Hadiah Buku dari Ustad Hanafi
Ngainun Naim
![]() |
Dari kiri ke kanan: Dr. Ali Imron, Dr. Sumarto, Dr. Ahmad Yani, Ustad Hanafi, Saya, Dr. Mus Mulyadi, Dr. Kamarusdiana, Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, dan Syawaluddin Hanafi, MH |
Saya
merasa
sangat beruntung memiliki banyak teman. Salah satu hal yang sangat saya syukuri
adalah seringnya mendapatkan hadiah buku dari para sahabat. Saat berkunjung ke
Brunei Darussalam—tanggal 6 sampai 14 Desember 2019—saya mendapatkan hadiah dua
buah buku dari Ustad Muhammad Hanafi Rustam.
Ustad Hanafi merupakan
Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam (PERMAI). Nama beliau
pertama kami saya ketahui dari Dr. Suwendi. Di grup WA beliau menjelaskan bahwa
kami diharapkan berkomunikasi dengan Ustad Hanafi saat di Brunei Darussalam.
Beliau siap membantu keperluan kami saat di Brunei Darussalam.
Seiring perjalanan waktu,
ternyata salah seorang dari peserta “Penguatan Kualitas LP2M/Reviewer
Kementerian Agama Tahun 2019 ke Brunei Darussalam”—Dr. H. Ahmad Yani,
M.Ag—ternyata sudah kenal dengan Ustad Hanafi. Sekitar 20 tahun lalu, demikian
penjelasan Dr. Ahmad Yani, beliau sama-sama aktif sebagai pengurus Masjid Jami’
Attaqwa di Cirebon. Jadi acara ke Brunei ini bagi Dr. Ahmad Yani ibarat reuni.
Ya, reuni dengan teman lama.
![]() |
Tafsir Zanjabil |
Saya pertama kali bertemu
Ustad Hanafi saat menghadiri undangan “Forum Kerukunan Komunitas Cirebon
(FORKOCI)” di Brunei Darussalam. Saat itu beliau datang ke acara bersama Dr.
Ahmad Yani. Karena acara yang cukup padat, juga jamaah yang banyak, saya belum
banyak berinteraksi dengan Ustad Hanafi.
Interaksi secara intensif
baru bisa saya laksanakan saat beliau memfasilitasi kami ber-8 untuk memenuhi
undangan Duta Besar Indonesia untuk Brunei Darussalam. Saat itulah kami mulai
berdiskusi, berbincang, dan membahas banyak hal. Keakraban pun mulai terbangun.
Beliau memberikan kepada saya kartu nama.
Esoknya pada jumat siang,
kami dijamu makan siang oleh beliau di sebuah rumah makan yang tidak jauh dari
Hotel Al Afiah tempat kami menginap. Karena letaknya tidak terlalu jauh dari
hotel maka kami pun berjalan kaki menuju lokasi. Sebelum berjalan ke lokasi,
beliau memberikan dua buah buku kepada saya. Buku pertama karya Dr. H.
Abdurrahman R.A. Haqqi dan Dr. H. Muhammad Nabil Almunawar. Judulnya Tafsir Zanjabil: Tematik, Modern, Ringkas,
Surah Al-Baqarah (168-286) (Jakarta: Zanjabil, 2019). Buku kedua karya Agus
S Djamil dan Efri Yoni Baikoeni. Judulnya Kiprah
Permai, Memperkukuh Persahabatan Masyarakat Serumpun (Brunei Darussalam:
Buletin WARITA, 2014).
Buku memang memiliki
peranan penting dalam kehidupan saya. Saya sangat menyukai buku. Hadiah buku
dari sahabat—sebagaimana dari Ustad Hanafi—sangat berkesan dalam diri saya. Meskipun
belum semua buku yang saya miliki sempat saya baca semuanya. Baru sebagian
saja.
Dua buku yang dihadiahkan
Ustad Hanafi insyaallah segera saya baca setelah beberapa buku yang sekarang
sedang saya nikmati. Saya ingin mensyukuri pemberian buku ini dengan
membacanya. Jika memungkinkan juga membuat catatan ringkas semacam ini.
Terima kasih Ustad Hanafi
atas persahabatan dan hadiah bukunya. Semoga di lain waktu saya mendapatkan
kesempatan ke Brunei Darussalam lagi. Amin.
Tulungagung, 16-12-2019
Mantabbbb Dr. Ngainun Naim... barakalloh
BalasHapusAmin. Terima kasih.
HapusMantap Pak
BalasHapusTerima kasih Ustad
Hapus