Tentang Gambar Pulau di Uang Kertas Seribu Rupiah
Ngainun Naim
![]() |
Pulau Maitara |
Jika bukan karena program KKN
Kebangsaan yang pada tahun 2019 ini dilaksanakan di Ternate dan Tidore, sangat
mungkin sampai sekarang saya belum pernah menginjakkan kaki di daerah yang
menjadi jejak awal Islam di Indonesia tersebut. Saya sangat bersyukur bisa
mengunjungi Ternate dan Tidore sehingga mendapatkan begitu banyak informasi dan
pengetahuan baru. Salah satu yang saya baru sadari dan ketahui adalah tentang
Pulau Maitara.
![]() |
Pulau Maitara di uang seribu rupiah |
Coba pembaca sekalian ambil uang
kertas seribu rupiah. Di salah satu bagian dari uang itu ada gambar pulau. Di
situ tertulis Pulau Maitara dan Tidore. Saya sendiri jujur baru mencermatinya
setelah kawan-kawan berbincang tentang pulau yang ada di uang seribu rupiah
tersebut. Pulau tersebut akan terlihat jelas saat kita menyeberang dari Ternate
menuju Tidore.
![]() |
Terminal Pelabuhan |
Hari kamis tanggal 7 Maret 2019,
rombongan pengelola KKN Kebangsaan yang terdiri dari para perwakilan berbagai
kampus di Indonesia melakukan kunjungan ke Pulau Tidore Kepulauan. Tujuannya
adalah mengunjungi tempat-tepat tertentu di pulau itu karena memang Kota Tidore
Kepulauan akan menjadi lokasi KKN Kebangsaan. Mengunjungi lokasi tersebut
penting artinya untuk mendapatkan gambaran tentang lokasi, bagaimana
karakteristiknya, dan hal-hal mendasar lainnya. Informasi ini penting sebagai
bahan untuk menyiapkan diri—baik lembaga maupun mahasiswa yang nantinya
terpilih—agar jika saatnya tiba bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Sehari sebelumnya, panitia dari
Universitas Khairun Ternate menyampaikan agar kami siap di hotel masing-masing pada
pukul 07.00 WIT. Bus siap menjemput pada jam tersebut agar tidak kesiangan.
Saya kira jika tepat waktu akan bagus. Lokasi-lokasi yang rencananya dikunjungi
bisa sesuai dengan perencanaan.
![]() |
Di depan terminal pelabuhan |
Jam 07.00 WIT sebagian peserta
sudah siap, walaupun kemudian harus agak mundur karena satu dan lain hal. Kami
berangkat dari hotel tempat menginap masing-masing menuju pelabuhan. Saya baca
namanya Terminal Pelabuhan Mangga Dua. Kayak nama lokasi di Jakarta saja he he.
Tidak butuh waktu lama di
pelabuhan. Segera kami naik perahu speadboat. Satu perahu yang saya naiki
terdiri dari 10 orang. Setelah itu perahu pun melaju menuju Tidore Kepulauan.
Meskipun beberapa kali naik perahu
di lautan, rasanya saya juga masih merasa ada sesuatu yang kurang nyaman. Saya
kira wajar karena saya tinggal di daerah yang didominasi daratan. Belum tentu
setahun sekali saya naik perahu.
Ternyata jarak Ternate ke Tidore
tidak terlalu jauh. Sekitar 15 menit kami sudah sampai Tidore. Perjalanan
secara umum lancar. Cukup menyenangkan. Sambil menunggu teman-teman yang belum
datang, saya menikmati suasana pelabuhan Tidore pada siang yang mulai terik
itu. Mbak Nana dari Universitas Khairun
memberitahukan bahwa pulau yang ada di samping pelabuhan itu adalah Pulau Maitara.
![]() |
Bersama Prof. Almasdi yang selalu ceria |
Baru kali ini saya mengetahui dari
jarak yang tidak terlalu jauh dari pulau yang ada di uang seribu rupiah itu.
Sungguh, ini sebuah keberuntungan tersendiri. Meskipun tidak berkesempatan
mengunjungi pulau itu, mengambil gambar dengan latar belakang pulau itu sudah cukup.
Setidaknya saya memiliki dokumentasi dan catatan bahwa pada suatu waktu saya
pernah mengunjunginya dari jarak yang tidak terlalu jauh.
Berdasarkan data yang saya baca, Maitara
adalah tempat portugis pertama kali menjejakkan kaki. Pulau itu kini menjadi
salah satu pulau yang banyak dikunjungi wisatawan. Sayang, kami belum
berkesempatan mengunjunginya. Semoga suatu saat ada kesempatan ke sana.
Tidak ada komentar: