Madura, Shaikhona Kholil, dan Jaringan Institusi

September 28, 2022


 

Ngainun Naim

 

Undangan untuk menemani kawan-kawan LP2M IAIN Madura tidak mungkin saya dihindari atau saya tolak. Undangan sebelumnya saya tidak bisa memenuhi karena bersamaan dengan kegiatan lain. Jadi kali ini harus berangkat.

Hari Jumat 23 September 2022, jam 05.00 WIB saya sudah mulai keluar dari rumah di Trenggalek. Bersama seorang kawan dari Tulungagung kami menelusuri jalanan yang cukup panjang menuju Pamekasan Madura. Ini perjalanan menarik yang harus diabadikan dalam tulisan.

Sampai di Bangkalan kami menuju makam Shaikona Kholil untuk berdoa. Makam ini selalu ramai oleh peziarah. Dulu di tahun 1990-an saat saya pertama kali ziarah kondisinya masih cukup sepi. Kini selalu ramai oleh peziarah.

Tidak terlalu lama saya berdoa. Usai berdoa kami melanjutkan perjalanan panjang menuju Pamekasan. Di Sampang kami istirahat di sebuah warung untuk makan siang. Namanya Warung Nasi Pecel Madiun. Ketika saya ajak bahasa Jawa ke penjualnya ternyata tidak bisa. Mereka orang Madura. Sama dengan sebuah Warung Padang di Tulungagung yang ternyata orang Tulungagung asli yang juga tidak bisa Bahasa Minang.

Usai makan kembali kami melanjutkan perjalanan. Tempat tujuan adalah sebuah hotel syariah. Di tempat ini saya akan istirahat sesaat sebelum jam 15.30 WIB akan menuju IAIN Madura untuk mengisi acara.

Pukul 16.00 WIB saya sampai di Rektorat IAIN Madura. Disambut Ketua LP2M Pak Mashur Abadi, kami menemui Pak Rektor, Dr. Syaiful Hadi, M.Pd. Selanjutnya kami menuju ruang acara untuk pembukaan.

Pada kegiatan ini saya diminta untuk menemani diskusi pengembangan pusat-pusat studi. IAIN Madura tengah bersiap alih status menjadi UIN. Tentu saya harus banyak membaca dan melakukan telaah teoretis-empiris agar diskusi nyambung. Ini penting saya lakukan agar saya bisa membawakan materi secara baik sesuai harapan panitia.

Pada acara yang berlangsung sejak pukul 16.00 sampai 21.00 ini saya menemukan beberapa hal sebagai aspek penting. Pertama, sinergi. Masing-masing pusat studi tidak bisa bekerja sendiri. Harus bersinergi. Beberapa pusat studi memiliki irisan kerja yang bisa dipertemukan.

Kedua, menyusun program secara rasional-operasional. Program ideal penting tetapi jangan sampai sebatas program. Implementasi program menjadi kunci penting.

Ketiga, memanfaatkan media. Sekarang ini zaman digital. Pemanfaatan media menjadi kebutuhan.

Keempat, pengembangan jaringan. Zaman sekarang relasi adalah kunci. Institusi tidak bisa berkembang tanpa jaringan yang mapan.

 

Surabaya, 24 September 2022

8 komentar:

  1. Assalamualaikum Prof. Naim selalu menginspirasi. Terima kasih

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah berkah pjg usia n ilmu bisa napak tilar prof. Ikut bahagia

    BalasHapus
  3. Terimakasih banyak prof, atas ilmunya dan kisah kisahnya. Semoga panjenegan selalu diberikan kesehatan🤲

    BalasHapus
  4. Selalu sibuk dan banyak acara Ya Prof. Semoga senantiasa diberi kesehatan

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.