Menulis Tangan di Zaman Digital (1)
Namanya Prof. Dr. Seyyed Hossein Nasr. Beliau
merupakan Profesor Studi Islam dari George Washington University Amerika.
Ilmuwan kelahiran Tahun 1933 itu masih sehat dan produktif menulis sampai
sekarang. Tentu ini merupakan prestasi luar biasa. Ratusan buku dan artikelnya
terus saja terbit seolah tanpa jeda.
Ada satu hal unik dalam proses kreatif beliau,
yakni semua karyanya ditulis dengan pena. Adnan Aslan yang menulis disertasi
tentang Nasr berkisah bahwa Nasr menghasilkan semua karyanya dengan pena model
lama dengan tinta, bukan ball-point. Sepanjang menghasilkan karya, beliau tidak
pernah mengetik. Tulisan tangan beliau diketik oleh asisten khusus.
Proses kreatif beliau memang unik. Di zaman ketika
gawai sudah sedemikian lekat dengan kehidupan masih ada penulis unik yang
menulis dengan pena. Dan ini yang sangat penting, sangat produktif. Tapi itulah
realitasnya. Beliau bukan satu-satunya. Ada banyak penulis lain yang juga masih
bertahan dengan menulis model klasik ini.
Subhanallah...
BalasHapussemoga kita bisa mencontoh beliau walau tidak harus menulis dengan pena, tapi tetep menulis meski dg alat lain
Amin
HapusLuar biasa
BalasHapusTerima kasih Pak Haji
HapusBeliau mirip prof Cony Semiawan guru saya di Pascasarjana unj. Nanti asistennya yg mengetik di komputer dan akhirnya menjadi buku.
BalasHapusTerima kasih informasinya
HapusMantab..
BalasHapusMatur nuwun
HapusThe real Professor
BalasHapusBetul
Hapuspena model lama dengan tinta, seperti santri zaman dulu memaknai kitab
BalasHapusBetul
Hapus