Ide, Proses Kreatif, dan Eksekusi (3)
Ngainun Naim
Stimulus kedua adalah stimulus internal, yaitu stimulus yang lahir dari dalam diri sendiri. Upaya mencari ide telah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari. Pikirannya selalu bersikap kritis dalam membaca fenomena, menelaah teks, mengamati situasi, dan dalam banyak kondisi. Mereka yang telah terlatih untuk mencari ide akan sangat mudah menemukan ide nyaris tanpa batas. Ada saja yang bisa ditulis. Kadang orang lain sampai heran dengan produktivitasnya menulis.
Idealnya stimulus internal itu dimiliki oleh setiap orang yang ingin mengembangkan budaya menulis. Namun ini tidak selalu mudah. Pada motivator menyampaikan bahwa musuh terbesar adalah diri sendiri. Saya kira pendapat ini menemukan relevansinya dalam konteks pencarian ide.
Ketika stimulus internal telah dimiliki, ide akan mengalir deras tiada henti. Selalu saja ada yang bisa ditulis. Seolah tiada jeda. Saya teringat penjelasan Emha Ainun Nadjib beberapa tahun lalu bahwa ide itu seperti air di penampungan. Tinggal membuka di kran. Nah, orang yang memiliki stimulus internal itu seperti orang yang membuka kran air dengan curahan besar. Ada yang krannya kecil. Ada yang mengalirnya kadang lancer, kadang mampet.
Bagaimana melatih agar ide tidak segera hilang? Saya selalu percaya bahwa ide itu harus diikat. Caranya dengan segera mencatat. Sekarang ini kan zaman banyak fasilitas. Bisa dicatat dengan notes, hp, dan alat pencatat ide lainnya. Tentu disayangkan jika ide hebat yang berkelebat hilang sesaat.
Trenggalek, 18-3-2021
Mantab prof....
BalasHapusMatur suwun
HapusKeren sll mrnginspirasi Prof. Terima kasih
BalasHapusTerima kasih Pak Haji
HapusLeres Prof... Harus segera dicatat, kalau tidak lepas dan utk mengingat lagi susah...
BalasHapusTerimakasih Prof... Remindernya
Sami-sami Ibu
HapusTerima kasih,semoga tetap terjaga stimulus internal
BalasHapusMantab. Terimakasih telah berbagi dan mnginspirasi 🙏👍
BalasHapusSiip. Harus rajin mencatat, agar ide tidak hilang.
BalasHapusBetul
HapusLuar biasa Prof., terima kasih sudah berbagi ilmu. Salam Literasi
BalasHapusSalam literasi
HapusPingin beguru langsung. Sll ketinggalan
BalasHapusSilahkan
HapusMemang sangat luar biasa bernas,👍👍👍
BalasHapusTerima kasih Pak
HapusBenar sekali prof bahwa musuh terbesar adalah diri sendiri.
BalasHapusBegitulah
HapusKeren, Pak. Terima kasih pencerahannya
BalasHapusSama-sama
Hapus