Senja Kala Toko Buku

September 02, 2022

Ngainun Naim

 

Satu demi satu toko buku tutup. Ini sungguh menyedihkan. Dunia digital telah menggulung dunia cetak.

 

Tanggal 9 Juni 2022 saya membuat tulisan sederhana terkait tutupnya Toko Buku Toga Mas Tulungagung. Silahkan baca di sini. Sungguh menyedihkan. Sebagai generasi yang belum akrab dengan dunia digital, buku cetak tetap menjadi prioritas bagi saya.

 

Tampaknya toko buku benar-benar berada di masa senja. Per 30 Agustus 2022 satu lagi toko buku di Tulungagung tutup permanen. Toko Buku Salemba yang berlokasi di barat Masjid Agung Al Munawar resmi menyusul Toko Buku Toga Mas.

 

Kini sudah tidak ada lagi toko buku representatif di Tulungagung. Sungguh sulit dibayangkan sebuah masyarakat tanpa toko buku. Kemajuan masyarakat di mana pun ditopang oleh budaya baca.

 

Kita masih jauh dari tradisi membaca. Tradisi kita itu tradisi ghibah. Ketika satu demi satu toko buku gulung tikar, saat itulah peradaban sesungguhnya sedang berada pada masa kelam.

 

Perubahan tidak mungkin untuk dihindari. Ia juga tidak mungkin untuk dilawan. Satu-satunya cara yang produktif adalah direspon secara kreatif.

 

Kini masyarakat lebih akrab dengan dunia digital. Buku pun yang banyak dikonsumsi juga buku digital. Tentu ini merupakan keharusan sejarah yang tidak bisa dihindari.

 

Persoalannya apakah buku digital itu betul-betul dibaca? Jika iya, tentu itu yang diharapkan. Jika tidak, inilah agenda kita bersama. Marilah melakukan aneka kegiatan yang memungkinkan tumbuh suburnya budaya membaca.

 

Bentuknya apa saja. Bisa dimulai dari keluarga. Intinya bagaimana membaca menjadi budaya.

 

Toko buku memang telah memasuki senja kala. Tampaknya demikian juga dengan koran dan majalah cetak. Kini tinggal bagaimana kita beradaptasi dengan zaman baru yang semakin dinamis.

 

Trenggalek 31 Agustus 2022

9 komentar:

  1. Tantangan generasi ke depan sungguh luar biasa. Terima kasih catatannya, Pak Naim.

    BalasHapus
  2. Sedih juga Prof. Padahal lumayan sering belanja buku di sana

    BalasHapus
  3. toko jujukan ketika kuliah S1 waktu itu, sekarang tinggal kenangan

    BalasHapus
  4. Ikut merasa ada yang hilang pak, ada kenangan didua toko tersebut. Terutama di toga mas, dulu saat kuliah hampir tiap bulan beli di toga mas sekarang tinggal kenangan.

    BalasHapus
  5. Padahal saya baru di Tulungagung agung pak, sudah pada tutup saja toko bukunya 🥲

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.