Kinerja Berbasis Tasawuf

Januari 28, 2024

Ngainun Naim


 

Tasawuf itu cakupannya luas. Aliran-aliran di dalamnya juga banyak. Ia tidak hanya berkaitan dengan kehidupan menyendiri yang tidak peduli dengan realitas yang ada. Aktualisasi dan implementasi tasawuf mencakup berbagai bidang kehidupan, termasuk dunia kerja.

Aspek ini menarik untuk dipikirkan dan dipertimbangkan karena di tengah iklim kehidupan sekarang, pelan tetapi pasti ajaran agama mulai terpinggirkan. Agama masih dipelajari tetapi aktualisasinya menghadapi tantangan yang tidak ringan. Ketika ada ajakan untuk menjadikan tasawuf bukan sebatas sebagai ilmu tetapi sebagai ’amal, tentu ini penting untuk diapresiasi.

Pada tataran birokrasi, pentingnya mengamalkan tasawuf ditegaskan oleh Direktur PTKI Kemenag RI, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., saat Pembinaan ASN di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung pada 16 Januari 2024. Mengutip kitab tasawuf terkenal Al-Hikam, Prof. Zainul Hamdi menjelaskan bahwa manusia itu terbagi menjadi dua maqam, yaitu kasby dan tajrid. Manusia kasby adalah manusia pada umumnya dalam konteks mendapatkan rezeki. Mereka harus bekerja agar mendapatkan rezeki. Manusia tajrid adalah manusia yang kebutuhan hidupnya sudah dipenuhi oleh Allah Swt. Jenis kedua ini jenis khusus. Tidak semua orang bisa berada pada maqam ini.

Pemahaman dan kesadaran terhadap maqam sangat penting karena akan menentukan bagaimana cara kita menjalani kehidupan. Jika maqam kasby maka jangan berlagak tajrid dengan berdiam diri dan tidak bekerja karena merasa semua kebutuhan hidupnya akan dipenuhi Allah. Jika makam tajrid maka jangan serakah dengan melakukan semua hak maqam kasby dan kehilangan kesadaran diri.

Sadar diri ini penting untuk mengukur kemampuan kita dalam mengelola rezeki. Sekarang ini banyak orang berlebihan dalam gaya hidup. Berlebihan dalam makna kurang sesuai dengan penghasilan yang diperoleh. Dalam jangka pendek ini bukan persoalan. Tapi dalam jangka panjang bisa menimbulkan masalah berkepanjangan.

Prof. Zainul Hamdi mengajak semua ASN untuk sadar diri, termasuk sadar terhadap posisi. Jika menjadi rektor maka harus paham terhadap peran dan posisinya. Demikian juga dengan struktur lainnya. Sadar diri dan sadar posisi menjadikan kinerja bisa dijalankan secara maksimal.

Organisasi itu ibarat tubuh manusia. Jika ada satu saja yang sakit maka dampaknya akan dirasakan oleh seluruh tubuh. Gigi sakit, misalnya, rasa sakit akan menjalar ke seluruh tubuh.

Analogi ini ditegaskan oleh Prof. Zainul Hamdi agar seluruh unsur di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung bersatu dan menjalankan tugasnya masing-masing demi kemajuan lembaga. Perbedaan itu hal biasa. Namun demikian karena kampus dihuni oleh orang-orang terdidik maka jangan sampai perbedaan pendapat itu justru membuat lembaga terganggu fungsinya. ”Buktikan kampus memiliki kedewasaan berdemokrasi”, tegas Prof. Zainul Hamdi.

Agenda yang penting sekarang ini adalah bagaimana meningkatkan akreditasi. Ini penting karena menjadi salah satu parameter kualitas. UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung harus berusaha keras agar akreditasinya unggul. Langkah-langkah serius harus dilakukan dengan dukungan dari semua pihak.

Prof. Zainul Hamdi prihatin dengan fakta betapa masih sedikitnya kampus yang terakreditasi unggul. Dari 58 PTKIN, baru 9 yang terakreditasi unggul. Sisanya belum unggul. Di dalam yang belum unggul itu adalah UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

Ada banyak asesor di kampus sendiri. Mereka sebaiknya berkonsentrasi meningkatkan kualitas akreditasi kampus.

Di tengah tantangan globalisasi sekarang ini, riset juga harus diperkuat. Tidak hanya riset lokal tetapi juga kolaborasi internasional. Langkah-langkah serius ke arah sana perlu dipipikirkan dan diterjemahkan menjadi program kerja yang sistematis.

 

Trenggalek, 28 Januari 2024

6 komentar:

  1. Terima kasih ilmunya. Smg UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung mjd PT unggul.Amin

    BalasHapus
  2. MasyaAllah Prof, terimakasih atas tulisannya.

    BalasHapus
  3. Menarik Prof, apalagi berkaitan dengan maqam. Menjadi mawas diri akan yg sudah dijalani. Terimakasih ilmunya🙏

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.