja yang ingin Anda tulis.
Jangan menunda, menunggu waktu yang tepat, atau berbagai alasan lain untuk
tidak menulis.
Penulis awal biasanya berhadapan dengan persoalan paling mendasar dalam
menulis, yaitu ide menulis. Saya sendiri
termasuk orang yang juga selalu berhadapan dengan persoalan ini, sejak awal
belajar menulis sampai saat sekarang ini. Tetapi prinsip yang saya pegangi
dalam menekuni dunia menulis adalah: ide
itu harus dicari, bukan ditunggu. Jangan dibayangkan ide akan datang dengan
sendirinya. Jika ini yang menjadi andalan dalam menulis, saya kira belum tentu
setahun sekali akan ada tulisan yang dihasilkan karena ide tidak kunjung
menyapa.
Bagaimana cara mencari ide? Ada banyak cara, misalnya lewat membaca buku.
Kalau Anda berminat, bisa Anda baca di arsip blog saya mengenai beberapa
tulisan yang ide dasarnya dari dunia buku. Bisa juga dari sumber-sumber yang
lainnya, seperti acara televisi, koran, internet, diskusi, dan berbagai sumber
lainnya. Prinsipnya adalah ide itu bisa didapatkan dari mana saja. Asal Anda
menyiapkan sikap kritis dan fokus menekuni dunia menulis, Insyaallah sumber ide Anda tidak akan kering.
Tidak ada komentar: