Idhul Adha di Era Pandemi

Juli 30, 2021

 


Ngainun Naim

Pandemi sungguh memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan kita. Pengaruh pandemi tidak hanya dalam bidang kesehatan saja tetapi juga dalam hampir semua bidang kehidupan merasakan dampaknya. 

 

Sebagai orang yang bekerja di bidang pendidikan, saya merasakan betul bagaimana pandemi telah merubah secara drastis dunia pendidikan. Berabad-abad dunia pendidikan kita dijalankan secara tatap muka, kini karena pandemi harus tatap layar. Tentu tidak ideal. Persoalan demi persoalan berunculan. Meskipun demikian semuanya harus dijalani dengan baik. Mengeluh, apalagi memaki, tidak akan memberikan dampak positif. Justru membuat persoalan semakin rumit.

 

Ekonomi merasakan betul dampak pandemi ini. Orang-orang kehilangan pekerjaan. Omset menurun. Kehidupan menjadi kurang bergairah.

 

Budaya demikian juga. Masyarakat Jawa yang terbiasa hidup secara berkelompok, kini harus beradaptasi dengan kebiasaan baru. Hajatan yang biasanya dilaksanakan secara meriah dengan mengundang banyak orang, kini dibatasi. 

 

Pelaksanaan ibadah juga merasakan betul dampaknya. Pengajian umum tidak bisa lagi digelar. Shalat jumat di wilayah zona merah ditiadakan. Demikian juga dengan shalat idhul fitri dan idul adha.

 

Perubahan semacam ini memang tidak mudah. Tidak jarang muncul letupan emosi saat memberikan respon. Bagaimana pun agama memang berkaitan dengan aspek substansial dengan kedirian seseorang. 

 

Sebagai orang beragama, pandemi harus kita hadapi secara arif. Kita tidak perlu larut dalam emosi. Tidak ada manfaatnya. Justru mudharat yang kita peroleh.

 

Kita juga jangan meremehkan. Covid-19 betul-betul ada. Korbannya sudah tidak terhitung lagi. 

 

Simak saja story WA, berita di grup WA, dan berbagai media sosial lainnya. Kabar meninggal dan sakit terus berdatangan seolah tanpa henti. Kita sungguh merasakan duka yang mendalam. Orang-orang yang kita cintai pulang dalam masa pandemi. Para ulama, tokoh masyarakat, kiai, dan orang-orang penting wafat satu demi satu. Ini merupakan sebuah masa yang begitu berat dalam perjalanan sejarah.

 

Itulah makanya penting bagi kita bersikap arif. Sikap yang arif adalah tetap waspada, berhati-hati, dan berusaha semaksimal mungkin patuh pada protokol kesehatan. Semoga dengan langkah semacam ini kita bisa selamat. Amin.

 

Sudah dua kali Idhul Adha kita berada dalam situasi pandemi. Sesungguhnya kita berharap keadaan Kembali normal. Tidak ada lagi ancaman dan ketakutan terhadap Covid-19. Banyak yang bilang bahwa kunci penting agar pandemi ini segera berlalu adalah disiplin terhadap protokol kesehatan dan vaksinasi yang dilaksanakan secara maksimal. Menurut saya ada satu lagi yang sangat menentukan, yaitu kehendak Allah. Jika Allah menghendaki, tidak ada yang tidak mungkin. Sebagai orang yang beragama, ikhtiar lahir harus kita lakukan secara maksimal. Namun ikhtiar batin harus juga kita lakukan dengan maksimal juga.

 

Trenggalek, 30 Juli 2021

9 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.