Ide, Proses Kreatif, dan Eksekusi (2)

Maret 17, 2021

 

Ngainun Naim

 


Waktu pengumpulan proposal tesis tinggal seminggu lagi. Mahasiswa yang belum mengumpulkan proposal berarti harus memperpanjang masa studinya. Konsekuensinya, ia harus membayar SPP lagi karena proposal tidak bisa diujikan. Peluang pengerjaan tesis menjadi molor.

Kewajiban membayar SPP lagi menjadi semacam ancaman yang begitu menakutkan. Jumlah uang sekian juta tentu bukan jumlah yang sedikit. Di tengah kehidupan yang semakin dinamis dan rumit, mencari uang bukan pekerjaan mudah. Jika memang bisa diperjuangkan, tentu menyelesaikan proposal tesis agar bisa ikut diujikan menjadi pilihan.

Ide biasanya muncul dalam kondisi menjelang tenggat. Ada istilah yang biasanya digunakan yaitu The power of Kepepet. Jika keadaan sudah terdesak biasanya cerdas mendadak. Entah bagaimana prosesnya, ide harus didapatkan. Bisa diskusi, tanya teman, atau mendapatkan ide dengan cara-cara yang lainnya.

Paparan ini ingin menunjukkan bahwa ditemukannya ide pada kasus ini terjadi karena stimulus eksternal. Stimulus semacam ini cukup ampuh untuk memaksa diri agar mencari dan menemukan ide. Banyak mahasiswa yang baru bekerja di ujung tenggat. Energi tiba-tiba muncul berlipat-lipat. Padahal sebelumnya telah berjuang keras dan tetap saja ide tidak didapat.

Stimulus eksternal penting artinya. Lewat stimulus ini biasanya memunculnya ide, lalu diolah menjadi proses kreati, sampai akhirnya menjadi tulisan. Namun sifatnya tentatif. Saat sudah tidak ada stimulus, menulis sudah tidak lagi dilakukan.

8 komentar:

  1. The power of kepepet,, he he tiba masa tiba akal

    BalasHapus
  2. Betul prof "the power of kepepet" itu seakan memberikan energi besar bagi mahasiswa saat mengerjakan suatu tugas. Khususnya tugas akhir. Walaupun hasil akhirnya mungkin tak sempurna dibandingkan dg pengerjaan yg mulai dikerjakan jauh2 hari

    BalasHapus
  3. Nah betul sekali.. seperti ada yang mendesak untuk cepat berpikir. Yang penting dapat idenya dulu

    BalasHapus
  4. Yang jelas mahasiswa harus semangat belajar, agar orang tua segera selesai tugas beratnya, "membayar SPP".

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.