ILMU PADI, POHON KELAPA, DAN BUAH KURMA
Bagian Kedua
Oleh Ngainun Naim
Pada bagian kedua ini diulas tentang pohon kelapa. Pohon
kelapa, menurut Soegijono MS, juga mengandung filosofi yang luar biasa. Menurut
Pak Soegijono MS, pohon kelapa memiliki beberapa sifat: kuat, sabar, ramah,
kaya rasa, dan banyak memberikan manfaat kepada manusia. Secara terperinci Pak
Soegijono MS menguraikan beberapa sifat yang dimiliki pohon kelapa, yaitu: pertama, kuat. Walaupun gagah perkasa,
teguh berdiri tak tergoyahkan, itu semua semua terjadi karena pohon kelapa
memiliki akar yang kuat. Ini merupakan metafor bahwa orang yang kuat memegang
keimanan maka hidupnya tidak gampang goyah, apalagi jatuh. Ia tidak mudah
berubah keyakinan. Keteguhan memegang iman menjadikannya tetap mampu menghadapi
berbagai tantangan kehidupan.
Kedua, walaupun tubuhnya banyak yang dilukai dengan dibacok
sebagai sarana membuat tempat memanjat, tetapi pohon kelapa tidak patah arang,
misalnya dengan berhenti berbuah. Itu merupakan metafora, kalau disakiti oleh
orang lain, sebaiknya tidak membalas dengan menyakiti. Lebih
baik memaafkan mereka. Heru Susanto dalam bukunya, The Power of Discipline (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2011)
menyatakan bahwa memaafkan memang tidak mudah. Memaafkan, apalagi dengan
sepenuh hati, memerlukan disiplin. Mendendam itu tidak ada gunanya. Lebih dari itu, mendendam tidak akan membawa kebaikan
bagi kehidupan kita (hal. 253).
Kalau
memang dalam kenyataan ada yang salah dalam pergaulan hidup sehari-hari,
kemudian diingatkan, jangan mudah
”mutung”. Bisa juga orang yang mengingatkan tersebut memiliki rasa ”ngeman”.
Jangan mudah ghibah memperbincangkan
orang lain. Pohon kelapa juga perlambang orang yang mudah memaafkan, walaupun
tubuh dan hatinya dilukai.
Ketiga, daun kelapa tetap bergerak saat diterpa angin. Daun
kelapa terus saja bergerak tanpa memperdulikan siapa yang memandangnya. Ini
merupakan metafora kalau pohon kelapa itu ibarat manusia yang ramah, tidak
sombong, akrab dengan orang lain, menebarkan energi positif kepada sesama, dan
sebagainya.
Keempat, kalau ada dua batang pohon kelapa yang posisinya
berdekatan, salah satunya akan mengalah dengan memperlambat pertumbuhannya. Ia
akan memberi ruang, udara, dan cahaya kepada kelapa yang satunya. Pohon kelapa
tidak mau bertengkar. Hal ini memberikan pelajaran yang sangat berarti bahwa
jika orang lain pernah menolong kita maka jangan sampai kita melupakannya. Ada
pepatah menarik yang ditulis oleh Pak Soegijono MS, ”Jika Anda berteduh di
bawah pohon besar yang rindang, jangan lupa terhadap yang menanam pohon
tersebut”. Jika Anda mendapatkan pertolongan atau bantuan dari orang lain,
tulislah dengan tinta emas di atas pintu. Tetapi jika Anda menolong orang lain,
tulislah dengan pasir di halaman, supaya cepat hilang dan tidak diingat-ingat.
Kelima, pohon kelapa mulai dari atas sampai akar, semuanya memberikan
manfaat. Ini bermakna bahwa manusia seyogyanya meniru kemanfaatan yang dimiliki
oleh pohon kelapa. Sebab, tandas Pak Soegijono MS, sebaik-baik manusia adalah
yang dibutuhkan dan memberikan manfaat kepada orang lain. Salam [Kampus STAIN Tulungagung, 12 Juni 2013].
Tidak ada komentar: