Dari Status WA Menjadi Buku

April 25, 2020

Ngainun Naim
Buku ini awalnya sebagian saya tulis di story WA

Jika ingin sukses maka berdayakan daya kreatif yang ada dalam diri kita masing-masing. Daya inilah yang membuat manusia selalu mencari hal-hal baru yang berbeda. Hal-hal baru yang sejalan dengan dinamika perkembangan zaman.
Substansi pandangan ini saya peroleh dari buku karya Prof. Dr. M. Quraish, Secercah Cahaya Ilahi (2013). Kreativitas memungkinkan seseorang untuk selalu berusaha mencari sampai menemukan hal-hal baru. Hal ini berlaku pada berbagai bidang kehidupan.
Saya kira hal yang sama juga berlaku di dunia menulis. Menulis sendiri sebenarnya sifatnya tetap. Ia universal dalam bentuk penuangan pemikiran ke dalam bentuk tulisan.
Sejak zaman awal dikenalnya tradisi menulis sampai sekarang, substansi menulis ya semacam itu. Tidak ada yang berubah.
Namun banyak aspek lain yang terus mengalami metamorfosis. Alat menulis, misalnya, bertransformasi sedemikian cepat. Di zaman purba, tulisan dengan media benda-benda padat. Kita bisa menyaksikan berbagai buktinya sampai sekarang.
Zaman selanjutnya media terus berkembang. Kita mengenal daun lontar, kertas, hingga media digital sekarang ini. Inilah fakta perubahan yang tidak bisa dihindarkan.
Aspek perubahan inilah yang seharusnya dipahami secara baik. Pemahaman dan kemudian diikuti dengan tindakan kreatif menjadikan seorang penulis bisa terus eksis.
Jika kita memahami jejaring sosial yang semakin modern ini secara baik maka ia akan menjadi alat yang canggih untuk mendukung proses kreatif. Ia bisa menjadi medan promosi yang canggih, pendukung proses pembelajaran, sarana meningkatkan pengetahuan agama, dan berbagai manfaat lainnya. Dunia menulis sesungguhnya juga bisa terbantu dengan adanya jejaring sosial yang semakin canggih ini.
Saya sering membayangkan bagaimana beratnya perjuangan ulama dan ilmuwan zaman dulu dalam menulis. Listrik belum ada. Alat menulis juga masih sangat sederhana. Meskipun demikian mereka mampu menghasilkan karya bermutu yang jumlahnya sangat banyak.
Kondisi kita sekarang ini sangat diuntungkan oleh fasilitas. Listrik sudah ada di mana-mana. Alat-alat tulis untuk menuangkan ide semakin canggih. Persoalannya, mengapa kita tidak bisa produktif sebagaimana para ulama dan ilmuwan di masa lalu?
Tentu tidak mudah untuk menjawab pertanyaan ini. Jawaban atas pertanyaan ini sifatnya bisa personal, bisa juga sosial. Tergantung dari sudut pandang mana kita menganalisisnya. 
Aspek yang saya kira penting dalam konteks sekarang ini adalah bagaimana bisa menulis dan menerbitkan buku. Memang perjuangan menulis dan menerbitkan buku itu tidak ringan. Tetapi jika kita menjalankan secara sungguh-sungguh tentu akan bisa terwujud menjadi sebuah buku yang layak terbit. Jalani saja prosesnya dengan baik maka usaha tidak akan membohongi proses.
Salah satu bentuk kreativitas yang bisa dimanfaatkan dalam proses menulis adalah WA. Ya, status di WA semacam ini bisa menjadi bahan buku. Status demi status yang berdekatan tema dikumpulkan, ditata, distrukturkan model buku.

34 komentar:

  1. Insyaalloh Pak... Semangat pagi...

    BalasHapus
  2. Kalau saya bukan di status saja tapi di komunitas dan blog.Pak doktor sudah berbagi ilmu yang lezato

    BalasHapus
  3. Inspirasi,inspirasi yang terus menginspirasi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih. Semoga catatan sederhana ini memberikan manfaat.

      Hapus
  4. Alhamdulillah mendapat energi baru menulis...terima kasih P Dr Ngainun

    BalasHapus
  5. Betul pak, inspirasi yg sudah mulai dilirik oleh penulis pemula.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga semakin banyak generasi muda yang mau menulis. Amin.

      Hapus
  6. Alhamdulillah, dapat energi positif dari prof. Naim.

    BalasHapus
  7. Insya Allah tetap menulis...mohon bimbingannya pak

    BalasHapus
  8. Terima kasih Gus, salam.dari kami di IAIN Bone

    BalasHapus
  9. Tulisan tulisan bapak selalu menyemangati saya untuk menulis..

    BalasHapus
  10. Memotivasi dan menginspirasi menulis di WA

    BalasHapus
  11. Keren pak..pokoknya semua tulisan bpk.sangat inspiratif

    BalasHapus
  12. Mdh2an mnjdi contoh gnrasi muda.,.. Sagt menginspirasi

    BalasHapus
  13. Sahabat senior ini memang luar biasa. Tetap menjadi inspirasi para junior. Terima Kasih sudah Allah pertemukan dg Kang Naim. Tetap berkah dakwah bil Qolam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Kang. Semoga selalu dalam keberkahan.

      Hapus
  14. Betul sekali
    Terima kasih sudah mengingatkan sesuatu yang tidak penting (cm status) menjadi penting...
    Selalu mantul

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak Bu Milla. Senang Ibu berkenan mengunjungi blog sederhana ini dan meninggalkan komentar. Tetap semangat menulis dan semoga selalu dalam keberkahan.

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.