Pemantik
Ngainun Naim
Ini bukan catatan tentang korek yang menjadi pemantik api. Catatan sederhana ini berkaitan dengan aktivitas yang sering saya lakukan. Sebuah aktivitas yang saya usahakan untuk menjadi bagian dari aktivitas harian. Catatan ini—sekali lagi—berkaitan dengan LITERASI.
Mungkin Anda sudah bosan membacanya. Jika bosan, jangan lanjutkan membaca catatan enteng-entengan ini. Tidak apa-apa. Itu hak setiap orang. Namun jika Anda mau membacanya, tentu saya berterima kasih.
Salah satu mimpi saya adalah mengajak sebanyak mungkin orang untuk menjadikan membaca dan menulis sebagai tradisi. Disebut tradisi ketika membaca dan menulis telah menjadi bagian tidak terpisah dari kehidupan sehari-hari. Ketika semakin banyak orang yang kecanduan aktivitas literasi maka akan terjadi peningkatan kualitas manusia Indonesia.
Bagaimana logikanya? Orang yang membaca dan menulis selalu mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru. Membaca berarti seperti menabung. Menulis adalah mengaktualisasikan hasil bacaan. Aktivitas ini menjadi modal besar untuk mengembangkan diri. Manusia yang mampu mengembangkan diri akan mendapatkan kemajuan hidup.
Tentu ini mimpi yang tidak mudah terwujud. Saya memulai mewujudkan mimpi itu lewat cara sederhana, yaitu menulis tentang literasi. Mungkin membosankan tetapi saya akan tetap melakukan. Siapa tahu ada yang tertarik dan menjadikan membaca dan menulis sebagai tradisi yang hidup. Salam.
Trenggalek, 22-10-2020
Tulisan yang selalu memotivasi
BalasHapusTerima kasih pak dosen...
Sama-sama Bu
HapusMantap
BalasHapusTerima kasih
HapusTerima kasih ustadz yg sll menginspirasi membangunkan dunia literasi salut
BalasHapusSama-sama Pak Haji
HapusTerimakasih atas bimbingannya. Sehingga saya mampu menulis. Meski tulisan saya jauh dari sempurna.
BalasHapusSama-sama Bu
HapusBudaya literasi, membaca dan menulis memang harus dibiasakan. Bila sudah jadi kebiasaan, akan ketagihan bila sehari tak berliterasi.
BalasHapusBetul Bu
HapusTerima kasih pak, telah menjadi motivator terbaik dalam berliterasi
BalasHapusSama-sama Ibu
HapusHadir Pak Doktor, tetap terdepan dalam mennginspirasi literasi
BalasHapusTerima kasih Bapak
HapusMantap prof... Selalu the power off reading dan the power off writing...
BalasHapusSuwun Mas
HapusSaya suka tulisan yg reflektif,mengalIr seperti air.
BalasHapusTerima kasih
Hapus