Senja Temaram di Jajar Gumregah

Juni 17, 2022

Dari kiri: Lurah Imam M. Edi, saya, dan Pak Muhammad Yusak
 

Ngainun Naim

 

Tanggal 1 Juni 2022 merupakan tanggal merah. Saya sesungguhnya merencanakan untuk jalan-jalan mengunjungi beberapa sahabat. Namun rupanya istri ada kegiatan bersama kawan-kawan kantornya, yaitu takziah dan melepas salah seorang kawan kantornya yang akan pensiun. Acaranya di Prigi. Saya pun di rumah saja menemani dua anak bermain mengingat saya sangat jarang memiliki waktu bersama mereka.

Sore jam 15.00 istri saya jemput bersama anak bungsu di kantor. Kami kemudian pulang setelah membelikan jajan si bungsu. Hari sudah sore. Istri juga cerita jika kondisinya kurang fit setelah menempuh perjalanan lewat daerah pegunungan yang terjal.

Sore pukul 16.30 saya bilang ke istri kalau akan silaturrahmi ke beberapa orang. Setelah itu saya meluncur. Tujuan pertama adalah ke rumah Mas Priyo Pambudi Utomo yang ada di dekat pertigaan Ngetal. Hanya beberapa menit saya sudah sampai di rumah Mas Priyo yang juga pengusaha aquarium.

Saya memencet bel. Istrinya keluar. Ternyata Mas Priyo sedang ada acara di Durenan. Saya pun melanjutkan perjalanan menuju Desa Jajar Kecamatan Gandusari.

Pertama-tama saya menuju rumah Pak Yusak. Beliau dulu pernah kuliah S-2 di IAIN Tulungagung. Dari sisi nasab, beliau kakak kandung Kepala Desa Jajar, Imam M. Edi atau akrab disapa Mbah Ime. Tidak ada pertimbangan khusus mengapa memilih ke rumah beliau selain saya memang beberapa kali berkirim WA ke beliau. Sore itu saat saya kirim WA langsung dibalas. Saya langsung dikirimi lokasi rumah beliau via google map saat saya minta. Jadilah saya menuju rumah beliau.

Saya sampai di rumah beliau menjelang magrib. Beliau rupanya terkejut sekali. Tidak menyangka jika saya betul-betul datang. Saya pun disambut hangat. Sesaat kami terlibat perbincangan hangat sampai saya minta waktu untuk shalat magrib. Usai shalat saya disuguhi kuliner khas Jajar yang dibelikan oleh istri beliau. Namanya Sompil Cuk Deh.

Setelah merasa cukup saya pun melanjutkan silaturrahmi. Kali ini menuju rumah Mas Agus Muslim. Beliau dulu teman kuliah satu angkatan saat S-1. Pak Yusak dengan senang hati mengantarkan saya sampai ke rumah Mas Agus. 

Saya dan Mas Agus Muslim

 Sungguh saya bahagia bisa datang ke rumah seorang sahabat. Rumah beliau berdekatan dengan posko mahasiswa KKN MDB UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Tahu saya datang, beberapa mahasiswa menyusul ke rumah Mas Agus. Kami pun terlibat dalam perbincangan bersama. Sungguh sebuah pertemuan yang indah. Tentang KKN MDB, silahkan kunjungi: https://lp2m.iain-tulungagung.ac.id/2022/05/20/kkn-membangun-desa-berkelanjutan-menggelar-acara-rambanan-rame-rame-berbarengan-nandur/.

Hari semakin larut. Sebelum pamit saya membagikan buku kepada Pak Yusak, Mas Agus, dan para mahasiswa. Saya juga meminta mahasiswa ke rumah pada akhir pekan untuk mengambil buku yang akan mendukung program pengembangan perpustakaan desa.

Usai dari rumah Mas Agus, Pak Yusak mengantarkan saya ke rumah Lurah Ime. Tentu saya menyambut dengan senang. Meskipun beberapa hari sebelumnya saya sudah ketemu beliau di Kantor Kecamatan namun tentu kurang afdhal jika saya tidak sowan ke rumah beliau.

Tidak terlalu jauh. Saya sudah sampai di rumah besar, berhalaman luas. Di sana Mbah Ime sudah menyambut. Bersama beliau ada beberapa orang. Salah satunya adalah seorang doktor muda bidang hadis yang juga dosen STIT Sunan Giri Trenggalek, Dr. Nawang. Rupanya Dr. Nawang sudah sejak siang ada di rumah Mbah Ime.

Bertemu dengan banyak orang dan kemudian terlibat dalam perbincangan tentang berbagai hal merupakan aktivitas yang menggembirakan. Informasi, berbagi, dan saling memberi. Interaksi intensif yang memiliki makna sangat berharga.

Jajar merupakan sebuah desa yang masuk dalam wilayah Kecamatan Trenggalek. Desa ini terus berbenah. Berbagai inovasi ditawarkan demi kemajuan. Jika ingin mengetahui gambaran des aini silahkan kunjungi: https://jajar-gandusari.trenggalekkab.go.id/. Laman ini memuat berbagai informasi tentang Desa Jajar.

Di bawah kepemimpinan Imam M. Edi, Desa Jajar terus menapaki jalan-jalan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sampai sejauh ini, Jajar semakin menapaki jalan kemajuan yang menggembirakan. Meskipun demikian masih banyak agenda yang harus terus dilakukan. Perjuangan secara terus-menerus merupakan aspek yang tidak bisa ditinggalkan untuk kemajuan. Jajar Gumregah merupakan slogan untuk menyongsong kemajuan. Semoga.

 

Trenggalek, 11-6-2022

 

8 komentar:

  1. Luar biasa Pak Dosen. Semoga saya bisa mengikuti jejak literasi Bapak walau jauh di belakang. Aamiin

    BalasHapus
  2. Dengan silaturahmi akan dilapangkan rezekinya, dipanjangkan umurnya, dan dianugerahkan banyak rohmah...
    Aamiin..

    Begitu Prof?

    BalasHapus
  3. Berjumpa dan berbincang dengan banyak orang selalu membawa kebahagiaan. Sehat selalu njih prof.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.