Kinerja Berbasis Tasawuf
Ngainun Naim
Tasawuf itu cakupannya luas. Aliran-aliran di dalamnya
juga banyak. Ia tidak hanya berkaitan dengan kehidupan menyendiri yang tidak
peduli dengan realitas yang ada. Aktualisasi dan implementasi tasawuf mencakup
berbagai bidang kehidupan, termasuk dunia kerja.
Aspek ini menarik untuk dipikirkan dan dipertimbangkan
karena di tengah iklim kehidupan sekarang, pelan tetapi pasti ajaran agama
mulai terpinggirkan. Agama masih dipelajari tetapi aktualisasinya menghadapi
tantangan yang tidak ringan. Ketika ada ajakan untuk menjadikan tasawuf bukan
sebatas sebagai ilmu tetapi sebagai ’amal, tentu ini penting untuk
diapresiasi.
Pada tataran birokrasi, pentingnya mengamalkan tasawuf ditegaskan
oleh Direktur PTKI Kemenag RI, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., saat Pembinaan
ASN di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung pada 16 Januari 2024. Mengutip
kitab tasawuf terkenal Al-Hikam, Prof. Zainul Hamdi menjelaskan bahwa
manusia itu terbagi menjadi dua maqam, yaitu kasby dan tajrid.
Manusia kasby adalah manusia pada umumnya dalam konteks mendapatkan
rezeki. Mereka harus bekerja agar mendapatkan rezeki. Manusia tajrid adalah
manusia yang kebutuhan hidupnya sudah dipenuhi oleh Allah Swt. Jenis kedua ini
jenis khusus. Tidak semua orang bisa berada pada maqam ini.
Pemahaman dan kesadaran terhadap maqam sangat
penting karena akan menentukan bagaimana cara kita menjalani kehidupan. Jika maqam
kasby maka jangan berlagak tajrid dengan berdiam diri dan tidak
bekerja karena merasa semua kebutuhan hidupnya akan dipenuhi Allah. Jika makam tajrid
maka jangan serakah dengan melakukan semua hak maqam kasby dan
kehilangan kesadaran diri.
Sadar diri ini penting untuk mengukur kemampuan kita
dalam mengelola rezeki. Sekarang ini banyak orang berlebihan dalam gaya hidup. Berlebihan
dalam makna kurang sesuai dengan penghasilan yang diperoleh. Dalam jangka
pendek ini bukan persoalan. Tapi dalam jangka panjang bisa menimbulkan masalah
berkepanjangan.
Prof. Zainul Hamdi mengajak semua ASN untuk sadar diri,
termasuk sadar terhadap posisi. Jika menjadi rektor maka harus paham terhadap
peran dan posisinya. Demikian juga dengan struktur lainnya. Sadar diri dan
sadar posisi menjadikan kinerja bisa dijalankan secara maksimal.
Organisasi itu ibarat tubuh manusia. Jika ada satu saja
yang sakit maka dampaknya akan dirasakan oleh seluruh tubuh. Gigi sakit,
misalnya, rasa sakit akan menjalar ke seluruh tubuh.
Analogi ini ditegaskan oleh Prof. Zainul Hamdi agar
seluruh unsur di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung bersatu dan menjalankan
tugasnya masing-masing demi kemajuan lembaga. Perbedaan itu hal biasa. Namun
demikian karena kampus dihuni oleh orang-orang terdidik maka jangan sampai
perbedaan pendapat itu justru membuat lembaga terganggu fungsinya. ”Buktikan
kampus memiliki kedewasaan berdemokrasi”, tegas Prof. Zainul Hamdi.
Agenda yang penting sekarang ini adalah bagaimana
meningkatkan akreditasi. Ini penting karena menjadi salah satu parameter
kualitas. UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung harus berusaha keras agar
akreditasinya unggul. Langkah-langkah serius harus dilakukan dengan dukungan
dari semua pihak.
Prof. Zainul Hamdi prihatin dengan fakta betapa masih
sedikitnya kampus yang terakreditasi unggul. Dari 58 PTKIN, baru 9 yang
terakreditasi unggul. Sisanya belum unggul. Di dalam yang belum unggul itu
adalah UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
Ada banyak asesor di kampus sendiri. Mereka sebaiknya
berkonsentrasi meningkatkan kualitas akreditasi kampus.
Di tengah tantangan globalisasi sekarang ini, riset juga
harus diperkuat. Tidak hanya riset lokal tetapi juga kolaborasi internasional. Langkah-langkah
serius ke arah sana perlu dipipikirkan dan diterjemahkan menjadi program kerja
yang sistematis.
Trenggalek, 28 Januari 2024
Terima kasih ilmunya. Smg UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung mjd PT unggul.Amin
BalasHapusAamiinnnn. Terima kasih Pak Haji
HapusMasyaAllah Prof, terimakasih atas tulisannya.
BalasHapusSama-sama
HapusMenarik Prof, apalagi berkaitan dengan maqam. Menjadi mawas diri akan yg sudah dijalani. Terimakasih ilmunya🙏
BalasHapusSama-sama
Hapus