Tentang Menulis Tangan di Zaman Digital (1)
Ngainun Naim
Namanya Prof. Dr. Seyyed Hossein Nasr. Beliau merupakan Profesor Studi Islam dari George Washington University Amerika. Ilmuwan kelahiran Tahun 1933 itu masih sehat dan produktif menulis sampai sekarang. Tentu ini merupakan prestasi luar biasa. Ratusan buku dan artikelnya terus saja terbit seolah tanpa jeda.
Ada satu hal unik dalam proses kreatif beliau, yakni semua karyanya ditulis dengan pena. Adnan Aslan yang menulis disertasi tentang Nasr berkisah bahwa Nasr menghasilkan semua karyanya dengan pena model lama dengan tinta, bukan ball-point. Sepanjang menghasilkan karya, beliau tidak pernah mengetik. Tulisan tangan beliau diketik oleh asisten khusus.
Proses kreatif beliau memang unik. Di zaman ketika gawai sudah sedemikian lekat dengan kehidupan masih ada penulis unik yang menulis dengan pena. Dan ini yang sangat penting, sangat produktif. Tapi itulah realitasnya. Beliau bukan satu-satunya. Ada banyak penulis lain yang juga masih bertahan dengan menulis model klasik ini.
Salah satu penulis ternama Indonesia yang masih setia dengan tulisan tangan adalah Prof. Dr. Mulyadhi Kartanegara. Puluhan buku beliau tulis dengan setia memakai pena. Buku terbaru beliau, Mengarungi Lautan Ilmu (MLI) sebanyak 6 jilid juga awalnya beliau tulis dengan pena. Beliau menulis tangan hampir 4000 halaman dalam buku tulis tebal. Setelah selesai baru diketik oleh petugas khusus dan beliau koreksi. Sungguh sebuah usaha yang tidak mudah.
sangat inspiratif ulasannya pak...👍
BalasHapusMenulis dengan tangan saat gawai ramai....menginspirasi sekali
BalasHapusTerima kasih
HapusSeketika semangat kembali berkobar melihat kisah inspiratif macam ini, nice.
BalasHapusAmin
HapusBagus tulsanya saya baru tau kalau masih ada penulis menggunakan pena👍
BalasHapusMasih banyak. Mereka yang setia dengan mesik ketik juga banyak.
HapusMatur suwun Pak Haji
BalasHapusOrang dulu rata-rata tulisan tangannya rapi, kalau orang sekarang tulisan tangannya kurang bagus karena kurang terasah terbiasa) menulis dengan tangan
BalasHapusYa, betul
HapusMatur nuwun Prof
BalasHapusSami-sami
HapusIstiqomah nya super
BalasHapusBiasa saja
Hapus