Hernowo, Spirit Literasi, dan Teknik Ngemil

Juni 11, 2023

Ngainun Naim

 

Faktor apakah yang membuat saya bersemangat menulis sampai sekarang ini? Ada beberapa faktor. Salah satunya adalah pengaruh buku karya Hernowo. Judulnya Mengikat Makna. Buku yang terbit di awal tahun 2000-an, dan terbit versi Mengikat Makna Update pada tahun 2019, yang membuat saya memiliki perspektif baru dalam menulis.

 

Lewat buku karyanya, Hernowo memberikan perspektif bahwa menulis itu tidak sulit asal kita membiasakan diri untuk membaca dan menulis setiap hari. Sepanjang kita rajin membaca dan menulis maka tradisi literasi akan terbangun dalam diri. Hernowo sendiri menjadi role model atas apa yang ditulisnya. Ia tidak sekadar berteori tetapi telah mempraktikkan apa yang ditulisnya. Sepanjang hidupnya, ia menulis lebih dari 30 judul buku.

 

Tentu tidak semua yang disarankan oleh Hernowo saya ikuti. Karya Hernowo saya posisikan sebagai inspirasi untuk kemudian saya jalankan sesuai konteks personalitas saya. Namun saya harus mengakui secara jujur bahwa inspirasi Hernowo yang membuat saya berusaha terus memiliki semangat untuk membaca dan menulis sampai sekarang ini.


 

Satu teknik menulis dari Hernowo yang saya praktikkan adalah apa yang disebut dengan ngemil. Sebagaimana makan sedikit demi sedikit (ngemil), menulis secara ngemil adalah menulis yang dilakukan sedikit demi sedikit. Setiap tahap menulis dijalani dan dinikmati. Sepanjang dilakukan secara istikomah, hasilnya akan luar biasa.

 

Saya acapkali menerapkan teknik ngemil, termasuk saat membuat tulisan ini. Saat ada kesempatan, saya menulis di handphone. Kadang saya menulis di buku tulis. Paling sekali menulis hanya menghasilkan dua atau tiga paragraf. Bagi saya, ukurannya bukan banyak atau sedikit, tetapi memanfaatkan kesempatan yang ada untuk menulis. Itu saja.

 

Ketika saya sampaikan tentang teknik ngemil, beberapa orang mengomentari tentang betapa tidak mudahnya melanjutkan tulisan yang terjeda. Saya paham memang tidak mudah. Setiap orang memiliki karakteristik khas dalam proses kreatifnya.


 

 

Kuncinya adalah latihan. Semakin sering berlatih, semakin terbiasa. Sesungguhnya salah satu kesulitan dalam menulis disebabkan karena "jam terbang". Semakin tinggi "jam terbang", kesulitan dalam menghasilkan kalimat demi kalimat akan terkurangi.

 

Begitu juga halnya dengan menulis secara ngemil. Awalnya juga sulit. Jika sudah terbiasa akan lebih mudah.

 

Teknik menulis ngemil juga bisa diterapkan saat menulis artikel jurnal. IA Scholar yang dipimpin Prof. Dr. Irwan Abdullah dari UGM Yogyakarta memiliki program One Day One Paragraph [ODOP]. Menurut saya itu memiliki kemiripan dengan teknik ngemil.

 

Teknik menulis itu penting. Namun demikian penting dicatat bahwa teknik itu akan sebatas sebagai teknik jika tidak dipraktikkan. Saat dipraktikkan, teknik akan menjadi seni. Di sini peran manusia yang menjadi kunci.

 

Madiun, 9 Juni 2023

2 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.