Bahagia Melihat Karya Mereka
Oleh Ngainun
Naim
Sejak beberapa tahun
terakhir saya menyebarkan ‘virus menulis’ ke berbagai kalangan. Saat mengajar,
saya menyelipkan materi tentang pentingnya membaca dan menulis. Saat ceramah,
meskipun hanya sekilas, saya mengajak pendengar untuk menjalankan aktivitas
literasi. Di jejaring sosial, saya banyak menulis tentang spirit literasi.
Saya berharap, ‘kampanye’
yang saya lakukan memiliki dampak positif pada tumbuhnya budaya literasi.
Tentu, harapan saya tidak terlalu muluk-muluk. Tugas saya adalah menyebarkan
spirit literasi. Adapun tentang pengaruhnya, tentu sudah di luar kuasa saya.
Tulisan demi tulisan dan
ceramah demi ceramah yang saya lakukan ternyata memiliki dampak positif. Saya
memang belum pernah melakukan riset mendalam tentang persoalan ini. Saya hanya
menyimpulkan pada beberapa orang yang kemudian mengikuti jejak saya dalam
aktivitas literasi.
Saya menekuni dunia
literasi secara tertatih. Pelan, terantuk, berhenti, lalu mencoba bangkit lagi.
Begitu berlangsung berkali-kali.
Sampai sekarang pun saya
masih terus belajar. Saya masih harus terus mengasah kemampuan dan menjaga
komitmen menulis agar budaya literasi semakin tertanam dalam diri.
Namun saya tidak mau ilmu
literasi hanya untuk diri sendiri. Saya ingin berbagi kepada banyak orang.
Sebanyak-banyaknya. Sebisa-bisanya.
Saya merasa bahagia sekali
mengamati beberapa orang yang aktif menulis di facebook. Tidak main-main.
Mereka ada yang menulis nyaris setiap hari tanpa jeda. Jumlah tulisannya sampai
ratusan.
Ada juga yang menulis di
media cetak. Pada saat-saat tertentu, tulisan mereka dimuat di majalah atau
jurnal.
Ada juga yang menulis buku.
Beberapa kali saya mendapatkan hadiah buku dari mereka yang bersemangat menulis
setelah membaca catatan atau buku yang saya tulis.
Bagi saya, ini sebuah
kebahagiaan yang tidak terkira. Tulisan mereka adalah buah dari kerja keras
mereka menekuni sebuah dunia sunyi yang minim peminat. Jika kemudian mereka
menulis, bagi saya itu adalah bagian dari perjuangan panjang yang harus terus
diapresiasi.
Saya membayangkan betapa
indahnya jika literasi menjadi bagian yang tidak terpisah dari kehidupan
sehari-hari. Segala sesuatunya akan terekam dalam catatan. Lebih jauh, ini
sekaligus membangun budaya maju masyarakat.
Masyarakat yang maju
ditandai oleh—antara lain—tumbuhnya budaya literasi. Mereka aktif membaca dan
menulis. Aktivitas ini tidak hanya dilakukan oleh sedikit orang, tetapi oleh
banyak orang. Hal ini menunjukkan bahwa literasi telah menjadi budaya. Semoga ke depan semakin banyak orang yang
menekuni dan mengembangkan budaya literasi.
Terima kasih Pak Ngainun, saya salah satu dari sekian byk orang yang termotivasi oleh bapak baik melalui status medaosx maupun buku2x. Teruskah menyebarkan virus2 literasi pak. Terima kasih sekali lagi.
BalasHapusIya Bu. Terima kasih dukungannya.
Hapuswah virus yang bapak sebar tampak mulai membuahkan hasil
BalasHapusselamat pak
Terima kasih.
HapusSemoga untuk kedepannya virus yang Bapak sebar semakin menyebar luas dan banyak penulis-penulis baru yang bermunculan.
BalasHapusAmin. Terima kasih Mas.
HapusVirus menulis adalah virus positif dan berpahala amal jariyah, amin
BalasHapusAmin. Terima kasih Bu.
Hapus