ILMU PADI, POHON KELAPA, DAN BUAH KURMA

Juni 12, 2013
Bagian Kedua
Oleh Ngainun Naim

Pada bagian kedua ini diulas tentang pohon kelapa. Pohon kelapa, menurut Soegijono MS, juga mengandung filosofi yang luar biasa. Menurut Pak Soegijono MS, pohon kelapa memiliki beberapa sifat: kuat, sabar, ramah, kaya rasa, dan banyak memberikan manfaat kepada manusia. Secara terperinci Pak Soegijono MS menguraikan beberapa sifat yang dimiliki pohon kelapa, yaitu: pertama, kuat. Walaupun gagah perkasa, teguh berdiri tak tergoyahkan, itu semua semua terjadi karena pohon kelapa memiliki akar yang kuat. Ini merupakan metafor bahwa orang yang kuat memegang keimanan maka hidupnya tidak gampang goyah, apalagi jatuh. Ia tidak mudah berubah keyakinan. Keteguhan memegang iman menjadikannya tetap mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Kedua, walaupun tubuhnya banyak yang dilukai dengan dibacok sebagai sarana membuat tempat memanjat, tetapi pohon kelapa tidak patah arang, misalnya dengan berhenti berbuah. Itu merupakan metafora, kalau disakiti oleh orang lain, sebaiknya tidak membalas dengan menyakiti. Lebih baik memaafkan mereka. Heru Susanto dalam bukunya, The Power of Discipline (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2011) menyatakan bahwa memaafkan memang tidak mudah. Memaafkan, apalagi dengan sepenuh hati, memerlukan disiplin. Mendendam itu tidak ada gunanya. Lebih dari itu, mendendam tidak akan membawa kebaikan bagi kehidupan kita (hal. 253).
Kalau memang dalam kenyataan ada yang salah dalam pergaulan hidup sehari-hari, kemudian diingatkan, jangan mudah ”mutung”. Bisa juga orang yang mengingatkan tersebut memiliki rasa ”ngeman”. Jangan mudah ghibah memperbincangkan orang lain. Pohon kelapa juga perlambang orang yang mudah memaafkan, walaupun tubuh dan hatinya dilukai.
Ketiga, daun kelapa tetap bergerak saat diterpa angin. Daun kelapa terus saja bergerak tanpa memperdulikan siapa yang memandangnya. Ini merupakan metafora kalau pohon kelapa itu ibarat manusia yang ramah, tidak sombong, akrab dengan orang lain, menebarkan energi positif kepada sesama, dan sebagainya. 
Keempat, kalau ada dua batang pohon kelapa yang posisinya berdekatan, salah satunya akan mengalah dengan memperlambat pertumbuhannya. Ia akan memberi ruang, udara, dan cahaya kepada kelapa yang satunya. Pohon kelapa tidak mau bertengkar. Hal ini memberikan pelajaran yang sangat berarti bahwa jika orang lain pernah menolong kita maka jangan sampai kita melupakannya. Ada pepatah menarik yang ditulis oleh Pak Soegijono MS, ”Jika Anda berteduh di bawah pohon besar yang rindang, jangan lupa terhadap yang menanam pohon tersebut”. Jika Anda mendapatkan pertolongan atau bantuan dari orang lain, tulislah dengan tinta emas di atas pintu. Tetapi jika Anda menolong orang lain, tulislah dengan pasir di halaman, supaya cepat hilang dan tidak diingat-ingat.
Kelima, pohon kelapa mulai dari atas sampai akar, semuanya memberikan manfaat. Ini bermakna bahwa manusia seyogyanya meniru kemanfaatan yang dimiliki oleh pohon kelapa. Sebab, tandas Pak Soegijono MS, sebaik-baik manusia adalah yang dibutuhkan dan memberikan manfaat kepada orang lain. Salam [Kampus STAIN Tulungagung, 12 Juni 2013].

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.