Duta Kampus
Ngainun Naim
Mahasiswa yang sedang
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah duta kampus. Mereka bukan sebatas
menjalankan tugas, namun juga memiliki tugas penting untuk mengenalkan hal-hal
baik terkait kampus. Aspek ini penting untuk ditekankan agar pelaksanaan KKN memberikan
pengaruh luas, khususnya dalam mengenalkan UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung kepada masyarakat.
Posisi sebagai duta
kampus ini ditegaskan oleh Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Prof.
Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I., saat memberikan pengarahan dan melepas secara resmi mahasiswa
yang akan melaksanakan KKN Internasional ke Thailand, KKN Kebangsaan ke Ambon,
KKN Nusantara Moderasi Beragama ke Kuningan Jawa Barat, KKN Kolaborasi ke IAIN
Ternate (Kamis, 4 Juli 2024).
Duta itu harus memiliki
nilai lebih. Pengetahuan tentang KKN juga harus matang. Maka, mahasiswa harus
membaca dan mengolah bekal yang disampaikan secara baik. Diskusi, refleksi, dan
kontekstualisasi bekal yang telah diperoleh merupakan salah satu cara agar KKN
bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat.
KKN itu sendiri
sifatnya dinamis. Bentuk KKN kadang berubah. Saat pandemi, misalnya, bentuk KKN
berubah menjadi KKN Online. Kini, pandemi berlalu, KKN kembali dilakukan dengan
terjun langsung ke masyarakat. Tema berubah. Justru karena itulah diperlukan
kecermatan, kehati-hatian, dan upaya-upaya serius agar KKN bisa berjalan secara
baik.
Kuliah selama
beberapa tahun sebelum KKN juga merupakan modal yang sangat berharga. Program
Madrasah Diniah yang diterima selama satu tahun di UIN Sayyid Ali Rahmatullah cukup
penting untuk menjadi modal saat di masyarakat. Ilmu-ilmu keagamaan praktis
jelas bukan sekadar untuk diketahui tetapi juga harus diimplementasikan.
Rektor juga berpesan
agar peserta KKN memaksimalkan penggalian data saat KKN. Nantinya data-data
yang diperoleh bisa menjadi modal untuk menulis skripsi. Bisa juga menjadi
bagian yang dalam jangka panjang untuk membangun pusat-pusat studi.
Saat melaksanakan KKN
eksternal, pesertanya bukan hanya dari UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Peserta
lainnya adalah mahasiswa dari kampus-kampus berbeda. Di sini mahasiswa UIN Sayyid
Ali Rahmatullah Tulungagung diharapkan kontribusinya untuk mewarnai kelompok. Ini
bagian dari aktualisasi sebagai duta.
KKN itu tidak hanya
berisi hal-hal yang enak dan menyenangkan. Ia sebagaimana
kehidupan. Ada yang sesuai harapan, ada yang tidak. Mahasiswa diharapkan tidak mudah mengeluh dan
menuliskannya di media sosial. Perlu sikap bijak. Hal-hal yang baik saja yang
diunggah. Sementara hal-hal yang dianggap sebagai masalah sebaiknya
dikomunikasikan dengan pihak-pihak yang terkait. Ini yang disebut sebagai
literasi digital.
Pesan yang sama juga
berlaku pada Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). KKN reguler gelombang kedua tahun
ini diharapkan lebih baik dari gelombang sebelumnya. Hal-hal yang baik dari
gelombang sebelumnya dipertahankan, sementara yang kurang dibenahi.
Posisi dan peranan
DPL sangat penting. Komunikasi yang intensif dengan kelompok bimbingan menjadi
salah satu kunci kesuksesan KKN. Program-program diharapkan dipastikan bisa
berjalan secara maksimal.
Menjadi DPL sebenarnya
membuka peluang bagi dosen untuk mengembangkan kreativitas. Penelitian dan pengabdian,
misalnya, bisa dilakukan bersamaan dengan tugas-tugas sebagai DPL. Memang butuh
kreativitas dan kecermatan untuk melakukannya.
Tulungagung, 4 Juli
2024
Tidak ada komentar: