Ahmad Syafii Maarif dan Jalan Terjal Hidup

Juli 22, 2022


 

Ngainun Naim

 

Orang besar adalah orang yang telah ditempa oleh terjalnya kehidupan secara luar biasa. Ia melampaui manusia pada umumnya. Capaian suksesnya adalah akumulasi dari tempaan demi tempaan hidup yang panjang dan melelahkan.

Saya menyukai buku kisah perjalanan hidup seorang tokoh. Dari kisah yang ditulis saya bisa memetik banyak pelajaran hidup. Tidak ada sukses secara instan dan gratis. Sukses membutuhkan proses panjang, perjuangan, dan waktu yang tidak sedikit.

Kita biasanya melihat kesuksesan dari sisi hasil, bukan proses. Jika hasil yang dilihat maka yang ada hanya enaknya saja. Beda jika yang dilihat proses maka hasil merupakan konsekuensi dari proses yang dijalani.

Salah satu buku yang menurut saya cukup menginspirasi adalah autobiografi Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif. Bapak bangsa yang wafat pada 27 Mei 2022 tersebut meninggalkan banyak karya tulis. Salah satunya adalah buku autobiografi dengan judul "Titik-titik Kisar di Perjalananku".

Buku yang saya baca ini terbitan Mizan Bandung tahun 2009. Sudah cukup lama terbit namun demikian bagi saya buku ini tetap penting dan informatif. Penting karena isinya adalah etape kehidupan seorang tokoh yang memiliki pengaruh luas di Indonesia. Kisah hidupnya sungguh luar biasa. Informatif karena banyak hal yang membuat saya terperangah. Sungguh banyak informasi yang saya peroleh di buku ini

Saya tidak menduga jika jalan hidup Buya Syafii sedemikian terjal. Di banyak bagian buku ini saya menemukan bahwa Buya Syafii sadar betul arti menjadi miskin. Sungguh pilu menyimak episode demi episode hidup beliau. Miskin namun tetap bersyukur, berjuang dan membangun harapan hidup yang lebih baik.

Perjalanan hidupnya yang sarat perjuangan dan keterbatasan membuatnya sangat menghargai arti kemiskinan. Ia pun berempati dan membantu mereka yang hidupnya dalam keterbatasan.

Sisi lain yang juga menarik adalah peranan kampung halaman. Bagi Buya  Syafii, kampung halaman telah menorehkan kenangan sangat indah dan mendalam. Meskipun diceritakan kondisinya sangat terbatas dan jauh dari fasilitas tetapi Buya Syafii menjadikan kampung halaman sebagai bagian sangat penting dari kehidupannya. Ia pun berjuang keras untuk memberikan kontribusi terhadap kampung halamannya lewat relasi yang dimilikinya di usia yang tidak muda lagi.

Bagian demi bagian dalam buku ini ditulis dengan melibatkan emosi. Dalam banyak bagian, misalnya meninggalnya anak pertama dan kedua, Buya Syafii menghentikan menulis. Perasaannya hancur luluh. Saya yang membaca ikut larut dalam emosi.

Perjuangan Buya Syafii sangat terjal dan panjang. Kesuksesan yang dicapainya adalah konsekuensi logis-sinkronis dari apa yang dirintisnya sejak muda. Di usia sepuhnya, Buya Syafii Maarif menuai hasil yang sangat menggembirakan.

Kini beliau sudah berpulang. Ada sangat banyak keteladanan yang beliau tinggalkan. Lewat buku ini kita bisa belajar banyak.

 

Tulungagung, 22 Juli 2022

14 komentar:

  1. Penasar isi bukunya . Pengen baca juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa beli di toko online atau mungkin di perpustakaan online. Bukunya cukup bagus

      Hapus
  2. Hampir semua orang besar menuju kebesarannya melalui jalan yang berliku, apa lagi saya srbagai orang kecil.. begitu ya Prof?

    BalasHapus
  3. Betul, Prof. Kesuksesan tdk didpt secara instan. Kesuksesan didpt melalui proses yg panjang dan byk rintangan yg dihadapi.

    BalasHapus
  4. Betul kesuksesan itu bukan tiba-tiba ternyata ada perjuangan dan kerja keras yang dilakukan diluar manusia biasa. Terima kasih Prof. Ngainun sy pingin membaca dan ambil hikmahnya

    BalasHapus
  5. Inspiratif, benar sekali prof. "Tiada kesuksesan tanpa tetesan air mata"

    BalasHapus
  6. Mksh prof. Ngainun.. Yg telah mengingatkan kami semuanya.. Slm literasi... Dr tebet jak sel 12850

    BalasHapus
  7. Banyak hal yang harus diteladani dari Buya

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.