Webinar Sebagai Ide Menulis

Mei 22, 2020

Ngainun Naim

Sumber ide menulis itu sesungguhnya melimpah. Ia ada di sekitar kita. Tinggal buka mata, konsentrasi, dan gunakan sikap kritis. Begitu ketemu ide, segera ditulis.
Pertanyaan paling umum yang sering saya terima dari para penulis pemula adalah mau menulis tentang apa. Mereka umumnya bingung dan mbingungi tentang apa yang harus ditulis. Karena bingung, tentu tidak bisa menulis. Memangnya apa yang harus ditulis?
Ditemukannya ide untuk ditulis ada langkah dasar untuk menulis. Ide adalah kunci. Persoalan kunci itu mau digunakan untuk membuka gagasan demi gagasan atau tidak, tentu terserah Anda.
Maksudnya begini. Saya yakin Anda sering menemukan ide untuk ditulis. Setelah Anda renungkan, ide itu menarik jika dikembangkan untuk ditulis. Tetapi faktanya kan tidak selalu ide itu kemudian Anda kembangkan menjadi tulisan.
Mengapa? Saya kira alasannya sangat mudah untuk dibuat. Sibuk, belum sempat, menunggu waktu yang tepat, dan segudang alasan lainnya. Muaranya ternyata satu yaitu tidak jadi menulis.
Salah satu sumber ide yang bisa diolah menjadi tulisan adalah webinar. Ya, pandemi sekarang ini telah menghadirkan transformasi dalam banyak segi kehidupan. Seminar yang dulu hanya bisa diikuti di ruang dan waktu yang terbatas, kini bisa diikuti oleh peserta lintas bangsa. Jika pun tidak bisa ikut secara langsung, masih ada rekaman di Youtube.
Perkembangan ini tentu sangat menggembirakan. Sekat ilmu perlahan tetapi pasti mulai memudar. Orang bebas mengakses ilmu tanpa batas. Asal ada kemauan dan paket data, ilmu bisa diserap.
Dalam sehari seseorang bisa mengikuti lebih dari satu kali webinar. Tema demi tema telah banyak dibagi di berbagai media. Sebagian besar gratis. Memang ada satu atau dua yang berbayar.
Jujur saja saya tidak terlalu aktif ikut webinar. Saya cukup selektif. Saya akan memilih webinar yang sesuai minat, saya simak secara cermat paparan materi dan diskusi yang berlangsung, dan usai webinar saya ikat. Ya, saya berusaha membuat catatan demi catatan dalam bentuk esai atau catatan resume di komputer. Ini merupakan usaha saya agar webinar yang saya ikuti memberikan dampak pada saya.
Memang para narasumber rata-rata juga membagikan materi mereka. Biasanya dalam bentuk power point atau artikel ringkas di web. Tentu ini sangat bagus. Tetapi buat saya kok rasanya akan lebih mantap lagi jika saya sendiri membuat tulisan subjektif versi saya.
Nah, jika Anda memang kreatif, ikuti webinar secara baik. Catat hal-hal yang penting. Jangan hanya sibuk mengurusi sertifikat. Sertifikat itu penting, tapi ya jangan hanya mencari sertifikat saja. Apalagi tidak menyimak seminarnya dan hanya memburu sertifikat semata.
Setelah acara usai, cermati kembali catatan demi catatan yang Anda peroleh. Pikirkan kira-kira bagaimana bentuknya jika diolah menjadi tulisan. Setelah matang, segera tulis lalu unggah ke media sosial. Bisa blog, facebook, atau media online lainnya.
Jika dari satu webinar Anda bisa menulis 3-5 halaman saja, itu sudah sebuah modal yang sangat besar. Tinggal Anda kalikan berapa kali Anda ikut. Kumpulan catatan demi catatan dari Webinar itu akan menjadi dokumen ilmiah yang sangat penting. Bahkan bisa juga Anda bukukan.
Tapi jika Anda sekadar berburu sertifikat ya tidak apa-apa. Hidup kan memang pilihan masing-masing. Selamat mengikuti webinar.
Trenggalek, 22 Mei 2020: 07.51.

38 komentar:

  1. Betul Prof. Ini ide cerdas untuk mendapatkan dan mengikat ide.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selalu saja ada ide untuk kita olah. Jadi mari manfaatkan kesempatan yang ada. Ini merupakan anugerah yang harus disyukuri.

      Hapus
  2. Berguru dari Pak Naim saja atau ikut wabinaritu juga pilihan. Alhamdulillah, di saat Ramadan mau pergi masih bisa menulis dan berbagi

    BalasHapus
  3. Nderek blajar, kadang punya ide sesuatu ingin ditulis, lalu ditinggal aktifitas lain, ide tadi jadi ambyar.

    BalasHapus
  4. Salut, mudah mudahan menginspirasi

    BalasHapus
  5. Penulis memang harus pandai pandai mencari inspirasi pak.

    BalasHapus
  6. Orang kreatif selelu tahu bagamana cara memanfaafkan waktu sebaik baiknya...

    BalasHapus
  7. setiap tulisan pak prof..selau enak di baca dan selalu menginspirasi..

    BalasHapus
  8. Jika ikut webinar sekedar berburu sertfikat he he gampang,dengarkan sambil rebahan eh bangun narsumnya sudah wassalam...akan beda hasilnya dengan yg bersungguh sunguh itu pasti. mantab pak Dosen mencerahkan.

    BalasHapus
  9. Betul, penulis pemula , bingung dan mbingungi dewe, maunya tulisan langsung berbobot , mulai saja belum., sudah berharap, itu sayaa , entah yang lain

    BalasHapus
  10. Hal ikhwal yang bisa di tulis sungguh melimpah ruah... Betul skali

    Alat untuk menulus pun skarang juga sudah d genggaman.
    Kurang apa lagi ?

    Klihatannya menulis perlu dilakukan dg berjamaah...ada banyak makmum nya (komunitas) dan ada imamnya (penulis yg kompeten). Insyaa Alloh akan ada 27 miracle.

    BalasHapus
  11. Mantap Ustadz...
    Seringnya ide ide masih mengendap dipikiran, dan didukung dengan kecerdasan mencari alasan untuk tidak menulis.. Astagfirullah. 🤧

    BalasHapus
  12. Ketika ada ide tapi kondisi tidak memungkinkan (sedang sibuk), eh ketika udah nyempetin waktu buat nulis tapi malah udah lupa apa yang mau ditulis tadinya huhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Segera diikat saat dapat ide. Minimal judulnya. Bisa di hp.

      Hapus
  13. Guru yang luar biasa, semoga bisa mengikuti....

    BalasHapus
  14. Selalu menjadi motivator... mantab pak ... terimakasih

    BalasHapus
  15. iya ini memang jadi solusi pembelajaran saat ini dmn kita blm bisa berkumpul

    BalasHapus
  16. Matursuwun pak, mugi kulo saget angsal barokah e kados panjenegan pak,....

    BalasHapus
  17. Menulis itu susah ketika kita menganggapnya susah. Susah karena belum menulis sudah mau menampilkan tulisan yang sempurna. Akhirnya tidak jadi memulai. Luar biasa Prof, semua hal adalah media untuk menulis, hanya kitanya aja yang terkadang tidak menyadarinya.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.