Napas Menulis

November 01, 2020

 

Oleh Ngainun Naim

 


Menulis itu, sejauh yang saya cermati, bisa diibaratkan olahraga. Menulis sendiri sesungguhnya merupakan olahraga otak. Saya ibaratkan dengan olahraga karena aspek yang menentukan keberhasilan menulis, salah satunya, adalah kekuatan .

Saya pernah lari pagi dalam jangka agak panjang. Padahal sebelumnya jarang saya lakukan. Akibatnya, napas pun tersengal. Tetapi ketika saya sering melakukannya, napas terasa lebih panjang.

Demikian juga dengan menulis. Jika sering menulis, menghasilkan beberapa halaman bukan suatu hal sulit. Tetapi jika jarang menulis, jangankan satu halaman, satu alinea pun sudah terengah-engah.

Jadi, semakin sering menulis maka  menulis pun akan semakin panjang.

Saya cukup sering mengamati proses kreatif para penulis Indonesia. Ada penulis yang nyaris setiap bulan bukunya selesai ditulis dan diajukan ke penerbit. Tentu kita kagum dengan penulis semacam ini Tetapi jika kita memahami secara objektif, orang semacam ini sudah memiliki jam terbang menulis yang tinggi.

Seorang guru bertanya tentang cara menulis kepada saya. Saya jawab dengan sederhana: segera menulis. Tidak usah terlalu banyak teori. Terus saja menulis. Lakukan dengan disiplin. Dalam jangka waktu tertentu, Anda akan menjadi seorang penulis. Tinggal Anda berjuang mewujudkannya.

Salam.

24 komentar:

  1. Terima kasih Bapak, untuk ilmu dan percikan semangat menulisnya.

    BalasHapus
  2. Ya betul sekali ala bisa karena biasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih berkenan berkunjung di blog sederhana ini

      Hapus
  3. ayo terus menulis dan buktikan apa yang terjadi.

    BalasHapus
  4. Kompor gas, kata pakde Indro...

    BalasHapus
  5. Menulis afalah mengungkapkan apa yang ada di fikiran kita. Saat sedih tulisannya jadi menyentuh. Saat semangat hadil tulisannya jadi berapi api. Begitu ya Pak Ngainun?

    BalasHapus
  6. Setuju pak prof, sekali apalagi berkali kali tidak dilakukan, maka menulis akan terasa sulit mulai lagi alias akan tersengal sengal

    BalasHapus
  7. Betul pak. Jangan banyak teori tentang menulis, segera menulis pasti bisa. Thanks pak.

    BalasHapus
  8. Selalu memotivasi
    Terima kasih pak doktor...

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.