Menikmati Proses
Oleh Ngainun
Naim
![]() |
Sebagian buku yang prosesnya saya nikmati |
Sebuah status facebok telah
menarik perhatian saya. Status ini diunggah oleh seorang kandidat doktor sebuah
universitas di Jerman. Namanya Zacky Umam.
Baiklah, saya kutipkan status yang diunggah
kemarin tersebut.
Jika
menulis mengharapkan hasil akhir diterbitkan, sungguh tak elok. Proses menulis
atau mengarang itulah yang perlu dinikmati. Jika hasil penerbitan yang
segera dibayangkan, kata Paul Valéry--pengarang Prancis ternama, ini sama saja
dengan seni memungut yang sisa/restan (Ecrire pour publier, c'est chez moi
l'art d'accommoder les restes). Ini kiasan juga atas segala bentuk upaya,
kerja, amal, usaha, berdemokrasi dan lainnya, sangat penting menikmati
proses...
Coba Anda simak status tersebut.
Apa yang menggugah? Bagi saya, status itu meneguhkan pentingnya proses.
Orientasi pada hasil biasanya membuat orang mengabaikan proses. Selain itu juga
membuat orang lebih pragmatis.
Terbitnya tulisan, menurut saya
juga penting. Ia menjadi penanda dari sebuah kerja. Jika tidak diterbitkan,
siapa yang akan membaca tulisan kita?
Intinya proses menulis itu
sendiri harus dijalani secara baik. Setelah proses dijalani secara baik maka
penerbitannya merupakan hasil dari proses itu sendiri.
Bandar Lampung, 4-11-2016
Sangat setuju, karena dengan proses yang matang maka tulisan pun akan mudah dicernak juga dipahami.
BalasHapusTerima kasih, pak, catatan bapak hari ini menambah wawasan saya sebagai seorang yang masih belajar menulis. 😀
Amin. Semoga bermanfaat. Mari terus budayakan menulis.
HapusProses, kalau saya pribadi memahami proses itu seperti menjalani untuk mendapatkan, meski tidak mendapatkan tapi kita mendapatkan dari suatu perjalanan, jadi proses menjadi lebih penting dr hasil, mungkin saya awam, hanya berpikir secara pengertian yg termudah, maaf pak utk ketidak tahuan saya ini
BalasHapusterima kasih selalu berbagi
sukses dan sehat selalu untuk bapak dan keluarga
aamiin
Amin. Terima kasih.
HapusIya, bagi saya proses berkarya ialah masa menambah wawasan, baik cara mencari inspirasinya, cara mengolah kata sehingga menjadi kalimat, cara membuat karya memiliki nilai estetika, dsb.
BalasHapusAlhamdulillah, buku Bapak semakin menguatkan dan meninggikan semangat saya untuk selalu menulis dan berbagi dengan tulisan saya.
Dulu, saya takut untuk mempublikasikan karya tulis saya, tapi semenjak saya membaca buku buatan Bapak (The Power of Writing), saya yakin bahwa dengan mempublikasikan itu tidak ada ruginya. Walau akan ada orang yang meniru menyalin karya yang saya buat, tetapi yang mendapat dan yang mengalami proses pembuatan hingga terciptanya karya bukanlah orang tersebut, melainkan orang yang membuatnya.
Mohon maaf jika dalam komentar saya terdapat ejaan, penyusunan kata atau kalimat yang salah, :) karena saya masih dalam proses menambah wawasan dan mencoba-coba,,
Terima kasih untuk tulisannya, Pak. Semoga diberi banyak kesempatan nan peluang sehingga bisa selalu berbagi dan memotivasi kami yang masih baru belajar.
Aamiin.
Alhamdulillah. Ayo terus berlatih menulis agar bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain.
Hapus