Di Atas Langit Masih Ada Langit

Juli 14, 2022


 

Ngainun Naim

 

Saya bukan sejarawan. Juga tidak memiliki latar belakang keilmuan sejarah. Ketika berbicara sejara, saya seperti harus menelusuri lorong-lorong demi lorong untuk menemukan cahaya.

Namun demikian tetiba saya teringat Filsafat Ilmu. Kebetulan filsafat menjadi bidang ilmu yang saya tekuni semasa kuliah, meskipun jurusan saya bukan spesifik filsafat. Satu keterangan yang barangkali bisa menjadi pembuka untuk catatan sederhana ini adalah perspektif Socrates. Perspektif ini menarik dalam konteks pengembangan keilmuan Islam.

Ilmu sekarang ini sebaiknya tidak hanya berada di bawah otoritas keilmuannya sendiri dan menafikan eksistensi keilmuan yang lain. Setiap ilmu seharusnya mengembangkan diri secara maksimal agar tumbuh iklim yang kondusif, namun jangan mengabaikan keberadaan ilmu yang lain. Pada perpektif inilah belakangan muncul apa yang disebut dengan interdisipliner, multidisipliner, dan transdisipliner (Abdullah, 2020).

Di era yang saling terhubung sekarang ini, setiap ilmu sebaiknya “saling menyapa”. Hal ini penting dilakukan agar relasi antarilmu semakin baik. Implikasinya, setiap ilmu bisa saling memperkaya. Dialog keilmuan antarilmu menjadi salah satu cara agar ilmu bisa memberikan kontribusi yang lebih luas bagi kehidupan masyarakat.

Jauh sebelum masehi Socrates sudah mengajarkan kepada kita untuk mau membuka diri. Bagi yang merasa ilmunya sebagai satu-satunya parameter kebenaran dan menafikan keberadaan ilmu yang lain, Socrates menganjurkan kepada sang ilmuwan untuk menengadah ke langit. Ia menganjurkan untuk melihat bintang-bintang juga. Cara semacam ini memungkinkan diperolehnya pengetahuan dan kesadaran bahwa ada langit lain yang luasnya tak terukur (Suriasumantri, 2003).

 

6 komentar:

  1. di atas langit ada langit, hal inilah yang membuat kita terus belajar sepanjang hayat, terima kasih tulisannya Prof.

    BalasHapus
  2. Terima kasih catatannya Bapak Naim. Memang sangat penting men-singkronisasi antar ilmu. Agar anak didik juga paham, bahwa meski pelajaran mereka berbeda, sejatinya tujuannya berada dalam titik yang sama.

    BalasHapus
  3. Sinkronisasi antar disiplin ilmu menjadi sangat bermanfaat jika kita lakukan. Karena bisa menjaga pemahaman ilmu yang sempurna

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.