Proposal Pengabdian Rasa Penelitian
Judul
tulisan ini berangkat dari pengalaman
saya mereview proposal pengabdian kepada
masyarakat beberapa kawan dosen. Secara umum proposal yang ada cukup baik. Unsur-unsur pokok yang harus ada di dalam fill in sudah
diisi.
Klaster
yang dipilih adalah pengabdian. Ada pengabdian
berbasis komunitas. Ada juga pengabdian berbasis program studi. Namun
demikian isi proposalnya masih ada
nuansa penelitian.
Sebenarnya tidak semua. Sebagian saja. Banyak juga
proposal yang substansi dan teknisnya sudah baik.
Pengabdian rasa penelitian ini
bisa dicermati dari judul, latar belakang, fokus, teori, metode, dan
aspek-aspek lain dari proposal. Aspek ini penting dicermati karena proposal
yang baik adalah titik pijak dalam melaksanakan kegiatan pengabdian.
Pengabdian
kepada masyarakat sebaiknya tidak sebatas seremoni kegiatan. Ada aspek yang
lebih substansial yaitu transformasi kelompok yang didampingi. Artinya, ada perubahan pada masyarakat yang didampingi. Tanpa
ada transformasi, aktivitas pengabdian belum dinilai sukses.
Demi
efektivitas dan capaian yang maksimal, kelompok dampingan sebaiknya fokus. Ini
mempermudah untuk melaksanakan kegiatan yang merubah pada kondisi secara lebih
baik. Jika kelompoknya banyak, tentu memerlukan energi dan dana yang besar
untuk kegiatan.
Metode
pengabdian berbeda dengan metode penelitian. Di beberapa proposal, saya
menemukan metode pengabdian tetapi isinya metode penelitian. Jadinya tidak
sinkron.
Terakhir,
proposal pengabdian sebaiknya berangkat dari masalah, bukan dari keinginan.
Implikasinya, pengabdian yang dilakukan sejalan dengan kebutuhan masyarakat.
Jika berangkat dari keinginan, belum tentu sejalan dengan persoalan aktual di
masyarakat.
Tulungagung, 20 Juni
2024
Setuju sekali Prof. Naim terus menginspirasi
BalasHapusTerima kasih Pak Haji
Hapus