Memasarkan Hasil Penelitian
Oleh Ngainun
Naim
Islam Indonesia selalu menjadi
obyek kajian yang menarik. Penelitian demi
penelitian telah dilakukan, baik oleh akademisi dalam negeri maupun luar negeri,
tetapi selalu saja terdapat aspek menarik yang ditemukan. Obyek yang sama jika
diteliti dengan teori dan pendekatan berbeda akan memberikan hasil yang juga
berbeda.
Daya tarik
Islam Indonesia ditandai oleh banyaknya penelitian yang telah dilakukan,
khususnya oleh peneliti luar negeri. Sayang, persebaran hasil penelitian
tersebut belum maksimal. Banyak akademisi Indonesia yang tidak mengetahuinya. Justru
akademisi asing yang mengetahui dan menguasai persoalan secara baik. Aspek ini
penting menjadi bahan refleksi bersama untuk perbaikan ke depan. Sosialisasi hasil
penelitian memang menjadi persoalan serius di Indonesia.
Artikel
Akh. Muzakki—Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya—di Harian Kompas edisi
26 Maret 2016 menarik untuk kita cermati. Di artikel yang berjudul ”Mengelola
Pengetahuan” tersebut Muzakki menyatakan bahwa, ”Memproduksi itu lebih mudah
daripada mengelola hasil produksi hingga memasarkannya. Prinsip ini berlaku
tidak hanya pada praktik bisnis, tetapi juga keilmuan. Sama halnya dengan
praktik bisnis, memproduksi pengetahuan perlu energi besar. Terlebih berkaitan
dengan perihal memasarkannya.”
Gagasan
Akh. Muzakki ini seyogyanya menjadi bahan renungan bersama. Merupakan sebuah
ironi manakala hasil penelitian hanya teronggok di gedung perpustakaan. Lebih ironis
lagi tatkala hasil penelitian tersebut kemudian dimusnahkan atau
diperjualbelikan di loakan.
Pada titik
inilah, pemikiran Akh. Muzakki menjadi sangat penting. Guru besar termuda UIN
Sunan Ampel tersebut menulis, ”Sejatinya, mengelola pengetahuan adalah perihal
bisnis keilmuan. Gagal mengelola pengetahuan akan menjadikan bisnis keilmuan
mengalami kebangkrutan substantif. Jika ini yang terjadi, peradaban sebuah
bangsa akan sulit menjauh dari titik nadir.”
Aspek
inilah yang seharusnya menjadi pemikiran bersama kalangan ilmuwan dan dunia
perguruan tinggi Indonesia.
Tidak ada komentar: