Kunci-kunci Hidup Sehat
Ngainun Naim
Umur manusia itu sudah ditentukan oleh Allah. Namun manusia wajib berusaha agar hidupnya sehat. Usaha ini harus dilakukan secara konsisten seumur hidup.
Sepanjang sudah berusaha secara baik, tugas manusia sudah selesai. Tentang hasil, itu menjadi kewenangan Allah Swt.
Saya beberapa kali berbincang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan rahasia panjang umur dan sehat. Semua orang berharap hal ini. Apa artinya panjang umur tapi sakit-sakitan?
Teman berbincangnya beragam. Ada guru, petani, dosen, kru bus, dan banyak latar belakang lain. Perbincangan tersebut rata-rata berbasis empiris.
Kisah-kisah empiris itu, bagi saya, cukup menarik. Inspirasinya bisa menjadi daya dorong untuk meniru. Meskipun tidak bisa seperti mereka sepenuhnya, setidaknya ada usaha-usaha positif untuk membangun budaya positif.
Membangun budaya itu jelas tidak mudah. Namun demikian James Clear dalam buku Atomic Habit (Jakarta: Gramedia, 2019) menyebutkan bahwa kebiasaan itu seperti sebilah pedang. Kebiasaan positif seperti laiknya manfaat pedang. Kebiasaan negatif sebagaimana pedang justru melukai kita.
Substansi pendapat James Clear, jika ditarik dalam konteks topik tulisan ini, adalah bagaimana inti rahasia sehat itu dijadikan sebagai kebiasaan. Tentu konteks pribadi penting menjadi pertimbangan.
Pertama, bangun sebelum subuh. Tidak mudah bangun di waktu ini. Godaan tidur sangat besar. Padahal jam semacam ini sangat bagus untuk kesehatan.
Kedua, sebagian kawan bercerita bahwa mereka yang sehat segera mandi ketika bangun sebelum subuh. Katanya tubuh menjadi segar. Pegal linu lenyap. Aktivitas selanjutnya menjadi penuh semangat.
Ketiga, rajin ibadah. Manusia itu memiliki kebutuhan fisik material, kebutuhan sosial, dan kebutuhan spiritual. Ketiganya harus dipenuhi. Aspek spiritual membuat hidup manusia menjadi tenang. Itu yang membuat hidup lebih stabil sehingga sehat.
Keempat, rajin silaturrahim. Setiap ada kesempatan, silaturrahim menjadi agenda penting. Bertemu dan berbincang merupakan aktivitas yang memberikan banyak sekali manfaat. Ada rasa bahagia yang membuncah setiap berjua.
Seorang kawan berkisah tentang bagaimana kakeknya sangat rajin silaturrahim. Itu dilakukannya hingga usia senja. Energi silaturrahim membuatnya selalu energik.
Kelima, gerak fisik. Mereka tidak manja. Selalu ada jatah waktu untuk menghasilkan keringat. Lemak di tubuh bisa terbakar karena gerak fisik. Pokoknya melakukan aktivitas yang menghasilkan keringat.
Keenam, tidak berlebihan dalam makan. Dr. Handrawan Nadesul dalam buku Sehat Itu Murah (Jakarta: Gramedia, 2008) menyebut tiga perempat kenyang. Maknanya, jika sudah mulai merasa kenyang, berhenti. Jangan diteruskan sampai sangat kenyang. Mereka yang sehat bahkan banyak yang rajin puasa. Justru itulah yang membuatnya sehat.
Ini hanyalah hasil rangkuman dari diskusi dengan basis pengalaman beberapa orang. Mungkin saja dari rangkuman catatan ini tidak semuanya cocok dengan ilmu kesehatan. Namun demikian saya berpendapat keenam hal yang saya tulis ini lebih banyak nilai manfaatnya. Semoga.
Tulungagung, 19 Maret 2023
Terimaksih prof Ngainun Naim, dihadirkan informasi untuk menata kesehatan.
BalasHapusSama-sama Bu
HapusTerimakasih atas ilmunya Prof. Sangat bermanfaat
BalasHapusAlhamdulillah
HapusTerimakasih Prof..
BalasHapusSangat bermanfaat..
Alhamdulillah
HapusTulisan yang mengingatkan saya pada 3 buah buku yang sampai saat ini belum pernah selesai untuk membacanya yaitu: Atomic Habits - James Clear; dan dua buku terkait kesehatan yang berjudul Metode Pengobatan Nabawi - Ibnu Qayyim Al-Jaujiyyah serta buku Sehat Cara Tiongkok Menurut Xiang Yi - Xiang Yi.
BalasHapusInggih Pak Sam. Segera dibaca saat ada kesempatan
HapusKayaknya masih perlu dilengkapi dengan dua items lagi Prof yaitu: pikiran tenang dan bersyukur
BalasHapusSiap
Hapus