Menulis, Penelitian, dan Artikel Jurnal

Agustus 21, 2022


 Ngainun Naim

UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

 

Menulis itu mudah. Tulis saja apa yang ada di pikiran. Jangan terlalu banyak mikir. Nulis saja.

Model menulis semacam ini dikenal sebagai free writing atau menulis bebas. Menulis bebas itu ya menulis secara bebas. Tidak terikat aturan. Bahkan aturan bisa saja ditabrak sebab yang penting adalah apa yang ada dalam pikiran bisa dikeluarkan dalam tulisan.

Saya seringkali praktik menulis jenis ini. Jenis tulisan ini sangat nyaman dan memudahkan saya dalam menulis. Saya begitu terbantu dalam menyelesaikan esai, artikel koran, blog, dan tulisan-tulisan ringan lainnya.

Tulisan model ini bahan dasarnya adalah apa yang ada di pikiran. Pokoknya tulis saja. Intinya apa saja yang ada di pikiran dikeluarkan. Tulis saja di pikiran sampai tuntas.

Menulis semacam ini tidak bisa dilakukan pada artikel jurnal. Ada tata aturan yang harus diikuti secara ketat. Acuannya adalah template. Justru karena itulah artikel jurnal biasanya bahasanya kaku, kurang cair, untuk dibaca.

Bahan paling utama dalam penulisan artikel jurnal adalah hasil penelitian. Hal ini disebabkan karena artikel jurnal merupakan karya tulis ilmiah. Jika tidak melakukan penelitian, tentu tidak ada yang bisa ditulis. Jika pun ada yang ditulis, kemungkinan hanya direkonstruksi dari data seadanya. Bahkan sangat mungkin datanya hanya rekayasa.

Saya cukup sering diskusi dengan kolega dosen dan mahasiswa terkait persoalan ini. Ketika akan menulis, mereka begitu bersemangat. Seiring perjalanan waktu, kesulitan demi kesulitan harus dihadapi. Akhirnya semangat menurun. Bahkan pada beberapa orang hilang sama sekali.

Salah satu hambatannya adalah tidak ada bahan untuk ditulis. Bahannya ya dari penelitian. Ketika bahannya tersedia, menulis tentu lebih mudah. Jika ingin mudah menulis artikel jurnal maka harus melakukan penelitian. Tidak ada cara lain. Adanya penelitian memungkinkan untuk dihasilkannya artikel yang bagus.

 

Tulungagung, 18 Oktober 2021

16 komentar:

  1. Menulis bebas membuat nyaman dan enak di baca, tapi begitu mencoba menulis menggunakan data, fakta dan semcamnya , saya agak kesulitan menemukan ruh atau rasa
    Sehingga tulisan terksan kering

    BalasHapus
    Balasan
    1. Butuh pembiasaan. Jika sering membuat, tulisan ilmiah akan mengalir meskipun memang tidak mudah.

      Hapus
  2. Ingin rasanya melakukan penelitian untuk sebuah artikel...

    BalasHapus
  3. Prof. Saya pernah penelitian dalam tesis dan juga dibuat jurnal. Bisakah jurnal yang saya tulis dari tesis itu diajukan ISSN( maaf kalau salah)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ISSN itu khusus untuk jurnal. Artikel kita tidak bisa mendapatkan ISSN tetapi mendapatkan DOI (khusus bagi jurnal yang telah terindeks Crossreff).

      Hapus
  4. Selalu memberi motivasi Prof. Suwun

    BalasHapus
  5. Betul prof, data penelitian adalah sumber utama untuk menulis artikel

    BalasHapus
  6. Saya seorang linguis, Prof. Maksud saya, bidang yang selama ini saya tekuni adalah linguistik. Meneliti itu asyik. Dan saya suka meneliti, semua penelitian berasal dari sumber berupa karya sastra, yang saya cermati dari sudut pandang linguistik, utamanya pragmatik (linguistik terapan), tetapi sampai saat ini hanya berhenti sebagai prosiding. Belum pernah saya jadikan artikel. Ada satu artikel, tepatnya book chapter bersama Prof. Dr. Novi Anugerahjekti, GB Ilmu Sastra UNJ. Karena sedikit terlambat mendaftarnya, oleh beliau digabung dengan tulisannya, jadilah saya menulis bersama beliau dalam Sastra Horor. Tulisan saya sendiri berjudul 'Jin Dari Sudut Pandang Religi.' Insya Allah, sebentar lagi terbit dari penerbit Kanisius.

    BalasHapus
  7. Saya suka membaca buku-buku inspiratif, lalu mengembangkan kalimat tertentu yang menarik dari buku tersebut, tentu mengembangkannya dengan bahasa tulisan sendiri.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.