Catatan Ramadan: Ngabuburit

Juli 01, 2015


Oleh Ngainun Naim

Saya tidak tahu persis arti kata ngabuburit. Yang saya pahami ngabuburit adalah kegiatan sore hari di bulan ramadhan sambil menunggu waktu magrib datang menjelang.

Saya juga tidak tahu persis sejak kapan istilah itu popular dan mulai banyak dilakukan. Satu yang pasti, sore hari ramadhan banyak ditemui aneka kegiatan ngabuburit oleh hampir semua kalangan. Tua muda melakukan aneka kegiatan untuk menunggu magrib.

Pada hari sabtu dan minggu (20 dan 21 Juni), saya memanfaatkan sore hari untuk ngabuburit bersama Anak Lanang, panggilan untuk anak laki-laki saya. Sehabis shalat asar di hari sabtu, kami jalan-jalan santai. Agendanya adalah mencari es oyen. Maklum, dua hari pertama saat buka tidak minum es. Sebenarnya lebih bagus tanpa es, tetapi minum es sekali dua kali juga tidak apa-apa. Minimal mengobati rasa ingin minum es.

Pasar Sore Trenggalek dari arah timur

Penjual es oyen yang kami tuju berada di timur Pasar Sore Trenggalek. Saat kami datang, penjual langsung melayani dengan cepat. Begitu selesai melayani kami, datang lagi sekitar lima pembeli. Maklum, hari sudah menjelang magrib.

Selanjutnya kami menuju alun-alun. Maunya melihat orang jualan makanan. Siapa tahu ada yang cocok. Ternyata, orang jualan yang ada di ujung timur utara alun-alun sedang ramainya pembeli. Sepeda motor harus diparkir. Kami berhenti sejenak lalu memutuskan pulang. Hari memang sudah menjelang magrib.
Alun-alun Trenggalek bagian utara


Minggu sore kami berdua kembali ngabuburit. Kali ini kami berangkat lebih siang. Jam setengah empat kami berdua naik sepeda motor menuju Kota Trenggalek.

Pertama-tama kami menuju Toko Buku Ringan yang berada di sebelah barat alun-alun. Saya kehabisan pulpen. Mungkin karena sering saya pakai menulis. Memang, sebagian karya tulis saya tulis tangan terlebih dulu.

Saat di sana, Anak Lanang langsung saja menuju tumpukan komik. Ia sibuk memilah dan memilih komik yang ada. Pilihannya jatuh pada komik Naruto. Ia mengambil dua nomor. Saya memang memberikan keleluasan padanya agar tumbuh minat baca secara baik.

Setelah itu kami menuju Hutan Kota Trenggalek yang lokasinya di Gunung Jaas sebelah barat kota. Suasana minggu sore itu cukup rame. Beberapa anak muda sedang menikmati sore.

Rupanya ada yang baru di Hutan Kota, yaitu penangkaran rusa dan burung merak. Kami pun menuju ke sana. Anak lanang mengajak membeli sayuran untuk makanan rusa. Beberapa ekor rusa segera saja menyerbu makanan yang diberikan anak lanang.
Anak Lanang memberi makan rusa


Usai dari penangkaran anak lanang mengajak duduk istirahat di gazebo yang lokasinya di atas. Cukup menyita energi tetapi menyenangkan. Di gazebo rupanya anak lanamg mulai 'mencicipi' novel yang baru dibelinya. Tapi itu tidak lama karena ia kemudian mengajak turun dan melanjutkan jalan.
 
Mencicipi novel

Kami pun menuruni perbukitan menuju tempat sepeda. Beberapa orang mulai berdatangan. Rupanya mereka sedang ngabuburit juga.
 
Hutan Kota

Perjalanan selanjutnya adalah ke warung padang karena mamanya pesan lauk. Usai dari warung padang kami membeli dawet serabi untuk kemudian menuju Taman Kota. Ah sayang, taman kotanya kotor tak terawat. Seharusnya teman sebagus itu dikelola secara baik agar menjadi tempat rekreasi keluarga yang nyaman.

Tulungagung, 23 dan 24 Juni 2015

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.