Berpikir Terang
Oleh Ngainun
Naim
Catatan sederhana ini berangkat dari tulisan lama
AS Laksana yang dimuat Harian Jawa Pos edisi Minggu, 17 Maret 2013. Tulisan AS
Laksana yang muncul setiap hari minggu di Jawa Pos adalah salah satu tulisan
favorit saya. Saya sering menemukan ide, gagasan, dan pencerahan setelah
menikmati paparan sastrawan kondang ini.
Gaya bahasanya memikat, dan—ini yang menurut saya
penting—selalu menawarkan optimisme di tengah kondisi yang karut-marut. Pada
tulisan yang berjudul ”Upaya Memberi Terang dalam Pikiran”, AS Laksana kembali
mengajarkan—setidaknya kepada diri saya—tentang bagaimana agar pikiran selalu
jernih. Saran yang beliau berikan sangat mendasar, yaitu bagaimana membangun
perspektif tersebut sampai pada alam bawah sadar.
Saya tersentak menyimak paparan beliau. Apa yang
beliau katakan sangat mendasar. Banyak orang yang ingin sukses tetapi justru
menuai kegagalan karena secara tidak sadar dalam dirinya terbangun perspektif
negatif. Beliau memberi contoh tentang menulis. Dengan lugas beliau menulis,
”Anda berhasrat menjadi penulis dan berulang-ulang mengeluhkan bahwa menulis
itu sulit, maka keluhan tersebut hanya akan memperteguh keyakinan Anda sendiri
bahwa menulis memang sulit”.
Coba Anda simak pernyataan tersebut. Banyak orang
ingin sukses tetapi keyakinannya tidak kuat. Ia mudah patah semangat. Keyakinan
yang tidak penuh ini menjadi modal potensial untuk menghancurkan bangunan
impian kesuksesan. Karena itu, harus dibangun keyakinan kuat bahwa kesuksesan
itu sangat mungkin untuk diraih.
AS Laksana memberikan saran yang sangat
fundamental, yaitu, ”Saya selalu menyarankan kepada mereka yang belajar menulis
untuk menanamkan kesadaran terbaik yang bisa meningkatkan kecakapan mereka.
Minimum, mereka bisa menyampaikan sebelum tidur, ”Bawah sadar, bawah sadar,
keluarkan dari gudangmu cerita menarik yang bisa kutulis esok pagi.”
Saran tersebut berlandaskan kepada keyakinan AS
Laksana bahwa pikiran itu ia ibaratkan ”lahan subur”. Ia bisa
ditanami apa saja. Tetapi watak lahan itu pasif. Jika setelah menama sesuatu
dibiarkan saja, tentu tidak akan tumbuh tanaman yang subur dan berkembang biak.
Tetapi jika setelah ditanam juga dirawat, dipupuk, disemai, maka akan lahir
tanaman yang subur dan memberikan hasil besar.
Oleh karena itu, kata-kata bijak AS Laksana yang
saya kira sangat penting sebagai bahan refleksi bersama adalah tentang
pentingnya menanamkan kesadaran terbaik. Kata Laksana, ”Menanamkan kesadaran
terbaik adalah bentuk kebajikan yang bisa Anda lakukan terhadap diri sendiri.
Masalahnya, orang yang memiliki niat baik cenderung kurang tekun bila
dibandingkan dengan orang yang memiliki niat buruk.
Padahal, ketekunan adalah prinsip utama
keberhasilan. Orang yang punya niat buruk biasanya sangat tekun menjalankan
niatnya dan tidak akan pernah berhenti berupaya sebelum apa yang ia inginkan
tercapai. Sebaliknya, orang yang ingin melakukan hal baik, ketika menjumpai
sedikit hambatan, biasanya akan cepat patah.”
Jika orang ingin sukses, memang dibutuhkan tekad
yang sangat kuat. Nasehat AS Laksana di atas mengingatkan kita kepada banyak
petuah dalam ajaran agama bahwa untuk melakukan kebaikan, dibutuhkan kesabaran
yang tidak kecil. Dorongan dan hasrat berbuat baik memang banyak tantangannya,
sementara kejahatan biasanya didukung dengan hasrat yang kokoh.
Karena itu, jika ingin sukses dan menebarkan
kebaikan, saya kira saran AS Laksana penting untuk dipertimbangkan;
menjadikannya sebagai tujuan sampai pada level bawah sadar. Terima kasih banyak
kepada AS Laksana atas nasehatnya yang selalu mengajak untuk ”berpikir terang”.
Kupang, Maret 2020
Mantap..super
BalasHapusTerima kasih
HapusBetul banget... Sangat menginspirasi tulisannya
BalasHapusTerima kasih
HapusSangat setuju. Walau kita punya kemampuan terbatas tapi ketekunan akan membantu menyelesaikan tugas2 berat.
HapusTerima kasih Bu Dr. Jumharia
HapusTerima kasih Prof. Naim. Pencerahannya
BalasHapusSama-sama Pak Haji
HapusSubhanallah, semoga saya bisa seperti bapak Ngainun Naim menulisnya, lancar seperti air terjun👍
BalasHapusAamiinnnn
Hapusuntuk melakukan kebaikan, dibutuhkan kesabaran....SAHE NIKI
BalasHapusMatur suwun
Hapus