Pengabdian Dosen dan Transformasi Masyarakat

Maret 11, 2023


 

Ngainun Naim

 

Dosen itu harus melakukan tiga kegiatan, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Lazimnya disebut dengan tri dharma perguruan tinggi. Ini tugas ideal dan tidak ringan. Idealnya ketiga dharma dilaksanakan secara seimbang. Namun itu sungguh tidak mudah. Lazimya pendidikan yang mendapatkan perhatian lebih. Selanjutnya penelitian. Terakhir pengabdian yang paling kurang mendapatkan perhatian.

Tentu ini kasuistis dan tidak bisa dilakukan generalisasi. Pada dosen tertentu, pengabdian justru bisa dilaksanakan secara maksimal. Ada yang maksimal di penelitian. Ada yang juga mampu menyeimbangkan ketiganya.

Setiap dosen itu sesungguhnya pengabdi. Banyak dosen yang menjadi tokoh masyarakat, memiliki komunitas binaan, dan terlibat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Namun demikian kegiatan pengabdian yang dilakukan belum didesain secara sistematis. Jika sudah ada topik dan didesain secara sistematis sampai menghasilkan laporan maka pengabdian yang dilakukan sejalan dengan ketentuan yang ada.

Beberapa kali berdiskusi dan menyimak proposal pengabdian kawan-kawan dosen, saya menemukan beberapa hal penting. Pertama, pilihan topik pengabdian cukup variatif dan kreatif. Tentu ini dimaklumi karena jurusan, keilmuan, dan banyak aspek lain mempengaruhi terhadap pilihan topik pengabdian.

Kedua, realitas masyarakat itu sangat kompleks dan dinamis. Sampai kapan pun akan selalu tersedia ruang untuk melakukan pengabdian. Tinggal bagaimana membuka mata, pikiran, dan analisis realitas.

Misalnya realitas rendahnya kesadaran pendidikan masyarakat. Hal ini terjadi tidak hanya di daerah pinggiran atau pedalaman, tetapi juga terjadi di kota-kota yang selama ini dikenal sebagai kota pelajar. Tentu ini merupakan sebuah paradoks. Dikenal sebagai kota pendidikan tetapi penduduk asli belum mendapatkan akses pendidikan. Justru di sinilah pengabdian penting dilakukan.

Ada juga kasus di mana anak-anak justru memilih bekerja dibandingkan sekolah. Alasannya cukup masuk akal. Sekolah menghabiskan uang, kalau bekerja mendapatkan uang.

Kasus lainnya adalah bagaimana mendampingi masyarakat dalam merintis usaha kreatif. Namun demikian banyak yang program berjalan tetapi program juga berhenti seiring selesainya program. Kader lokal yang bisa menjamin terlaksananya program penting menjadi pemikiran yang serius.

Ketiga, melaksanakan pengabdian itu sungguh tidak mudah. Dosen sekarang ini harus mengerjakan banyak hal. Beda dengan mereka yang tugas utamanya adalah menjadi pendamping masyarakat. Pada titik ini diperlukan manajemen waktu secara serius oleh dosen agar kegiatan pengabdian bisa berjalan secara baik.

Keempat, teori dan metodologi sangat penting dalam kegiatan pengabdian. Jadi tidak asal melakukan kegiatan. Secara umum belum semua dosen memiliki penguasaan memadai terhadap teori dan metodologi. Implikasinya, up grade pengetahuan dan keterampilan menjadi hal yang harus dilakukan. Bisa lewat otodidak, bisa dengan ikut pelatihan. Sebagai kebutuhan, dosen penting memiliki kesadaran untuk terus meningkatkan kualitas diri dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.

Keempat, saya cukup sering membaca proposal pengabdian dosen. Ada beberapa hal yang perlu diperkuat. Misalnya pada analisis situasi perlu untuk dipertajam. Analisis situasi bukan berangkat dari asumsi tetapi berangkat dari data. Data yang kuat menjadi penegas bahwa pengabdian memang penting untuk dilakukan. Teori juga bukan asal teori tetapi harus relevan dengan topik yang diangkat.

Kelima, bebebarapa kasus yang saya temukan menunjukkan bahwa batas antara penelitian dan pengabdian kepada masyarakat itu sangat tipis. Kadang juga tidak dibedakan. Metode yang digunakan metode penelitian, padahal kegiatan yang dilakukan adalah pengabdian.

Kegiatan penelitian dan pengabdian memang tidak mudah tetapi harus dilakukan. Kiprah perguruan tinggi tidak hanya diukur pada kemampuan menghasilkan lulusan tetapi juga kiprahnya dalam melakukan transformasi masyarakat. Di sini pengabdian menunjukkan titik signifikansinya.

 

Trenggalek, 11.3.2023

2 komentar:

  1. masyallah semangat literasinya pull ya pak Ngainun Naim

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasa saja. Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya.

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.