Kisah Para Guru Penulis Buku (3)
Ngainun Naim
Salah satu cara yang cukup efektif untuk belajar adalah dengan memiliki role model atau contoh untuk ditiru. Ada formula yang bisa dipertimbangkan, yaitu ATM: Amati, Tiru, dan Modifikasi. Seorang penulis kritis tidak setuju dengan formula ini karena dinilai mudah terjebak ke plagiasi. Saya setuju dengan formula ATM sebagai wahana berlatih menulis. Jujur saya mengawali menulis dengan ATM. Saya membaca tulisan penulis idola saya berkali-kali. Setiap tulisan beliau muncul di media massa, saya membacanya dengan penuh semangat. Lama-lama saya ingin menirunya, bukan memplagiasi. Ketika tulisan saya selesai saya merasa tulisan saya memang mirip dari sisi alur dan gaya bahasa dengan penulis idola saya tersebut.
Seiring perjalanan waktu, gaya saya menulis mengalami transformasi. Jika kawan-kawan membaca tulisan demi tulisan saya, ya inilah saya. Tulisan semacam ini tidak sekali jadi tetapi dari ATM yang saya lakukan ratusan atau mungkin ribuan kali.
Salah satu buku yang saya sukai adalah karya para guru. Guru yang menulis itu menurut saya guru istimewa. Tidak banyak guru yang melakukannya. Justru karena itulah guru yang mau dan mampu untuk menulis adalah guru yang istimewa. Kita bisa belajar dari mereka dalam rangka mengembangkan potensi menulis.
Kawan-kawan guru yang ingin menulis saya sarankan banyak-banyak membaca karya tulis para guru. Cermati, kritisi, dan menulislah sesuai dengan kemampuan diri masing-masing. Ikuti proses menulisnya pelan-pelan. Pokoknya menulis saja. Saya yakin jika sering berlatih maka suatu saat pasti akan mampu menghasilkan buku.
Buku itu jangan dibayangkan hanya seperti karya ilmiah semacam skripsi, tesis, dan disertasi. Sekarang ini ada banyak buku popular yang diolah dari catatan demi catatan. Seperti catatan ini jika diolah bisa menjadi sebuah buku. Sepanjang menulis dilakukan secara rutin maka menghasilkan buku itu hanya soal waktu.
Trenggalek, 5-3-2021
Begitu ya Pak? Siap.... Terima kasih.
BalasHapusSedikit demi sedikit lama lama memjadi bukit. Semoga kita semakin suka menulis dan membaca
BalasHapusAmin
HapusSami Prof. Saya juga penganut"mazhab" ATM
BalasHapusAlhamdulillah buku yang penuh inspirasi ini memang cukup memperkenalkan kita tentang alur dalam menulis, trimakasih p. Ngainun naim, buku ini juga bergabung di rak perpustakaan keluarga kami.
BalasHapusTerima kasih Bu
HapusMwnulis buku dg menahung artikel di blog, juga boleh
BalasHapusSiap Pak Emcho
HapusTerima kasih pak, semoga sesikit demi sedikit saya bisa lebih memahami metode penulisan yang baik dan benar🙏
BalasHapusAmin
Hapussubhanalloh... sgt menginspirasi, semoga saya tersadar Prof ...
BalasHapusJika Panjenengan menulis berarti sadar he he
HapusTerimakasih Sang Guru yg memberikan pengalaman & ilmu dlm tulis menulis
BalasHapusTerima kasih pak sharing ilmunya
BalasHapusSama-sama
HapusTerima kasih mas Doktor menambah wawasan
BalasHapusSama-sama Pak KS
Hapus