Formula Satu Hari Lima Paragraf

Mei 20, 2020

Ngainun Naim


Pertanyaan tentang bagaimana cara menulis cukup sering saya terima. Berbagai jawaban pun saya berikan. Namun jawaban saya tidak tunggal. Saya harus melihat dulu bagaimana kondisi orang yang bertanya. Sekadar bertanya, ingin mencoba menulis, betul-betul mencoba, dan berbagai hal lainnya.
Salah satu jawaban yang biasanya saya berikan adalah sebagaimana judul di atas. Ya, formula satu hari lima paragraf. Sangat sederhana, tetapi sesungguhnya tidak mudah untuk dilakukan. Tetapi jika Anda berjuang melakukannya, Anda pasti bisa.
Kuncinya memang pada niat. Niat Anda menulis seberapa besar. Jika tidak besar atau hanya sekadar ingin tahu saja, ya lima paragraf itu berat. Sungguh berat. Tapi jika serius, tentu mudah. Sangat mudah. Dalam waktu tidak sampai sepuluh menit saja bisa selesai kok.
Coba Anda cermati tulisan ini. Ini sudah sampai paragraf keempat. Kalau Anda cermati tentu tidak ada yang istimewa. Biasa saja. Namun saya sudah menulis dan Anda baru membaca.
Lima paragraf dalam sehari jika dilakukan secara konsisten hasilnya sungguh luar biasa. Lima paragraf itu setara dengan setengah halaman. Dalam tiga puluh hari Anda menulis setara dengan lima belas halaman. Dalam dua ratus hari setara dengan seratus halaman. Itu berarti dalam setahun Anda bisa menulis sekitar dua buku.
Dua buku? Iya. Itu sebuah capaian yang luar biasa lho. Selama ini Anda kan tidak pernah membayangkan bagaimana menulis dua buku. Jangankan dua buku. Satu artikel yang diunggah di blog saja mikirkan seminggu. Dan anehnya, tidak ada juga yang ditulis.
Padahal kalau mau serius, ada banyak hal yang bisa Anda tulis. Misalnya, aktivitas Anda dalam satu hari ini lho sudah menjadi tulisan yang bisa berlembar-lembar. Itu kalau Anda mau serius menulis.
Cara Anda mendidik anak juga bisa menjadi tulisan. Misalnya, bagaimana perjuangan Anda membangunkan di pagi hari, bagaimana Anda mendampingi saat belajar, bagaimana perkembangan kognitifnya, dan sebagainya. Tentang ilmu agama juga bisa. Misalnya, bagaimana aktivitas mengaji Anda, siapa gurunya, apa materinya, dan sebagainya. Pokoknya banyak. Apa pun bisa Anda tulis.

68 komentar:

  1. Paragraf ke-4 membuat saya ngakak dan tertantang untuk menulis lagi pak. Wkwkwk..

    BalasHapus
  2. Terima kasih tulisan Bpk Ngainun sungguh menarik, enak, ringan bacanya,seolah leluasa pena menari diatas tuts computer tanpa perlu berpikir...soga saya bisa meniru nggih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Segeralah menulis. Berdoa agar bisa menulist itu penting, tapi praktik menulis yang membuat doa itu terkabul.

      Hapus
  3. Sangat ma'qulun.... Saya saip melanjutkan.... Bismillah....

    BalasHapus
  4. Membaca dan menulis itu satu kesatuan. Porsi keduanya harus diseimbangkan.

    BalasHapus
  5. Berat banget memang..tuk selalu menulis...apalagi belum terbiasa...

    BalasHapus
  6. mantap pak idenya, semoga semua orang bisa memantapkan kekonsistenan dalam menulis

    BalasHapus
  7. paragraf ke empat.
    terimakasih pak Naim.
    setelah sy baca komentar sy akan apa yg d sampaikan pak naim pasti ada kata terimakasihnya y pak.
    namun bagaimana lagi. memang kata terimaksih itulah pak yang selalu terlintas ketika saya membaca apapun yang pak Naim sampaikan melalui tulisan njenengan. hehe minimal ini jg belajar menuliskannya y pak. semoga bisa selalu Istiqomah belajar.

    BalasHapus
  8. Selalu ada ilmu baru setiap membaca tulisan Pak Naim. Semoga saya bisa istiqomah untuk menulis

    BalasHapus
  9. Dengan memberi komentar,saya sudah menulis 1 kalimat.😁😁

    BalasHapus
  10. Selalu belajar menulis. Meski sederhana. Paragraf ke 4 bikin trenyuh.

    BalasHapus
  11. Terima kasih prof. Jenengan tidak bosan -bosan berusaha mencerdaskan generasi muda lewat dunia litetasi.semoga keberkahan hidup selalu tercurahkan ke panjenengan...

    BalasHapus
  12. Apa pun bisa ditulis bagi yg sudah terbiasa, bagi yg belum terbiasa satu minggu cari ide belum ketemu juga...betul pak Dr...menulis itu perlu mempraktikkan menulis tiap hari.

    BalasHapus
  13. Bagi yang belum terbiasa pasti akan bolak balik ngetung paragraf. Satu paragraf ... dua paragraf...
    #pengalaman pribadi

    Terima kasih pak Dr... ide yang bagus utk penulis pemula

    BalasHapus
  14. Saya pakai jurus pentigraf pak. Cerpen tiga paragraf. Nulisnya ndak lama, mbacanya pun jga ndak ngawang2i

    BalasHapus
  15. Masya Allah luar biasa pak, bnar sekali, saya terinspirasi untuk mencoba pak. Matur nuwun pak😊🙏

    BalasHapus
  16. Thanks pak. Membuat kita tertantang untuk menulis.

    BalasHapus
  17. Sebuah tambahan nutrisi menulis
    Terima kasih abah naim
    Semakin tertantang untuk menulis

    BalasHapus
  18. setuju apapun bis akita tulis, bahkan ngobrol santai saja bis ajadi tulisan yg menarik, https://fitransari.blogspot.com/2020/07/ngobrol-santai-bareng-omjay.html

    BalasHapus
  19. Penambah semangat untuk menulis...trimakasih pak

    BalasHapus
  20. Kl cuma nulis aktivitas harian ndak menarik sih Pak.... kecuali penulis senior ...apa saja yg dia tulis terasa menarik 😁 ( bu sri )

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk menjadi senior ya harus menulis aktivitas sesering mungkin. Ada proses.

      Hapus
  21. Sangat memotivasi 👍👍👍. Terimakasih pak...

    BalasHapus
  22. Terima kasih motivasinya. Semoga saya bisa istiqomah.

    BalasHapus
  23. Siap terima kasih ilmunya bapak Naim. Sangat menginpirasi

    BalasHapus
  24. Semoga bisa menulis setiap hari,awalnya 5 paragraf,dilanjutkan menjadi beberapa paragraf,lalu 5 halaman terus melaju,mengalir bagai aliran sungai menuju pantat samudra,terbit ya,semoga.

    BalasHapus
  25. Sangat simpel.
    Kuncinya satu, serius.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.