Webinar Sebagai Ide Menulis
Ngainun
Naim
Sumber
ide menulis itu sesungguhnya melimpah. Ia ada di sekitar kita. Tinggal buka
mata, konsentrasi, dan gunakan sikap kritis. Begitu ketemu ide, segera ditulis.
Pertanyaan
paling umum yang sering saya terima dari para penulis pemula adalah mau menulis
tentang apa. Mereka umumnya bingung dan mbingungi
tentang apa yang harus ditulis. Karena bingung, tentu tidak bisa menulis. Memangnya
apa yang harus ditulis?
Ditemukannya
ide untuk ditulis ada langkah dasar untuk menulis. Ide adalah kunci. Persoalan
kunci itu mau digunakan untuk membuka gagasan demi gagasan atau tidak, tentu
terserah Anda.
Maksudnya
begini. Saya yakin Anda sering menemukan ide untuk ditulis. Setelah Anda
renungkan, ide itu menarik jika dikembangkan untuk ditulis. Tetapi faktanya kan
tidak selalu ide itu kemudian Anda kembangkan menjadi tulisan.
Mengapa?
Saya kira alasannya sangat mudah untuk dibuat. Sibuk, belum sempat, menunggu
waktu yang tepat, dan segudang alasan lainnya. Muaranya ternyata satu yaitu
tidak jadi menulis.
Salah
satu sumber ide yang bisa diolah menjadi tulisan adalah webinar. Ya, pandemi sekarang
ini telah menghadirkan transformasi dalam banyak segi kehidupan. Seminar yang
dulu hanya bisa diikuti di ruang dan waktu yang terbatas, kini bisa diikuti
oleh peserta lintas bangsa. Jika pun tidak bisa ikut secara langsung, masih ada
rekaman di Youtube.
Perkembangan
ini tentu sangat menggembirakan. Sekat ilmu perlahan tetapi pasti mulai
memudar. Orang bebas mengakses ilmu tanpa batas. Asal ada kemauan dan paket
data, ilmu bisa diserap.
Dalam
sehari seseorang bisa mengikuti lebih dari satu kali webinar. Tema demi tema
telah banyak dibagi di berbagai media. Sebagian besar gratis. Memang ada satu
atau dua yang berbayar.
Jujur
saja saya tidak terlalu aktif ikut webinar. Saya cukup selektif. Saya akan memilih
webinar yang sesuai minat, saya simak secara cermat paparan materi dan diskusi
yang berlangsung, dan usai webinar saya ikat. Ya, saya berusaha membuat catatan
demi catatan dalam bentuk esai atau catatan resume
di komputer. Ini merupakan usaha saya agar webinar yang saya ikuti memberikan
dampak pada saya.
Memang
para narasumber rata-rata juga membagikan materi mereka. Biasanya dalam bentuk
power point atau artikel ringkas di web. Tentu ini sangat bagus. Tetapi buat
saya kok rasanya akan lebih mantap lagi jika saya sendiri membuat tulisan
subjektif versi saya.
Nah,
jika Anda memang kreatif, ikuti webinar secara baik. Catat hal-hal yang
penting. Jangan hanya sibuk mengurusi sertifikat. Sertifikat itu penting, tapi
ya jangan hanya mencari sertifikat saja. Apalagi tidak menyimak seminarnya dan
hanya memburu sertifikat semata.
Setelah
acara usai, cermati kembali catatan demi catatan yang Anda peroleh. Pikirkan
kira-kira bagaimana bentuknya jika diolah menjadi tulisan. Setelah matang,
segera tulis lalu unggah ke media sosial. Bisa blog, facebook, atau media
online lainnya.
Jika
dari satu webinar Anda bisa menulis 3-5 halaman saja, itu sudah sebuah modal
yang sangat besar. Tinggal Anda kalikan berapa kali Anda ikut. Kumpulan catatan
demi catatan dari Webinar itu akan menjadi dokumen ilmiah yang sangat penting.
Bahkan bisa juga Anda bukukan.
Tapi
jika Anda sekadar berburu sertifikat ya tidak apa-apa. Hidup kan memang pilihan
masing-masing. Selamat mengikuti webinar.
Trenggalek,
22 Mei 2020: 07.51.
Betul Prof. Ini ide cerdas untuk mendapatkan dan mengikat ide.
BalasHapusSelalu saja ada ide untuk kita olah. Jadi mari manfaatkan kesempatan yang ada. Ini merupakan anugerah yang harus disyukuri.
HapusBerguru dari Pak Naim saja atau ikut wabinaritu juga pilihan. Alhamdulillah, di saat Ramadan mau pergi masih bisa menulis dan berbagi
BalasHapusInggih Bu Kanjeng. Semoga barakah.
HapusNderek blajar, kadang punya ide sesuatu ingin ditulis, lalu ditinggal aktifitas lain, ide tadi jadi ambyar.
BalasHapusMonggo Gus. Ini hanya asal nulis kok.
HapusSalut, mudah mudahan menginspirasi
BalasHapusAmin
HapusPenulis memang harus pandai pandai mencari inspirasi pak.
BalasHapusBetul sekali
HapusOrang kreatif selelu tahu bagamana cara memanfaafkan waktu sebaik baiknya...
BalasHapusMari menjadi manusia kreatif
Hapussetiap tulisan pak prof..selau enak di baca dan selalu menginspirasi..
BalasHapusAmin
HapusJika ikut webinar sekedar berburu sertfikat he he gampang,dengarkan sambil rebahan eh bangun narsumnya sudah wassalam...akan beda hasilnya dengan yg bersungguh sunguh itu pasti. mantab pak Dosen mencerahkan.
BalasHapusTerima kasih
HapusBetul, penulis pemula , bingung dan mbingungi dewe, maunya tulisan langsung berbobot , mulai saja belum., sudah berharap, itu sayaa , entah yang lain
BalasHapusSegera mulai.
HapusHal ikhwal yang bisa di tulis sungguh melimpah ruah... Betul skali
BalasHapusAlat untuk menulus pun skarang juga sudah d genggaman.
Kurang apa lagi ?
Klihatannya menulis perlu dilakukan dg berjamaah...ada banyak makmum nya (komunitas) dan ada imamnya (penulis yg kompeten). Insyaa Alloh akan ada 27 miracle.
Amin
HapusMantap Ustadz...
BalasHapusSeringnya ide ide masih mengendap dipikiran, dan didukung dengan kecerdasan mencari alasan untuk tidak menulis.. Astagfirullah. 🤧
Mari segera perbaiki niat lalu menulis
HapusKetika ada ide tapi kondisi tidak memungkinkan (sedang sibuk), eh ketika udah nyempetin waktu buat nulis tapi malah udah lupa apa yang mau ditulis tadinya huhh
BalasHapusSegera diikat saat dapat ide. Minimal judulnya. Bisa di hp.
HapusGuru yang luar biasa, semoga bisa mengikuti....
BalasHapusMaru bersemangat menulis
HapusSelalu menjadi motivator... mantab pak ... terimakasih
BalasHapusSama-sama
Hapusiya ini memang jadi solusi pembelajaran saat ini dmn kita blm bisa berkumpul
BalasHapusTerima kasih Bang Day
HapusSetuju om, semoga aku bisa
BalasHapusAmin.
HapusMatursuwun pak, mugi kulo saget angsal barokah e kados panjenegan pak,....
BalasHapusAmin.
HapusMenulis itu susah ketika kita menganggapnya susah. Susah karena belum menulis sudah mau menampilkan tulisan yang sempurna. Akhirnya tidak jadi memulai. Luar biasa Prof, semua hal adalah media untuk menulis, hanya kitanya aja yang terkadang tidak menyadarinya.
BalasHapusBetul. Kuncinya ada pada kita.
Hapus👍👍👍👍
BalasHapusTerima kasih.
Hapus