Banyak Membaca, Banyak Ide
Ngainun Naim
Satu pertanyaan yang seringkali disampaikan oleh banyak orang yang sedang menekuni dunia menulis adalah bagaimana mudah mendapatkan ide. Pertanyaan sederhana tetapi sangat fundamental. Jawaban atas pertanyaan ini adalah basis bagi adanya tulisan. Tanpa ide tidak akan ada tulisan.
Jawaban atas pertanyaan ini tidak sederhana. Ide memang terkadang diperoleh dari cara yang tidak terduga. Tugas seorang penulis adalah merekam sesegera mungkin ide yang sudah diperoleh agar tidak hilang. Begitu ide hilang, biasanya sulit untuk diingat kembali. Rajin mencatat setiap kelebatan ide adalah cara yang penting untuk dilakukan oleh seorang penulis.
Dari mana ide diperoleh? Ada banyak jalan. Saya tiba-tiba menemukan catatan di ColorNote HP saya. Saya tidak ingat persis dari mana sumbernya. Samar-samar saya mengingatnya dari wawancara sebuah koran. Tapi bisa jadi ingatan saya salah. Mohon maaf jika salah. Intinya saya kira penting untuk saya bagi di sini.
Melalui buku, ada informasi dan pengetahuan yang mendalam, menyentuh, yang tidak instan. Bacaan buku mendorong permenungan, kita terpaksa berkontemplasi. Halaman demi halaman yang kita baca tetap menyuruh kita berpikir, merenung. Tak jarang, baru selesai membaca setengah buku, kita sudah terilhami untuk menulis atau melakukan hal-hal lain yang produktif dan kreatif"--Sirikit Syah.
Apa substansi kutipan Dr. Sirikat Syah yang saya kutip itu? Ya, membaca. Semakin sering kita membaca, gugusan ide itu terbuka untuk kita temukan. Saat membaca siapkan juga alat pencatat. Bisa pulpen, laptop, HP, atau alat perekam lainnya. Begitu menemukan poin penting sebuah buku, segera hentikan membaca. Catat poin yang penting tersebut.
Mencatat ini manfaatnya ada dua. Pertama sebagai kumpulan ide-ide penting yang bisa kita kutip saat menulis. Kedua bermanfaat untuk menemukan ide yang bisa kita kembangkan menjadi tulisan.
Mencatat hasil bacaan sangat penting agar tidak hilang dari ingatan. Ingatan kita terbatas kemampuannya. Lewat mencatat kita bisa mendapatkan banyak ide yang bisa kita buka kembali saat kita butuhkan. Jadi mari rajin membaca dan mencatatnya. Itulah salah satu cara untuk mendapatkan ide menulis.
Tulungagung, 10-9-2020
membaca untuk menulis
BalasHapusSebaliknya juga menulis setelah membaca
HapusSelalu ada pengetahuan yang baru yang dibagikan,,, Terimakasih pak🙏
BalasHapusSangat menolong bagi saya untuk tetap Konsisten dalam menulis....
Sama-sama
HapusBetul pa Doktor Naim
BalasHapusKita mencatat karena daya ingat terbatas
Kita membaca karena pengetahuan terbatas
Kita menulis karena dianugerahi akal
Mengikat ingatan dan pengetahuan yang terbatas
Terima kasih Pak Doktor
HapusDengan membaca apa yang ada dihadapan kita akan tahu isi bacaan
BalasHapusJoss..👌👌
BalasHapusTerima kasih Prof
HapusTeknik beliau bermanfaat utk menyelesaikan artikel jurnal dan tgas akhir lainnya
BalasHapusMembaca menambah wawasan serta menelurkan ide yang brilian
BalasHapusAmin
HapusTerima kasih inspirasinya, Pak Ngainun Naim
BalasHapusSama-sama Bu Lina
HapusMembaca dan menulis adalah bagaikan pasangan ideal yang seharusnya tidak pernah kita pisahkan. Matur nuwun inspirasinya pak doktor Ngainun.
BalasHapusSami-sami
HapusDengan membaca, ide akan mengalir
BalasHapusTerima kasih pak doktor selalu memotivasi
Sami-sami Bu
HapusDan setiap pengalaman juga dapat menjadi catatan dalam tulisan .. mantab bapak tulisannya
BalasHapusTerima kasih Mas
HapusMantap prof..orang bijak berkata, ikat lah ilmu itu dengan mencatat nya
BalasHapussetuju, itulah bukti kekuatan kata, https://www.kompasiana.com/wijayalabs/5f5a2de8097f3675055be7a3/dahsyatnya-kekuatan-kata
BalasHapusSudah berkunjung Om. Luar biasa.
Hapus