Seribu Langkah

September 19, 2020

 Ngainun Naim

 


Catatan ini bukan tentang olahraga. Saya suka jalan kaki. Setiap pagi—kecuali karena satu dan lain hal—saya selalu jalan pagi. Saya jalan minimal seribu langkah. Seringkali lebih dari dua ribu langkah. Saya memiliki aplikasi pedometer untuk menghitung jumlah langkah kaki.

Namun tulisan ini tidak akan mengulas tentang jalan kaki yang biasa saya lakukan. Makna judul catatan ini adalah kiasan, bukan makna tekstualis.

Sebuah ungkapan inspiratif yang pernah saya baca dan terus terngiang sampai sekarang kurang lebih berbunyi, “Seribu langkah selalu dimulai dari satu langkah”.Ungkapan ini sungguh membekas dalam diri saya. Saya merasa menemukan konteks dan makna yang kuat dengan ungkapan inspiratif tersebut.

Sebagai orang yang menekuni dunia menulis saya tertarik membawa ungkapan tersebut dalam konteks menulis. Apa relevansinya dengan dunia menulis? Relevansinya sangat jelas. Menulis sebuah naskah—apa pun bentuknya—bisa diibaratkan menempuh seribu langkah. Jika ingin sebuah tulisan selesai maka langkah demi langkah harus ditempuh. Tujuan akan tercapai manakala sesorang memiliki ketekunan dan kesabaran menapaki langkah demi langkah.

Saya ambil contoh sebuah esai. Jika Anda mencermati media online biasanya ada rubrik esai. Jumlah katanya sudah ditentukan. Ada yang 1000 kata. Nah, seribu kata itu diawali dari satu kata. Satu demi satu dirangkai sampai kemudian genap seribu.

Jadi, jika ingin menulis artikel ilmiah bisa memulai dari satu paragraf. Paragraf demi paragraf dirangkai. Jika Anda harus membuat lima ribu kata maka tinggal disiplin menulis dalam jumlah kata tertentu. Misalnya satu hari 200 kata. Anda tinggal menghitung berapa hari yang dibutuhkan saja untuk bisa sampai lima ribu kata.

Oh ya, catatan kecil ini pun bisa berkembang menjadi satu judul tulisan yang lebih panjang. Hanya memang butuh waktu, ketekunan dan kesabaran untuk mengembangkannya. Menulis artikel jurnal--juga karya tulis lainnya--tidak bisa dilakukan secara instan. Dibutuhkan kesabaran menulisnya sampai selesai. Menulis akademik lebih rumit lagi. Sejauh yang saya amati, banyak yang sudah stres sebelum proses menulis. Terasa sekali kalau tulisan yang dihasilkan kurang mengalir dan kadang sulit dipahami.

Kuncinya memang pada ketekunan dan kesabaran menjalani proses. Langkah demi langkah harus ditapaki sampai langkah keseribu. Begitu.

 

Trenggalek, 19 September 2020

32 komentar:

  1. Seribu langkah berawal dari satu langkah..
    Inspiratif pak naim..
    Terima kasih

    BalasHapus
  2. Mantap prof...sangat inspiratif. orang Jawa bilang "Sopo telaten bakal panen"

    BalasHapus
  3. Menulis perlu istiqomah, beramal juga harus istiqomah, orang sukses diawali dengan istiqomah. Terima kasih p. Naim semoga kita2 bisa istiqomah seperti panjenengan dalam menulis... Amiin

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah. Program saya satu hari satu halaman sudah berjalan dengan baik

    BalasHapus
  5. Sangat menginspirasi. Terimakasih motivasi nya

    BalasHapus
  6. Tanpa ada langkah kecil mustahil rasanya akan terwujud suatu langkah yang besar.
    Terima kasih Bapak, sangat memotivasi.

    BalasHapus
  7. Hebat tetap semangat, maju terus pantang mundur

    BalasHapus
  8. Terima kasih sdh mengerjakan tugasnya dengan baik

    BalasHapus
  9. Tulisan yang selalu memotivasi dan menginspirasi
    Terima kasih pak doktor...

    BalasHapus
  10. Terima kasih Bapak Ngainun sll menginspiraai. Untuk.mencapai kuliah S3 dimulaindari SD dulu dan hrs telaten dan istiqomah.

    BalasHapus
  11. Selalu menginspirasi. Selangkah pun memiliki arti penting dibanding dengan yang belum melangkah sama sekali

    BalasHapus
  12. Kesabaran Dan ketekunan dua kata kunci sebuah kesuksesan.Terimakasih selalu memberi inspirasi Pak. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi.Amiin

    BalasHapus
  13. Seribu langkah berawal dr satu langkah. Seribu kata berawal dr satu kata. Seribu paragraf berawal dr satu paragraf. Oleh krn itu, menulislah yg diawali dgn satu huruf, satu kata, satu kalimat, satu paragraf dst agar menjadi seribu paragraf yg menghslkan byk tulisan. Butuh proses, kesabaran n ketekunan dlm menjalaninya. Tetap istiqamah dlm menulis. Thanks pak

    BalasHapus
  14. Terima kasih pak Naim, memotivasi semua untuk segera melakukan langkah yang pertama agar 1000 langkah terlaksana

    BalasHapus
  15. Moga selalu menebar inspirasi mas...

    BalasHapus
  16. Terimakasih. Pak... Di awali dari satu langkah. Bismilah.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.