Menulis Itu Harus Percaya Diri

Januari 02, 2021

 

Ngainun Naim


 

 

Ini kisah beberapa waktu lalu. Kisah tentang bagaimana seseorang ingin bisa menulis. Beliau adalah peserta sebuah pelatihan menulis di mana saya menjadi salah satu pembicaranya.

Saat kegiatan pelatihan, beliau tidak bertanya. Jujur saya tidak ingat betul beliau itu yang mana saat mengirim pesan WA kepada saya. Foto profilnya bukan berisi foto diri beliau.

Inti pesan WA beliau adalah cerita bahwa beliau sedang bersemangat dalam menulis. Tentu saya senang membaca pesan semacam itu. Tetapi semangat besar itu tidak segera diturunkan menjadi aksi. Hasrat menulis besar, tetapi sebatas hasrat. Sampai seminggu setelah pelatihan, belum ada satu huruf yang ia tulis. Justru semakin ke belakang semangat itu kian surut. WA yang beliau kirimkan bertujuan untuk berdiskusi bagaimana mengatasi persoalan yang tengah beliau hadapi.

Saya pun menelisik lebih jauh tentang beliau yang mengirimkan pesan WA. Saat saya tanya sudah menulis apa saja, beliau menjawab, "Saya bertanya ini juga dalam rangka mulai menulis".

Oh, ternyata dia belum mulai menulis. Tidak apa-apa karena kunci menulis--salah satunya—adalah semangat ingin tahu yang tinggi. Tapi kalau terlalu banyak bertanya, kapan mulai nulisnya?

Persoalan lain adalah percaya diri. Banyak penulis pemula yang mulai menulis tetapi tidak selesai. Merasa kurang bagus, kurang sesuai harapan, dan banyak persoalan psikologis lainnya yang menjadikan menulis kurang lancer. Bisa juga tulisan selesai tetapi giliran publikasi tidak percaya diri.

Percaya diri itu kunci sukses. Hal ini berlaku dalam banyak hal, termasuk dalam menulis. Semakin tinggi rasa percaya diri maka semakin besar peluang untuk sukses dalam menulis. Jadi terus asah rasa percaya diri menulis dengan terus menulis. Semakin banyak karya yang dihasilkan maka akan semakin bagus kualitas tulisan yang dibuat.

Hari Jumat 1 Januari 2021, Dr. KH. Jamal Makmur Asmani membuat tulisan yang sangat bertenaga di facebook. Beliau menulis dengan judul “Allah Bersama Orang-orang Nekat”. Menurut Dr. Jamal, seseorang yang unggul itu memiliki salah satu sifat yang penting, yaitu optimism (al-raja’). Optimism adalah rasa percaya diri yang besar bahwa ia akan sukses. Optimism tidak lahir begitu saja melainkan membutuhkan serangkaian proses. Dalam tilikan Dr. Jamal, optimism lahir dari rentetan positive thinking atau husnu al-dzan, pantang menyerah, gigih, melihat tantangan sebagai gizi menuju kematangan, dan selalu fokus pada tujuan yang dicanangkan.

Ada sangat banyak tokoh yang sukses karena memiliki optimism yang tinggi ini. Dunia apa pun—termasuk dunia menulis—akan bisa sukses jika Anda sekalian percaya diri. Jika Anda rendah diri maka akan sulit untuk sukses. Lupakan semua jenis rasa malu atau takut. Nulis saja. Tidak ada resep yang lebih ampuh untuk bisa mengantarkan seseorang menjadi penulis selain dengan menulis.

Jadi mari terus menulis dan selalu menulis.

 

Trenggalek, 1-12-2020

12 komentar:

  1. Tepat sekali prof... diawali dengan malu-malu lama-lama menjadi lebih percaya diri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Malu di awal itu biasa. Tapi kalau malu terus ya memalukan

      Hapus
  2. Terima kasih pak, sangat menginspirasi

    BalasHapus
  3. Gambaran yang bapak jelaskan termasuk menyasar saya, "ingin menilis tapi satu huruf pun belum di tulis"... Tulisan tdk selesai karena merasa kurang bermutu... Ini saya banget.

    Swun prof

    BalasHapus
  4. Aku banget itu, malu n semangat hanya diangan. He he menulis sering tdk diseleseikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak perlu malu Bu Nyai. Nulis saja sampai selesai. Itu sudah cukup.

      Hapus
  5. Alhamdulilah siap Prof. Yg sll menginspirasi. Sdh sy buktikan di thn 2020 bel. Menulis bersama Om Jay (PGRI) gratis Prof.Ngainun jg Narsumnya. Karena sy NIAT KUAT UNTUK BELAJAR MENULIS DAN TERBITKAN BUKU SERTA INGIN BERBAGI PENGALAMN , walau usi 55 th baru bel menulis menulis mulai Maret- Desember 2020 berhasil terbikan 2 buku solo yg Jurus Jitu telah terjual laris manis dan terbitkan 8 karya antologi. Dan karena sy oramg Nekatan .jd lah penerbit. gara2 cover sy jurus jitu teman2 memaksa jd sy jadi penerbit utk terbitkan bukunya, maka peluang sy ambi dg bismillah. Shg sampai Desember 20 sy berhasil terbitkan buku tmn2 23 buju.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Selamat, salam, dan sukses Pak Haji.

      Hapus
  6. Terima kasih pak Doktor Naim, menginspirasi untuk terus menulis

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.