Ikhtiar Menjadi Muslim yang Lebih Baik

Juli 04, 2020

Judul Buku: Cermin Muslim, Petikan Hikmah Bekal Pribadi Muslim
Penulis: Dr. Muhammad Irfan Helmy, Lc., M.A.
Penerbit: Maghza Pustaka, Pati
Tebal: x+164 halaman
Edisi: February 2020



Menjadi Muslim itu sesungguhnya bersifat “proses menjadi”. Maknanya, ke-Muslim-an itu tidak tetap. Jika semakin hari semakin baik, tentu itu yang diharapkan. Persoalannya, kondisi ideal semacam ini tidak mudah untuk dilaksanakan. Ada saja hambatan, tantangan, dan godaannya sehingga “proses menjadi” tidak sejalan dengan idealitas.
Jika gagal menghadapi berbagai godaan, seorang Muslim dari hari ke hari tidak semakin baik. Ibadahnya tidak lagi dijalankan secara istiqamah. Perilakunya juga acapkali bertentangan dengan ajaran Islam. “Proses menjadi” yang ada dalam dirinya bergerak menuju arah negatif.
Ada juga yang sifatnya fluktuatif. Naik turun. Saya kira ini yang dominan pada kita sebagai Muslim. Meskipun demikian, terdapat perbedaan juga antara satu orang dengan orang yang lain. Ada yang segera menyadari kesalahan dan kekurangannya lalu bertobat. Ada yang prosesnya lama. Ada yang sangat lama.
Memang, inilah kehidupan. Hidup itu dinamis. Tidak ada kehidupan manusia yang sifatnya linier. Selalu terdapat hal-hal yang kita tidak mampu memberikan prediksi matematis. Segalanya serba mungkin. Tugas manusia adalah berusaha semaksimal mungkin. Adapun hasilnya, itu sudah di luar kemampuan manusia.
Salah satu cara untuk menjadi Muslim yang baik adalah terus belajar. Ya, belajar dengan kiai atau melalui buku. Lewat belajar itulah diharapkan keberislaman kita semakin hari semakin baik.
Buku yang sedang saya bahas ini bisa berposisi sebagai bahan untuk memperbaiki diri. Coba simak judulnya, Cermin Muslim. Anda tahu kan dengan cermin? Ya, ia merupakan alat untuk melihat diri kita. Lewat cermin, kita bisa mengetahui bagaimana gambaran diri kita yang sesungguhnya. Cermin bukan sekadar alat untuk melihat, tetapi juga alat untuk evaluasi. Alat untuk mencari titik pijak perbaikan dari waktu ke waktu.
Buku ini terdiri dari 6 bagian. Bagian 1 bertajuk “Politik”. Bagian ini mengajarkan tentang bagaimana politik yang sejalan dengan ajaran Islam. Politik—secara teori dan praktik—bukan berarti menghalalkan segala cara. Ada aturan, mekanisme, dan rujukan yang dijelaskan secara baik oleh penulis buku ini tentang bagaimana laku politik yang bijak.
Bagian 2 bertajuk “Ibadah Sosial”. Bab ini menjelaskan secara panjang lebar bahwa ibadah tidak hanya ritual, tetapi juga ibadah sosial. Salah satu bab yang diuraikan secara menarik berjudul “Jangan Kenyang Sendiri”. Bab ini menjelaskan tentang pentingnya berbagi. Berbagi adalah manifestasi ibadah sosial.
Bagian 3 bertajuk “Iman”. Bab ini terdiri dari 5 judul. Masing-masing menjelaskan tentang signifikansi iman dan usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk meningkatkan iman kita. Lewat tulisan di bab ini, kita diajarkan tentang bagaimana iman kita bisa semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Bagian 4 bertajuk “Ihsan”. Berbuat baik merupakan cara kita menjadi Muslim yang baik. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan agar menjadi Muslim yang baik. Ihsan menjadi indikasi bahwa kita orang yang baik. Sebagai Muslim yang baik, ihsan bukan sekadar bahan diskusi tetapi termanifestasi dalam kehidupan sehari-hari.
Bagian 5 bertajuk “Etika”. Bab ini menjelaskan tentang bagaimana berperilaku yang baik. Ditinjau dari perspektif filsafat, etika sesungguhnya menjadi sarana meraih kebahagiaan. Manusia Muslim yang menjalani kehidupan dalam bingkai etika akan bisa meraih bahagia dalam hidupnya.
Bagian 6 bertujuk “Muhasabah”. Bagian ini merupakan bagian terbanyak. Ada 13 tulisan di bagian ini. Semuanya berisi tentang instropeksi diri. Lewat berbagai tulisan di bagian ini kita bisa memperbaiki diri kita dari waktu ke waktu.

Selesai ditulis di Trenggalek pada Hari Sabtu, 4 Juli 2020: 17.30

Ngainun Naim, Dosen IAIN Tulungagung. Bisa dihubungi via WA: 081311124546. Aktif menulis buku. 

35 komentar:

  1. Balasan
    1. Bisa hubungi penulisnya
      Dr. M. Irfan Helmy
      08122520154

      Hapus
  2. Seperti menjadi penulis yg juga butuh proses ya pak.. untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.. kalau menjadi Muslim, yg prosesnya akan terus berlangsung sd kita tutup usia

    BalasHapus
  3. Mantab Pak.... ingin membaca lebih dan lebih

    BalasHapus
  4. Dosen iain salatiga njih Pak sekarang sudah doktor dl masih Lc. MA kalau ndak salah

    BalasHapus
  5. Masya Allah pak, kepingin belajar dan terus belajar agar menjadi pribadi lbh baik

    BalasHapus
  6. Mantap...
    Iman kadang naik kadang turun😊
    Jadi perlu tiap hari baca buku Agama

    BalasHapus
  7. Bagus sekali pak isi bukunya, senang membaca tulisan Pak Naim. Jadi pingin buat resensi buku

    BalasHapus
  8. Subhanallah terimakasih sahabat saya Dr. Ngainun Naim atas resensi buku yg komprehensif. Siapa saja yg berminat dg buku bisa menghubungi penulis 08122520154.

    BalasHapus
  9. super sekali pk ngainun resensinya sangat setuju bahwa manusia dlm mendapat petunjuk untuk mjd baik berproses

    BalasHapus
  10. Proses menjadi dengan kemungkinan naik atau turun. Selalu menginspirasi prof

    BalasHapus
  11. Terima lasih Prof ulasannya keren

    BalasHapus
  12. Benar sekali apa yang disampaikan penulis

    BalasHapus
  13. Pengin belajar membuat resensi buku

    Selalu menginspirasi
    Terima kasih pak...

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.