Formula Satu Hari Lima Paragraf
Ngainun
Naim
Pertanyaan tentang bagaimana
cara menulis cukup sering saya terima. Berbagai jawaban pun saya berikan. Namun
jawaban saya tidak tunggal. Saya harus melihat dulu bagaimana kondisi orang
yang bertanya. Sekadar bertanya, ingin mencoba menulis, betul-betul mencoba,
dan berbagai hal lainnya.
Salah satu jawaban yang
biasanya saya berikan adalah sebagaimana judul di atas. Ya, formula satu hari
lima paragraf. Sangat sederhana, tetapi sesungguhnya tidak mudah untuk dilakukan.
Tetapi jika Anda berjuang melakukannya, Anda pasti bisa.
Kuncinya memang pada niat.
Niat Anda menulis seberapa besar. Jika tidak besar atau hanya sekadar ingin
tahu saja, ya lima paragraf itu berat. Sungguh berat. Tapi jika serius, tentu
mudah. Sangat mudah. Dalam waktu tidak sampai sepuluh menit saja bisa selesai
kok.
Coba Anda cermati tulisan ini.
Ini sudah sampai paragraf keempat. Kalau Anda cermati tentu tidak ada yang
istimewa. Biasa saja. Namun saya sudah menulis dan Anda baru membaca.
Lima paragraf dalam sehari
jika dilakukan secara konsisten hasilnya sungguh luar biasa. Lima paragraf itu
setara dengan setengah halaman. Dalam tiga puluh hari Anda menulis setara
dengan lima belas halaman. Dalam dua ratus hari setara dengan seratus halaman.
Itu berarti dalam setahun Anda bisa menulis sekitar dua buku.
Dua buku? Iya. Itu sebuah
capaian yang luar biasa lho. Selama ini Anda kan tidak pernah membayangkan
bagaimana menulis dua buku. Jangankan dua buku. Satu artikel yang diunggah di
blog saja mikirkan seminggu. Dan anehnya, tidak ada juga yang ditulis.
Padahal kalau mau serius, ada
banyak hal yang bisa Anda tulis. Misalnya, aktivitas Anda dalam satu hari ini
lho sudah menjadi tulisan yang bisa berlembar-lembar. Itu kalau Anda mau serius
menulis.
Cara Anda mendidik anak juga
bisa menjadi tulisan. Misalnya, bagaimana perjuangan Anda membangunkan di pagi
hari, bagaimana Anda mendampingi saat belajar, bagaimana perkembangan
kognitifnya, dan sebagainya. Tentang ilmu agama juga
bisa. Misalnya, bagaimana aktivitas mengaji Anda, siapa gurunya, apa materinya,
dan sebagainya. Pokoknya banyak. Apa pun bisa Anda tulis.
Paragraf ke-4 membuat saya ngakak dan tertantang untuk menulis lagi pak. Wkwkwk..
BalasHapusMonggo menulis lagi
HapusTerima kasih tulisan Bpk Ngainun sungguh menarik, enak, ringan bacanya,seolah leluasa pena menari diatas tuts computer tanpa perlu berpikir...soga saya bisa meniru nggih..
BalasHapusSegeralah menulis. Berdoa agar bisa menulist itu penting, tapi praktik menulis yang membuat doa itu terkabul.
HapusSangat ma'qulun.... Saya saip melanjutkan.... Bismillah....
BalasHapusMonggo.
HapusGassdug
BalasHapusHe he he
HapusSubhanallah
BalasHapusMembaca dan menulis itu satu kesatuan. Porsi keduanya harus diseimbangkan.
BalasHapusBetul sekali
HapusInspiratif Gus,Bone menyimak
BalasHapusTerima kasih
HapusBerat banget memang..tuk selalu menulis...apalagi belum terbiasa...
BalasHapusJika dibiasakan akan tidak terlalu berat
Hapusmantap pak idenya, semoga semua orang bisa memantapkan kekonsistenan dalam menulis
BalasHapusAmin
Hapusparagraf ke empat.
BalasHapusterimakasih pak Naim.
setelah sy baca komentar sy akan apa yg d sampaikan pak naim pasti ada kata terimakasihnya y pak.
namun bagaimana lagi. memang kata terimaksih itulah pak yang selalu terlintas ketika saya membaca apapun yang pak Naim sampaikan melalui tulisan njenengan. hehe minimal ini jg belajar menuliskannya y pak. semoga bisa selalu Istiqomah belajar.
Amin
HapusBapak adalah inspirator sejati.
BalasHapusTerima kasih
HapusSelalu ada ilmu baru setiap membaca tulisan Pak Naim. Semoga saya bisa istiqomah untuk menulis
BalasHapusAmin
HapusDengan memberi komentar,saya sudah menulis 1 kalimat.😁😁
BalasHapusYes, betul Bu
HapusSelalu belajar menulis. Meski sederhana. Paragraf ke 4 bikin trenyuh.
BalasHapusSemangat Bu
HapusTerima kasih prof. Jenengan tidak bosan -bosan berusaha mencerdaskan generasi muda lewat dunia litetasi.semoga keberkahan hidup selalu tercurahkan ke panjenengan...
BalasHapusTerima kasih doanya
HapusApa pun bisa ditulis bagi yg sudah terbiasa, bagi yg belum terbiasa satu minggu cari ide belum ketemu juga...betul pak Dr...menulis itu perlu mempraktikkan menulis tiap hari.
BalasHapusMemang seharusnya setiap hari
HapusBagi yang belum terbiasa pasti akan bolak balik ngetung paragraf. Satu paragraf ... dua paragraf...
BalasHapus#pengalaman pribadi
Terima kasih pak Dr... ide yang bagus utk penulis pemula
Sams-sama Ibu
HapusSaya pakai jurus pentigraf pak. Cerpen tiga paragraf. Nulisnya ndak lama, mbacanya pun jga ndak ngawang2i
BalasHapusKeren
HapusMasya Allah luar biasa pak, bnar sekali, saya terinspirasi untuk mencoba pak. Matur nuwun pak😊🙏
BalasHapusSelamat mencoba Bu
HapusCetar. Ayo buktikan temans
BalasHapusTerima kasih Bu Kanjeng
HapusThanks pak. Membuat kita tertantang untuk menulis.
BalasHapusSama-sama Bu
HapusMasyaa Alloh, insyaa Alloh sy coba pa
BalasHapusSelamat mencoba Bu
HapusSebuah tambahan nutrisi menulis
BalasHapusTerima kasih abah naim
Semakin tertantang untuk menulis
Terus semangat ya
Hapussetuju apapun bis akita tulis, bahkan ngobrol santai saja bis ajadi tulisan yg menarik, https://fitransari.blogspot.com/2020/07/ngobrol-santai-bareng-omjay.html
BalasHapusTerima kasih Omjay
HapusPenambah semangat untuk menulis...trimakasih pak
BalasHapusSama-sama
HapusKl cuma nulis aktivitas harian ndak menarik sih Pak.... kecuali penulis senior ...apa saja yg dia tulis terasa menarik 😁 ( bu sri )
BalasHapusUntuk menjadi senior ya harus menulis aktivitas sesering mungkin. Ada proses.
Hapus👍👍👍kereen..😁
BalasHapusSiap Gus
BalasHapusLaksanakan
HapusSangat memotivasi 👍👍👍. Terimakasih pak...
BalasHapusSama-sama
HapusTerima kasih pak Naim
BalasHapusSama-sama
HapusTerima kasih motivasinya. Semoga saya bisa istiqomah.
BalasHapusSama-sama
HapusSiap terima kasih ilmunya bapak Naim. Sangat menginpirasi
BalasHapusSama-sama Bapak
HapusSemoga bisa menulis setiap hari,awalnya 5 paragraf,dilanjutkan menjadi beberapa paragraf,lalu 5 halaman terus melaju,mengalir bagai aliran sungai menuju pantat samudra,terbit ya,semoga.
BalasHapusSemoga
HapusPantai msksudnya.
BalasHapusOk
HapusSangat simpel.
BalasHapusKuncinya satu, serius.
Mudah, tapi berat
BalasHapus