Menyerap Ilmu dari Masyarakat
Ngainun Naim
Masyarakat
itu sudah kaya dengan pengalaman kehidupan. Mereka memiliki kearifan hidup yang
sudah berurat-berakar secara kuat. Realitas sosiologis masyarakat perlu untuk
dipelajari, dipahami, dan dijadikan sebagai pertimbangan
penting dalam berinteraksi dan melaksanakan aneka kegiatan dengan mereka.
Perspektif
semacam ini penting menjadi pemahaman bagi sivitas akademika yang menjalankan
program di tengah masyarakat. KKN ataupun Pengabdian kepada Masyarakat yang
dilaksanakan di masyarakat harus bisa diterima oleh masyarakat. Sebagus apa pun
program jika tidak ada dukungan masyarakat tidak akan bisa berjalan dengan maksimal.
Salah satu kunci pentingnya adalah komunikasi. Relasi
yang erat perlu dibangun secara baik. Tanpa komunikasi yang baik, pengabdian
tidak akan bisa berjalan secara baik.
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting
kehidupan. Secara personal, pendidikan memberikan bekal untuk menjalani
kehidupan. Secara sosial, pendidikan bisa menjadi sarana untuk mobilitas
sosial.
Persoalannya, pendidikan tinggi tidak harus membuat orang
merasa lebih tinggi dan memandang masyarakat sebagai kelompok yang lebih rendah.
Justru pendidikan tinggi seharusnya membuat orang tidak merasa tinggi hati.
Kesetaraan sangat penting artinya dalam relasi.
Pada titik inilah KKN yang dilaksanakan oleh para
mahasiswa penting untuk tidak menggurui masyarakat. Mahasiswa perlu memahami
bahwa masyarakat itu sesungguhnya sudah memiliki banyak kekayaan khazanah
kehidupan. Karena itu jangan menggurui mereka. Sebaliknya, KKN adalah sarana
untuk menggali banyak nilai kehidupan kepada masyarakat.
”KKN
itu bukan untuk sok pintar mendidik masyarakat”, tegas Direktur Pendidikan
Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag
saat memberikan sambutan pada ”Pembukaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Moderasi
Beragama IV Se-Indonesia” di Pendopo Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Selasa, 16
Juli 2024. KKN itu belajar. Namanya
juga kuliah. Bedanya dengan di kelas, belajar dalam konteks KKN adalah belajar
dari masyarakat secara langsung, tidak dari teks-teks teoretik.
Pada tataran aplikatif, mahasiswa perlu menyerap ilmu
kepada masyarakat. Mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman kehidupan yang
sangat kaya. Mereka tahu tentang bagaimana cara hidup yang baik. Juga memiliki
mekanisme yang telah mendarahdaging tentang bagaimana merawat Indonesia.
Penting dipahami bersama bahwa masyarakat itu telah
menerima para mahasiswa secara baik. Sebagai konsekuensinya, mahasiswa
seharusnya mendarmabaktikan kesempatan KKN untuk masyarakat. Mahasiswa perlu
menjadi pendengar yang baik, menjadi bagian dari dinamika masyarakat. Jangan
justru menjadi penyumbang persoalan.
Tulungagung, 18 Juli 2024
Alhamdulillah satu tulisan yang mengingatkan bahwa Mahasiswa dan masyarakat harus berkolaborasi.
BalasHapusTerima kasih Bu Kanjeng
HapusBetul Prof. Semakin tinggi ilmu seseorang, seharusnya semakin tawadhu
BalasHapusTerima kasih Pak Pri
HapusSaya selalu menikmati stiap ceruk tulisan Prof. Naim.
BalasHapusTerima kasih
Hapus