Antologi, Ontologi, dan Media Menulis (4)

Maret 01, 2021

 

Ngainun Naim

 

 

Mengapa sih harus begitu ngotot untuk menulis? Saya tidak ngotot. Bagi saya sih menulis itu sebagai klangenan. Sebagai hiburan walaupun kadang stress juga kalau sedang menulis artikel jurnal. Saya kira wajar karena memang menulis artikel jurnal itu butuh konsentrasi dan energi yang tinggi. Beda dengan menulis catatan untuk blog semacam ini.

Menulis buku antologi itu sesungguhnya luar biasa. Seorang kawan yang baru pertama kali ikut antologi mengungkapkan rasa bahagianya tidak terkira. Ia merasa seolah tidak percaya ketika namanya muncul di buku. Semuanya seolah mimpi.


 

Bagi penulis hebat yang banyak karyanya mungkin memandang remeh terhadap antologi. Tapi bagi saya antologi itu bisa menjadi lading persaudaraan. Saya bisa mengenal penulis yang bermacam-macam. Saya juga bisa belajar dari tulisan mereka. Sungguh betapa indahnya memiliki banyak sahabat sekaligus belajar dari mereka.

Menulis itu membutuhkan proses. Menulis antologi merupakan media menulis yang harus diapresiasi. Sesederhana apa pun tulisan yang dihasilkan sesungguhnya perjuangan menghasilkan tulisan tersebut tidak sederhana. Seperti juga tulisan ini. Salam.

 

Trenggalek, 28 Februari 202

23 komentar:

  1. Kita bisa belajar dari banyak orang, quote hari ini Prof

    BalasHapus
  2. Masih terus menggerakkan sahabat untuk berantologi ria

    BalasHapus
  3. Terima kasih prof. Menulis bersama itu asyik dan saling melengkapi.

    BalasHapus
  4. Benar sekali pak.... sungguh pengalaman yang tak bisa terlupakan

    BalasHapus
  5. Merasa termotivasi jika py buku antologi

    BalasHapus
  6. Terima kasih memberi pengalaman pertama menulis bersama di buku pertama Pak.

    BalasHapus
  7. Thanks pak. Selalu mjd motivator buat kami u menulis. Terima ksh jg krn sll memfasilitasi kami dalam menyusun buku antologi.

    BalasHapus
  8. Mantap pak, bener sekali,pertama kali ikut antologi,wah,bahagianya tak terkira.

    BalasHapus
  9. Awalnya antologi suatu saat akan lahir buku solo yang menginspirasi

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.