Mulailah Menulis Sekarang Juga

April 15, 2015
Berikut ini resensi buku saya yang dibuat oleh Hayat dan dimuat di Koran Jakarta. Untuk melihat edisi online-nya, bisa dicek di: http://www.koran-jakarta.com/?30191-mulailah+menulis+sekarang+juga.


Judul : The Power of Writing
Penulis : Ngainun Naim
Penerbit : Lentera Kreasindo
Cetakan : I Januari 2015
Tebal : 230 Halaman
ISBN : 978-602-1090-14-5



Kegiatan tulis-menulis merupakan pondasi bagi setiap manusia terdidik. Menulis membuat sebuah sejarah abadi dan  mengantarkan manusia  dengan sesama  berinteraksi.   Tulisan yang baik mampu membawa pembaca  puas dan  bisa menyerap intinya.

Menulis secara serius bisa dalam bentuk makalah, jurnal, dan artikel. Setiap penulis tentu pernah mengalami berbagai hambatan. Maka, dibutuhkan  komitmen, kerja keras, semangat dan spirit  tangguh untuk terus belajar menulis.

Seperti yang diungkapkan oleh Thomas Alva Edison,   ketika ditanya tentang kemampuannya meneliti sekitar 18 jam sehari. Dia mengatakan,  yang dilakukan bukan kerja, tapi  main-main yang mengasyikkan. Edison bekerja dengan senang hati  sehingga  waktu yang sedemikian panjang, tidak terasa. Spirit Edison ini layak  diteladani dalam menumbuhkan spirit  meneliti dan mnulis (halaman 39).

Pekerjaan yang  sesuai dengan passion-nya akan  menemukan kepuasan jika mampu menyelesaikan. Pembaca dituntut untuk terus menulis. Pada halaman pertama, ada  “provokasi” untuk menggairahkan  pembaca, “Ayo Menulis.” Ini menyuntik  semangat dan motivasi untuk terus belajar menulis,  terutama  pemula.

Di tengah bab per bab, diselipkan  berbagai pengalaman para penulis tersohor. Perlu ada keseimbangan  dan  kompromi. Contoh  orang  lemah  dengan berbagai keterbatasan, namun mampu menghasilkan karya  fenomenal. Mereka dikenal lewat  tulisan-tulisan yang best seller.

Seorang TKW asal Banyuwangi mampu menembus batas  menghasilkan karya tulis yang produktif, walaupun hanya lulusan SMA. Artikel-artikelnya berkembang pesat dan tersebar luas sehingga  diapresiasi  khalayak. Artikelnya juga  dimuat di situs motivasi dan pengembangan diri (halaman 44).

Dalam beberapa bab  selalu ditekankan  aspek praktis jika ingin menjadi penulis yang baik. Kuncinya  harus terus menulis. Tulis apa saja,  niscaya kualitas tulisan akan membaik. Isi tulisan  member ruang dan waktu  tak terbatas bagi para pembaca untuk mempraktikkan.

Menulis  merupakan bentuk perjuangan. Banyak yang berpendapat bahwa menulis  membutuhkan waktu yang tenang, khusus, dan sedang tidak sibuk. Jika rumus ini dipakai, banyak orang  sangat jarang menghasilkan tulisan. Lima hari dalam sepekan harus  ke kantor. Berangkat dari rumah dini hari dan pulang sudah malam. Hari Sabtu dan Minggu  untuk  keluarga, sehingga nyaris tidak ada waktu khusus untuk menulis (halaman 52).

Buku ini memberi suntikan semangat  untuk  membuat sejarah dan mengembangkan literasi agar  memajukan peradaban. Pesan yang paling mengkristal dari buku, menulislah sekarang juga. Jangan ditunda. Juga harus banyak membaca agar menambah kasanah. Memabaca menyingkap setiap ketidaktahuan dan kebodohan.

Buku  juga dilengkapi  trik dan tips untuk  pembaca agar  bisa menulis secara efektif  efisien. Memberi aplikasi secara nyata seperti pengalaman-pengalaman  dari bab ke bab.

Diresensi Hayat,  dosen  Universitas Islam Malang

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.