Dari Status WA Menjadi Buku
Ngainun
Naim
Buku ini awalnya sebagian saya tulis di story WA |
Jika ingin sukses maka berdayakan daya kreatif
yang ada dalam diri kita masing-masing. Daya inilah yang membuat manusia selalu
mencari hal-hal baru yang berbeda. Hal-hal baru yang sejalan dengan dinamika
perkembangan zaman.
Substansi pandangan ini saya peroleh dari buku
karya Prof. Dr. M. Quraish, Secercah
Cahaya Ilahi (2013). Kreativitas memungkinkan seseorang untuk selalu berusaha
mencari sampai menemukan hal-hal baru. Hal ini berlaku pada berbagai bidang
kehidupan.
Saya kira hal yang sama juga berlaku di dunia
menulis. Menulis sendiri sebenarnya sifatnya tetap. Ia universal dalam bentuk penuangan
pemikiran ke dalam bentuk tulisan.
Sejak zaman awal dikenalnya tradisi menulis
sampai sekarang, substansi menulis ya semacam itu. Tidak ada yang berubah.
Namun banyak aspek lain yang terus mengalami
metamorfosis. Alat menulis, misalnya, bertransformasi sedemikian cepat. Di
zaman purba, tulisan dengan media benda-benda padat. Kita bisa menyaksikan
berbagai buktinya sampai sekarang.
Zaman selanjutnya media terus berkembang. Kita
mengenal daun lontar, kertas, hingga media digital sekarang ini. Inilah fakta
perubahan yang tidak bisa dihindarkan.
Aspek perubahan inilah yang seharusnya dipahami
secara baik. Pemahaman dan kemudian diikuti dengan tindakan kreatif menjadikan
seorang penulis bisa terus eksis.
Jika kita memahami jejaring sosial yang semakin
modern ini secara baik maka ia akan menjadi alat yang canggih untuk mendukung proses
kreatif. Ia bisa menjadi medan promosi yang canggih, pendukung proses
pembelajaran, sarana meningkatkan pengetahuan agama, dan berbagai manfaat
lainnya. Dunia menulis sesungguhnya juga bisa terbantu dengan adanya jejaring
sosial yang semakin canggih ini.
Saya sering membayangkan bagaimana beratnya
perjuangan ulama dan ilmuwan zaman dulu dalam menulis. Listrik belum ada. Alat
menulis juga masih sangat sederhana. Meskipun demikian mereka mampu
menghasilkan karya bermutu yang jumlahnya sangat banyak.
Kondisi kita sekarang ini sangat diuntungkan
oleh fasilitas. Listrik sudah ada di mana-mana. Alat-alat tulis untuk
menuangkan ide semakin canggih. Persoalannya, mengapa kita tidak bisa produktif
sebagaimana para ulama dan ilmuwan di masa lalu?
Tentu tidak mudah untuk menjawab pertanyaan
ini. Jawaban atas pertanyaan ini sifatnya bisa personal, bisa juga sosial.
Tergantung dari sudut pandang mana kita menganalisisnya.
Aspek yang saya kira penting dalam konteks
sekarang ini adalah bagaimana bisa menulis dan menerbitkan buku. Memang
perjuangan menulis dan menerbitkan buku itu tidak ringan. Tetapi jika kita
menjalankan secara sungguh-sungguh tentu akan bisa terwujud menjadi sebuah buku
yang layak terbit. Jalani saja prosesnya dengan baik maka usaha tidak akan
membohongi proses.
Salah satu bentuk kreativitas yang bisa
dimanfaatkan dalam proses menulis adalah WA. Ya, status di WA semacam ini bisa
menjadi bahan buku. Status demi status yang berdekatan tema dikumpulkan,
ditata, distrukturkan model buku.
Insyaalloh Pak... Semangat pagi...
BalasHapusSemangat selalu ya Kang
HapusKalau saya bukan di status saja tapi di komunitas dan blog.Pak doktor sudah berbagi ilmu yang lezato
BalasHapusInggih Bu Kanjeng. Matur suwun sanget.
HapusMantab Pak Ngainun
BalasHapusTerima kasih.
HapusInspirasi,inspirasi yang terus menginspirasi...
BalasHapusTerima kasih. Semoga catatan sederhana ini memberikan manfaat.
HapusMangtabs prof...
BalasHapusSyukron katsir ya Ustadz
HapusAlhamdulillah mendapat energi baru menulis...terima kasih P Dr Ngainun
BalasHapusSama-sama
HapusBetul pak, inspirasi yg sudah mulai dilirik oleh penulis pemula.
BalasHapusSemoga semakin banyak generasi muda yang mau menulis. Amin.
HapusAlhamdulillah, dapat energi positif dari prof. Naim.
BalasHapusSekadar membuat catatan Mas Agus
HapusInsya Allah tetap menulis...mohon bimbingannya pak
BalasHapusSemangat selalu ya mas. Sama-sama belajar.
HapusTerima kasih Gus, salam.dari kami di IAIN Bone
BalasHapusSalam. Terima kasih banyak Ustadz.
HapusKereeen..👍👍👍
BalasHapusTerima kasih.
HapusTulisan tulisan bapak selalu menyemangati saya untuk menulis..
BalasHapusAmin. Semoga bermanfaat.
HapusMemotivasi dan menginspirasi menulis di WA
BalasHapusAmin. Terima kasih.
HapusKeren pak..pokoknya semua tulisan bpk.sangat inspiratif
BalasHapusTerima kasih banyak Ibu Adiyana
HapusMdh2an mnjdi contoh gnrasi muda.,.. Sagt menginspirasi
BalasHapusAmin. Terima kasih.
HapusSahabat senior ini memang luar biasa. Tetap menjadi inspirasi para junior. Terima Kasih sudah Allah pertemukan dg Kang Naim. Tetap berkah dakwah bil Qolam
BalasHapusTerima kasih Kang. Semoga selalu dalam keberkahan.
HapusBetul sekali
BalasHapusTerima kasih sudah mengingatkan sesuatu yang tidak penting (cm status) menjadi penting...
Selalu mantul
Terima kasih banyak Bu Milla. Senang Ibu berkenan mengunjungi blog sederhana ini dan meninggalkan komentar. Tetap semangat menulis dan semoga selalu dalam keberkahan.
Hapus