Panduan Studi di Brunei Darussalam

Januari 18, 2021

 

Ilham Haeba, Secercah Cahaya dari Brunei Darussalam (Serba-serbi Cerita Kehidupan Mahasiswa di Tanah Rantau), Yogyakarta: K-Media, 2020).


 

 

Awal Desember 2019. Kami yang sedang ada acara di Brunei Darussalam mendapatkan undangan makan malam dari Duta Besar Indonesia untuk Brunei Darussalam. Tentu ini merupakan kebahagiaan tak terkira. Sungguh sebuah penghargaan.

Sesaat kami sampai di lokasi acara. Ada seorang anak muda ramah menyapa. Ia memperkenalkan diri. Namanya Ilham Dwitama Haeba. Mahasiswa S-2 Universitas Islam Sultan Syarif Ali. Sejenak berbincang sampai akhirnya kami saling akrab. Ia ternyata pernah satu pondok dengan keponakanku di Gontor Putra Kendari. Ia memang asli Kendari. Strata satu di selesaikan di Unida Gontor. Dan saat menulis skripsi ternyata buku saya, Islam dan Pluralisme Agama (2014) menjadi salah satu referensinya.

Pertemuan malam itu menjadi penanda komunikasi pada waktu-waktu berikutnya. Saat kami akan pulang ke Indonesia, ia dengan suka rela menunggu dan membantu kami di Bandara. Terlihat bagaimana ia dengan tulus membantu kami.

Awal Januari 2021 saya menerima buku mungil karya Mas Ilham D. Haeba. Beliau sekarang melanjutkan S-3 di UNISSA Brunei Darussalam. Buku yang ditulis oleh Mas Ilham bisa disebut sebagai buku “Panduan Studi di Brunei Darussalam”.

Buku ini terdiri dari 14 Bagian. Masing-masing seperti sebuah kisah yang diawali dari bagian awal bagaimana ia mulai studi sampai bagian akhir tentang wisuda. Bagian satu bercerita bagaimana Haeba memilih UNISSA dan bagaimana liku-likunya. Haeba menjelaskan detail teknis yang penting diperhatikan pada mahasiswa yang mau melanjutkan studi ke Brunei.

Bab 2 bercerita tentang Visa. Jika akan ke Brunei, visa ini wajib. Haeba bercerita secara detail cara mengurusnya. Juga bagaimana ia yang tinggal di Kendari Sulawesi Tenggara ternyata mendapatkan kemudahan mengurus visa di Jakarta karena bisa diwakilkan ke kawannya. Penjelasan di buku ini cukup membantu dalam memahami prosesnya.

Bagian tiga bertajuk “Persiapan Menjelang Keberangkatan”. Sebagaimana bagian lainnya, paparan di bagian ini diawali dengan kisah Haeba dalam mempersiapkan diri untuk berangkat ke Brunei. Saran Haeba penting untuk dicermati bagi calon mahasiswa yang akan berangkat. Haeba menulis, “…barang-barang penting harus didahulukan persiapannya dan jangan sampai diakhirkan, khususnya bagi teman-teman yang baru melakukan perjalanan sampai ke luar negeri. Sekecil apa pun masalah-masalah harus dihindari dan diselesaikan sebelum keberangkatan” (11).

Ilham kuliah di Universitas Islam Sultan Syarif Ali (UNISSA) Jurusan Ushuluddin. Di kampus ini ada tiga jurusan yang Bahasa pengantar kuliahnya memakai Bahasa Arab, yaitu Ushuluddin, Bahasa Arab & Terjemah, dan Syariah. Meskipun puluhan tahun belajar Bahasa Arab ketika mulai kuliah juga butuh adaptasi.

Bab tujuah bertajuk “Seputar Kampus”. Brunei merupakan negara kecil dengan kampus hanya tiga buah. Meskipun demikian pemerintah memberikan perhatian yang sangat serius terhadap perkembangan perguruan tinggi. Secara singkat Haeba mengisahkan kampus-kampus yang ada, seperti Universitas Brunei Darussalam (UBD), Universitas Islam Sultan Syarif Ali (UNISSA), dan Universiti Teknologi Brunei (UTB).

Buku ini menarik dibaca, khususnya bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi ke Brunei Darussalam. Bahasanya sederhana dan mengalir. Sebagai catatan, jika cetak ulang, perlu edit ulang untuk meminimalisir kesalahan teknis. Salam.

 

Trenggalek, 18-1-2021

6 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.