Berteman Penulis Bisa Dapat Buku Gratis
Oleh Ngainun Naim
Saya suka berteman. Banyak
teman banyak manfaat. Sebagai orang yang menekuni dunia menulis, tentu saya
juga berteman dengan banyak penulis. Ada pertemanan yang berlangsung secara
nyata dan banyak juga yang berteman baru sebatas di dunia maya.
Salah satu hikmah
berteman adalah bisa saling belajar. Jejaring sosial yang kian mewabah
memberikan hikmah luas tak terperi, selain ekses yang tidak bisa diabaikan. Lewat
jejaring sosial saya terus belajar mengasah keterampilan menulis.
Hikmah yang saya
dapatkan salah satunya adalah mendapatkan buku gratis. Itu yang saya rasakan. Beberapa
kali saya mendapatkan kiriman buku dari sesama penulis.
Hari senin siang (30/5/2016)
saya sedang menuju ruangan kerja ketika petugas resepsionis IAIN Tulungagung
memanggil nama saya. Ia memberitahukan bahwa ada kiriman paket untuk saya. Segera
saya menuju resepsionis. Sebuah amplop coklat tertulis nama saya. Dan saya baca
pengirimnya adalah penulis muda berbakat asal Lamongan, M. Husnaini.
Saya buka bungkusan itu.
Sebuah buku yang baru saja terbit telah terkirim ke Tulungagung, sebuah kota
kecil yang terhitung marginal dari akses buku. Judul bukunya sangat menarik, Allah
Pun ”Tertawa” Melihat Kita (Jakarta: Quanta, 2016). Saya sungguh bersyukur
mendapatkan kehormatan dari penulis untuk membaca buku karyanya. Buku ini saya
rencanakan saya baca sampai tuntas di bulan Juni. Rasanya buku ini menemukan
momentumnya untuk dibaca di bulan suci ramadhan.
Beberapa hari
sebelumnya, dosen Universitas Negeri Surabaya yang juga pegiat literasi, Much.
Khoiri mengirimkan juga bukunya. Buku tersebut berjudul Much. Khoiri dalam
38 Wacana (Surabaya: Unesa University Press, 2016). Buku ini juga sangat
penting karena memberikan banyak manfaat dan semangat dalam menulis.
Sebelumnya lagi, sebuah
buku supertebal karya Dr. Zainul Milal Bizawie yang berjudul Masterpiece
Islam Nusantara, (Jakarta: Pustaka Compass, 2016). Buku ini saya terima
secara gratis karena kebetulan saya dipercaya sebagai pembedahnya.
Begitulah, berteman itu
banyak manfaatnya. Sebagai penulis, saya juga akan melakukan hal yang sama,
yakni mengirimkan kembali karya saya kepada mereka yang juga mengirimi saya
buku-buku karyanya. Sementara buat pembaca sekalian yang belum menulis buku,
ayo hasilkan buku. Tetapi jangan minta buku secara gratis kepada penulis. Kata
Pak Much. Khoiri, ”Hargailah penulis dengan membaca buku karyanya”. Salam.
Tidak ada komentar: